Langsung ke konten utama

Kohkol, Nongtrongan, Jumaahan dan Sangu Ketan


Bedug dan Kohkol (sumber: badriahbadriah.wordpress.com)

Pada dekade tahun 1980an aura agung dan sakral hari Jumat masih bisa kita rasakan. Hari jumat sebagai rajanya hari (sayyidul ayyam) betul-betul dipahami dan dimaknai lebih dibanding hari-hari lainnya. Hal ini karena ada sebuah ibadah yang hanya dapat dilakukan pada hari itu, Shalat Jumat. Begitu istimewa sampai salah satu nama surat dalam Kitab Suci Al Quran ada yang bernama Al Jumuah!. Para orang tua kita, bapak, kakek dan para leluhur lainnya berislam dengan begitu sederhana. Totalitas dan loyalitas mereka pada agama ini mereka filosofiskan dan praktekan dalam kehidupan sehari-hari. Filosofis leluhur yang dituturkan turun temurun adalah :
"ulah loba teuing ngadengekeun raramean/musik/lagu dunya, sok maehkeun hate jeung bisi teu kabagean raramean akherat", "Ulah loba teuing seuseurian di dunya bisi ceurik di akherat"
pitutur yang sangat sulit untuk dilaksanakan. Kita menganggap musik dan lagu untuk hiburan dari penatnya kehidupan dan tertawa untuk menghilangkan stres. (padahal sumber stress kita cari sendiri).

Hari jumat bagi mereka adalah hari istimewa. Malamnya diisi dengan membaca Al Quran. Surat Yaasiin, Al Kahfi, Al Waqiah seolah menjadi menu wajib. Paginya jam 09.00an sudah terdengan bunyi nongtrongan di Mesjid Jami dan di Surau Aki Lebe . Nongtrongan adalah bunyi dari kohkol yang dipukul dengan irama yang khas. Yang paling fantastis adalah sehabis nongtrongan Aki Lebe dan beberapa yang lainnya sudah datang di mesjid jami!pahala besar bagi mereka yang paling pertama datang ke mesjid mereka praktekan betul! Lha saya sekarang, datang sebelum adzan berkumandang itu sudah lumayan. Mungkin saya terlalu sibuk atau terlalu tidak taat!aku harus istighfar atas istighfarku!

Aki Lebe bagi saya adalah legenda ketaatan. Masih terbayang sehabis shalat jumat berkeliling silaturahmi ke kerabatnya. Pergi ke surau di pagi buta hanya bertemankan lampu cempor. sedangkan aku kini. Kondisi jaman yang telah terang benderang, air mengalir lancar tapi ketaatan itu seolah tersumbat!astaghfirullah!

Hal lain yang kukenang adalah sangu ketan, nasi ketan yang dimasak ibu khusus hari jumat. bertabur kelapa rasanya maknyosssss!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENSIUN, PURNABAKTI, PURNATUGAS DAN PURNAWIRAWAN

Hari ini di kantor ada perpisahan rekan kerja yang akan memasuki masa pensiun mulai bulan Oktober besok.  Masa kerja lebih dari tiga puluh tahun jelas merupakan sebuah prestasi, melewati dan mengalami berbagai macam dinamika birokrasi atau minimal berhasil melawan segala kejenuhan. Banyak istilah yang mengacu  pada berakhirnya masa kerja, ada purnabakti, purnatugas dan purnawirawan artinya pasti sama, pension!kecuali purnawarman, itu merupakan nama raja dulu dan dipakai sebagai salah satu nama jalan di Bandung. Pensiun bukan momok yang menakutkan itu adalah alur perjalanan karier! Aku sampai ga ya ke usia pensiun! mudah-mudahan Alloh SWT Sang Pemilik Kehidupan memberikanku kenikmatan hidup dan kebarokahan hidup!sama seperti usia Rasululloh SAW pun bagiku sudah sangat beruntung. Aamiin ya robbal a'lamiin! Selamat buat Ibu Nani Hernani, Kasubag TU Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ciamis yang hari ini memasuki usia pensiun. Beliau pensiun denga

Area Patimuan, Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan

Salah satu tempat yang menarik di Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan Ciamis adalah Patimuan. Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan berada di Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis persis di samping jalan nasional jalur selatan perbatasan Kecamatan Cijeungjing dan Cisaga.  Aliran Sungai Cimuntur Aliran Sungai Citanduy Patimuan merupakan pertemuan dua sungai besar; Sungai Cimuntur dari arah utara dan Sungai Citanduy dari arah barat. Patimuan juga tidak lepas dari sejarah Ciung Wanara yang kesejarahannya terangkum di situs Cagar Budaya Karang Kamulyan. Sungai Cimuntur terlihat lebih keruh bila dibandingkan dengan air Sungai Citanduy. Ini terkait dengan tingkat erosi yang lebih tinggi di Daerah Aliran Sungai Cimuntur. Pertemuan Sungai Cimuntur dan Citanduy Ikan-ikan khas Citanduy dan Cimuntur seperti Bebeong dan Balar masih bisa didapatkan oleh para pemancing. Memancing Situs Cagar Budaya ini perlu lebih dioptimalkan lagi pengelolaannya. Selain tempatnya yang str

Lodong Kosong Ngelentrung!

Kami menyebutnya Lodong. Terbuat dari bambu, biasanya bambu jenis Gombong atau Bitung. Lodong ini adalah untuk menampung air nira Kawung (Aren ) yang nantinya diolah menjadi gula. Sehabis dipakai biasanya disterilkan dengan diasapin di hawu (perapian tradisional). Kalau di Bahasa Indonesia ada peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya nah di Bahasa Sunda paribasa "Lodong Kosong Ngelentrung" artinya mirip "orang yang banyak bicara biasanya ga ada isinya". Sigay Selain lodong, piranti terkait prosesi membuat gula adalah sigay. Sebatang kayu yang digunakan sebagai tangga untuk menaiki pohon aren.