Dewa Slide

Dewa Slide

Selasa, 01 September 2015

Nostalgia Sang Ataper! (Ekspedisi Lampung IV)

KRL Bekas di Stasium Purwakarta
Gerbong-gerbong bekas KRL yang ditumpuk bak kardus di sisi Stasiun KA Purwakarta seolah memaksaku menarik ingatan ke masa 15 tahun ke belakang. Beberapa atap bekas gerbong itu pernah aku naiki. Gerbong yang berwana birulah favoritku kalo naik atap kereta, mudah naiknya dan nyaman diatasnya. Sadar sepenuhnya bahwa itu berbahaya. Tapi seperti hal lainnya, terkadang kita dipaksa keadaan. Mengharap kereta tak penuh di jam sibuk bak pungguk merindukan bulan. Naik menempuh resiko dan tantangan lebih baik dari pada bertahan dalam ketidakpastian.  Uluran tahan ataper lain yang membantu naik ke atas KRL seolah bahasa solidaritas tingkat tinggi yang hanya bisa dimaknai oleh mereka yang mengalami.

Masa-masa magang di Harian Bisnis Indonesia antara tahun 2000-2001 memaksaku untuk mengikuti ritme hidup di Ibukota. Berdesakan berebut ruang. Semua seperti memburu waktu. Dinamika hidup yang memaksa diri untuk tunduk. Nyeker dari Stasiun Kota (Beos) ke Depok karena sepatu diembat maling di Musholla Stasiun, ditangkap Polsuska karena tidak beli karcis, KRL dan ekosistemnya adalah mozaik hidup yang menarik untuk dikenang. Sekarang KRL (Commuter Line) lebih tertib, beberapa langkah lebih maju. 

sumber foto :www.antaranews.com


Label: , , , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda