Kamis, 13 April 2017

Revolusi Kopi Sobek (1)


Berbagai Jenis Kopi Sobek (sumber gambar moneydinheirovivo.blogspot.co.id)
Kisaran tahun 80an (ketahuan tuanya deh) kopi itu "Minuman Feodal". Hanya orang tertentu (baca orang kaya) yang suka nyicip kopi. "Leueuteun menak!", begitu kata Ibuku dulu. Kita baru dapat nyicip kopi ya kalo pas ada kendurian atau syukuran pernikahan. Itu juga kopinya encer banget! Takarannya ga pas! boro-boro pake rumus 2:1 (rumus default buat bikin kopi bagi pemula, dua sendok gula satu sendok kopinya), maklum yang penting cukup buat banyak orang. 

Dulu Kopi adalah "Minuman Mistis". Kopi Pait (Kopi Pahit; kopi yang diseduh tidak pake gula) adalah salah satu minuman yang biasanya ada dalam menu sesajen. Terkadan Kopi Pait suka diminta oleh orang yang kesurupan! Permintaan yang saat itu cukup merepotkan. Minum Kopi Pait juga kadang suka dilakukan pada Malam Jumat sehabis membaca Surat Yasin, Istilahnya "Ngiriman ka Karuhun Cenah"(Ngirim buat para leluhur yang sudah meninggal). Makanya orang yang suka kopi hitam apalagi tanpa gula suka disebut "Kawas Eyang Wae Maneh Mah! (Seperti Eyang/leluhur Saja Kamu). Tapi alhamdulillah sekarang mistis seputar kopi bisa dikatakan tidak ada, berkat pemahaman agama yang lebih baik dan adanya Kopi Sobek!. 

Dulu juga jarang hari-hari biasa kita bisa ngopi! Lha sekarang mah, bangun tidur ada yang langsung ngopi, di tempat kerja ngopi, sore dan malemnya ngopi juga. Jangan heran sekarang di desa-desa juga para pekerja baik petani, pekerja bangunan dan lain-lain harus disuguhin kopi. Termos sudah biasa kita lihat di sawah, kebun, proyek-proyek bangunan dan lain-lain!. Kenyataan itu salah satunya karena kehadiran Kopi Sobek!. 

Nongkrong-nongkrong ya biasanya ditemenin kopi. Ada yang sehari tiga kali ngopi, kaya minum obat. Kadang saya mikir 10 tahun ke depan mungkin penderita diabetes akan semakin banyak. soalnya ini sudah menyangkut perubahan pola asupan makanan dan minuman, perubahan gaya hidup! Asupan glukosa yang tinggi cukup berisiko bagi kesehatan terutama bagi yang sudah berusia 40 tahun keatas (ngingetin diri sendiri juga sih). Semua itu diantaranya karena adanya Kopi Sobek!.

Revolusi Kopi Sobek! Saya menambahkan kata revolusi karena perubahan drastis yang diakibatkannya. Murah dan praktis disertai aneka rupa dan rasa kopi. Dapat dipilih sesuai selera. Tapi ya itu, mayoritas kopi sobek tambahan gulanya rata-rata tinggi, walaupun sekarang ada yang gulanya belum dicampur sehingga dapat diatur sesuai selera. 

Kini muncul banyak tempat khusus minum kopi. Kafe, Gerai Kopi dan lain-lain sehingga ada istilah nyetarbak!Pernah dulu nyetarbak....."gulana geus ditinyuh kabeh tapi kopi teh pait wae...dipikir-pikir asa enak keneh kopi sobek, jaba kopi sobek mah bisa meunang dua runtuy! Samingguan tah pan kopi dua runtuy mah!"


Tidak ada komentar:

Puasa

Sebentar lagi memasuki Bulan Ramadhan, 14 hari lagi InsyaAlloh.  Tidak terasa, Baru kemarin merayakan lebaran.... Kalimat yang hampir sama k...