Senin, 22 April 2013

SUPER MONDAY

Bukannya tanpa sebab aku memutuskan kembali ke Bandung pada Senin pagi.  Bus, moda transportasi darat yang aku andalkan tak juga kunjung datang ke terminal Ciamis. Kalaupun ada yang datang pasti penuh.  Kembali ke rumah dan mengerjakan bahan untuk presentasi besok....really underpressure.

Sekitar pukul satu dinihari slide untuk presentasi selesai aku buat. Tidak terlalu maksimal sih, tapi mo gimana lagi. Eh paginya aku bangun terlambat, rencana berangkat pukul 5 jadi pukul 6....satu planning rontok. Tapi aku masih berharap akan ada waktu untuk memperdalam materi presentasi.

Sampai di Cicaheum pukul 10.00. Karena tidak mau berspekulasi aku putuskan untuk naik ojek, meskipun harus merogoh kantong lebih dalam. Sampai di gerbang kampus dengan raga yang mulai lelah...tapi tidak dengan jiwa ini. Tak kusangka ada notice di whatsapp....dosennya masuk lebih awal!Uhhhh!setelah cuci muka aku berdo'a mudah-mudahan hari ini cuma satu mahasiswa yang presentasi....so aku bisa ada kesempatan untuk belajar lagi.

Aku telah bersiap untuk kemungkinan terburuk.  Apa yang akan terjadi...terjadilah!
Ternyata ada tawaran untuk

Selasa, 16 April 2013

INSOMNIA

Entah malam yang keberapa kali mata ini sulit terpejam.  Pikiran tak kunjung relaks. bolak-balik ke atas peraduan tak membuat jiwa dan raga ini terlelap.  Ya daripada begadang tanpa hasil kunyalalakan kembali lampu kamar sembari menyalakan kembali vostro kesayanganku.

Entah karena apa yang jelas aku susah tidur. 

Selasa, 09 April 2013

SBY's QUOTE

.........SBY mengaku bahwa menjadi KSAD adalah cita-citanya selepas lulus dari Akmil. "Tapi Gus Dur mengambil keputusan saya masuk kabinet. Saya lalu pensiun dini di umur 50 tahun. Waktu batal memimpin Angkatan Darat, kemudian harus masuk politik, terus terang kami sedih, saya, istri, anak-anak karena bukan cita-cita kami. Tapi skenario Allah SWT lebih indah dibanding yang sering kita pikirkan," kata Presiden.
Dari ceritanya itu, Presiden berpesan kepada para perwira pertama dan menengah agar jangan memilih jabatan dan lokasi penugasan. Jabatan apa pun jika dilaksanakan dengan baik, kata dia, pasti akan membawa kebaikan bagi karier ke depan.
"Ragam penugasan mendidik kepribadian. Kalau selalu menjadi komandan biasanya mentalnya memerintah. Semakin tinggi jabatan yang diperlukan kepribadian, tidak hanya fisik dan intelektual," pungkas Presiden.(Kompas.Com) 9 April 2013.

Senin, 08 April 2013

Dream Comes True

Menara Air di Kampus ITB Ganesha (Sumber foto : fakmil14.blogspot.com)
Setiap kali melewati menara air di samping Perpustakaan Pusat ITB pikiranku selalu teringat peristiwa 16 tahun silam. Menara air merupakan salah satu landmark ITB yang jelas ku ingat ketika mendaftar ulang UMPTN (sekarang SNMPTN) tahun 1996.  Kuingat dengan jelas pula Jurusan Biologi ITB merupakan salah satu pilihan yang aku ambil pada UMPTN tersebut.  Sayang aku belum berhasil. Mimpi untuk kuliah di kampus dengan menara air yang aneh ini melayang dan dengan terpaksa saat itu aku menunda keinginan untuk mengenakan jaket almamater berwarna biru tua yang legendaris itu.  Ketidakberhasilanku tidak membuatku mengubur mimpi itu.

Gagal kuliah di Bandung mengarahkan langkahku lebih ke barat.   Tahun 2003 aku berhasil menyelesaikan strata satu  dari salah satu kampus di sana. Kampus yang juga mempunyai menara air dengan arsitektur yang hampir sama 

Menara Air UI Depok (Sumber foto : jurnalpopuler.blogspot.com)
Dinamika hidup berjalan begitu dinamis.  Kisah hidup begitu berwarna bak lukisan yang terkadang abstrak, begitu susah kupahami. Banyak episode kehidupanku yang terkadang membuat aku tertunduk malu.  Kembali ke tanah kelahiran dan mencoba mencari peluang hidup di sana membuat aku tak merasakan lagi bagaimana rasanya atmosfir mudik manakala lebaran tiba.
Entah karena do’a orang tua tapi yang jelas merupakan kehendak yang Kuasa aku mendapat pekerjaan tetap di daerah kelahiranku.  Ayahku dulu pernah menyatakan bahwa pekerjaan di kampung sendiri itu lebih baik, sebuah pernyataan yang berujung dialog panjang. Kini aku merasakan kebenaran dari pendapat ayahku. Di kampung uang memang tidak bergemerincing kencang! Tapi banyak hal dalam hidup yang tidak dapat dinilai dengan uang.
Tahun 2012  seolah mengalami dejavu. Menara air berbentuk payung di samping Perpustakaan Pusat ITB kembali kulihat. Masih tetap sebuah menara air yang aneh! Perbedaannya aku sekarang bukan untuk mendaftar ulang UMPTN. Aku telah menjadi seorang mahasiswa Magister Informatika Institut Teknologi Bandung dengan beasiswa dari sebuah kementerian. Pada Tahun 1996 Jurusan Informatika ITB merupakan jurusan paling top dengan passing grade paling tinggi.  Tingkat persaingannya membuat aku kehilangan selera untuk menjadikannya salah satu pilihan.
Impossible is nothing, itulah quotes iklan adidas yang ku tempel di dinding kamar. Ternyata itu kualami itu sekarang.  Dulu serasa mustahil untuk memasuki kampus ini apalagi belajar di program studi yang sangar itu.  Tapi sekarang kujalani dan ternyata dengan segala usaha dan do’a semua berjalan cukup baik. Terkadang kita terlalu yakin dengan hitung-hitungan logika kita. Padahal hidup ini bukan hanya kita, ada Tuhan yang jauh lebih mengetahui apa yang terbaik buat kita.  Jangan pernah berhenti berjuang. Jangan pernah berhenti bermimpi.  Sebab tak semua mimpi berakhir dengan tersadar, kadang ada mimpi yang menjadi nyata. Dream Comes True. 

Senin, 01 April 2013

AYOO DONG TEH RIEKE KASIH SELAMAT!

Mengakui kekalahan itu berat, apalagi memberikan selamat kepada pemenang dan menyatakan siap mendukung!

Bangsa yang Kejam

Tak sampai nalarku untuk mengerti mengapa di era modern dimana konon peradaban sedemikian maju ada entitas bangsa yang berlaku demikian barb...