Langsung ke konten utama

Ekspedisi Lobang Timah (2), Jalan Romusha

Jalan Menuju Lobang Timah, Gunung Sawal 

Jalur pendakian Gunung Sawal menuju Lobang Timah akan melewati jalan berbatu yang dapat dilalui mobil dengan ground clearence yang cukup tinggi dan sepeda motor sejenis trail. Sepeda motor jenis lain pun sebenarnya bisa digunakan namun harus dengan ekstra hati-hati dan resiko kerusakan yang cukup tinggi. Kontur jalan kebanyakan datar dan walaupun ada yang menanjak tidak terlalu curam. Walaupun begitu tetap saja aku terengah-engah badan meminta istirahat sejenak. 

Sambil menarik nafas dalam-dalam benakku mencoba membayangkan bagaimana jalan ini dibuat. Perkiraanku mungkin sekitar tahun 1943-1945 penjajah Jepang membuat jalan ini untuk keperluan mengangkut hasil tambang timah hitam! seperti kebanyakan proyek bangunan sipil pada jaman penjajahan Jepang maka hampir dipastikan membuat jalan ini dengan memakai sistem romusha! Ah lelahku saat ini mungkin tidak sebanding dengan lelah para romusha yang mengerjakan jalan ini! Sistem kerja paksa ala pemerintah penjajajahan Jepang memang menyisakan luka yang mendalam bagi leluhur-leluhur kita. 

Eksploitasi Timah Hitam di Gunung Sawal tidak maksimal. Menurut cerita para tetua kampung hal itu disebabkan karena Jepang keburu kalah perang. Tadinya selain jalan memakai mobil, pengangkutan hasil tambang akan menggunakan lori. Besi-besi tua untuk rel lori sekarang dimanfaatkan untuk jembatan. Artikel terkait silahkan baca Rel yang Tak Terangkai
Jembatan di Hulu Cibaruyan Memanfaatkan Bekas Rel Lori

Rel untuk Lori pada jaman Jepang masih bisa kita saksikan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENSIUN, PURNABAKTI, PURNATUGAS DAN PURNAWIRAWAN

Hari ini di kantor ada perpisahan rekan kerja yang akan memasuki masa pensiun mulai bulan Oktober besok.  Masa kerja lebih dari tiga puluh tahun jelas merupakan sebuah prestasi, melewati dan mengalami berbagai macam dinamika birokrasi atau minimal berhasil melawan segala kejenuhan. Banyak istilah yang mengacu  pada berakhirnya masa kerja, ada purnabakti, purnatugas dan purnawirawan artinya pasti sama, pension!kecuali purnawarman, itu merupakan nama raja dulu dan dipakai sebagai salah satu nama jalan di Bandung. Pensiun bukan momok yang menakutkan itu adalah alur perjalanan karier! Aku sampai ga ya ke usia pensiun! mudah-mudahan Alloh SWT Sang Pemilik Kehidupan memberikanku kenikmatan hidup dan kebarokahan hidup!sama seperti usia Rasululloh SAW pun bagiku sudah sangat beruntung. Aamiin ya robbal a'lamiin! Selamat buat Ibu Nani Hernani, Kasubag TU Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ciamis yang hari ini memasuki usia pensiun. Beliau pensiun denga

Area Patimuan, Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan

Salah satu tempat yang menarik di Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan Ciamis adalah Patimuan. Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan berada di Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis persis di samping jalan nasional jalur selatan perbatasan Kecamatan Cijeungjing dan Cisaga.  Aliran Sungai Cimuntur Aliran Sungai Citanduy Patimuan merupakan pertemuan dua sungai besar; Sungai Cimuntur dari arah utara dan Sungai Citanduy dari arah barat. Patimuan juga tidak lepas dari sejarah Ciung Wanara yang kesejarahannya terangkum di situs Cagar Budaya Karang Kamulyan. Sungai Cimuntur terlihat lebih keruh bila dibandingkan dengan air Sungai Citanduy. Ini terkait dengan tingkat erosi yang lebih tinggi di Daerah Aliran Sungai Cimuntur. Pertemuan Sungai Cimuntur dan Citanduy Ikan-ikan khas Citanduy dan Cimuntur seperti Bebeong dan Balar masih bisa didapatkan oleh para pemancing. Memancing Situs Cagar Budaya ini perlu lebih dioptimalkan lagi pengelolaannya. Selain tempatnya yang str

Lodong Kosong Ngelentrung!

Kami menyebutnya Lodong. Terbuat dari bambu, biasanya bambu jenis Gombong atau Bitung. Lodong ini adalah untuk menampung air nira Kawung (Aren ) yang nantinya diolah menjadi gula. Sehabis dipakai biasanya disterilkan dengan diasapin di hawu (perapian tradisional). Kalau di Bahasa Indonesia ada peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya nah di Bahasa Sunda paribasa "Lodong Kosong Ngelentrung" artinya mirip "orang yang banyak bicara biasanya ga ada isinya". Sigay Selain lodong, piranti terkait prosesi membuat gula adalah sigay. Sebatang kayu yang digunakan sebagai tangga untuk menaiki pohon aren.