Langsung ke konten utama

Kerja Politik vs Kerja Ikhlas


Karena citra dihadapan manusia adalah hal krusial dalam politik maka setiap kerja politik harus diumumkan, dipublikasikan. Apa yang telah dicapai dan apa yang telah dikerjakan harus diberitahukan agar menjadi bukti sahih bahwa ia telah bekerja dan mampu bekerja. Filosofi bahwa  tangan kiri  tidak usah tahu ketika tangan kanan melakukan kebaikan kehilangan eksistensinya dalam konteks kontenstasi politik. Kita tidak usah heran ketika timbul saling klaim atas sebuah keberhasilan, masing-masing pihak merasa paling berjasa! Kereta keberhasilan memang mengundang banyak gerbong untuk bergabung.

Sejatinya sebuah kerja itu tidak independen. Sebuah hasil itu tidak lahir dari kerja individual. Ia muara dari sebuah kerjasama dan kerja bersama. Gotong royong dalam arti yang sebenarnya. Sebuah bangunan berdiri karena susunan pasir-pasir kecil yang kalau dipecah lagi  terdiri dari gabungan partikel kecil. Namun khalayak terkadang hanya melihat yang besar...pimpinannya! Keringat pekerja-pekerja kasar hanya dihitung untuk kalkulasi biaya yang habis urusan ketika upah dibayarkan. Itulah mengapa banyak orang ingin jadi pemimpin! Walaupun banyak dari mereka yang menikmati popularitas di atas kerja keras anak buah dan bersembunyi di balik kesalahan anak buah ketika kegagalan menimpa.

Urusan keikhlasan memang bukan urusan kita. Kita tidak berhak memvonis ia ikhlas atau tidak, biarlah itu menjadi urusan ia dengan Sang Khalik. Kita hanya bisa meraba dari sinyal-sinyal panca indera. Sang Mukhlisun konon tidak lagi memperdulikan apresiasi manusia. Ia tidak lagi menghitung-hitung amal dan perannya. Ia menghindari panggung dan tepuk tangan manusia. Ia terus bekerja dan terus  waspada bahwa riya itu seperti semut hitam diatas batu hitam di malam yang gelap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENSIUN, PURNABAKTI, PURNATUGAS DAN PURNAWIRAWAN

Hari ini di kantor ada perpisahan rekan kerja yang akan memasuki masa pensiun mulai bulan Oktober besok.  Masa kerja lebih dari tiga puluh tahun jelas merupakan sebuah prestasi, melewati dan mengalami berbagai macam dinamika birokrasi atau minimal berhasil melawan segala kejenuhan. Banyak istilah yang mengacu  pada berakhirnya masa kerja, ada purnabakti, purnatugas dan purnawirawan artinya pasti sama, pension!kecuali purnawarman, itu merupakan nama raja dulu dan dipakai sebagai salah satu nama jalan di Bandung. Pensiun bukan momok yang menakutkan itu adalah alur perjalanan karier! Aku sampai ga ya ke usia pensiun! mudah-mudahan Alloh SWT Sang Pemilik Kehidupan memberikanku kenikmatan hidup dan kebarokahan hidup!sama seperti usia Rasululloh SAW pun bagiku sudah sangat beruntung. Aamiin ya robbal a'lamiin! Selamat buat Ibu Nani Hernani, Kasubag TU Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ciamis yang hari ini memasuki usia pensiun. Beliau pensiun denga

Area Patimuan, Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan

Salah satu tempat yang menarik di Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan Ciamis adalah Patimuan. Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan berada di Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis persis di samping jalan nasional jalur selatan perbatasan Kecamatan Cijeungjing dan Cisaga.  Aliran Sungai Cimuntur Aliran Sungai Citanduy Patimuan merupakan pertemuan dua sungai besar; Sungai Cimuntur dari arah utara dan Sungai Citanduy dari arah barat. Patimuan juga tidak lepas dari sejarah Ciung Wanara yang kesejarahannya terangkum di situs Cagar Budaya Karang Kamulyan. Sungai Cimuntur terlihat lebih keruh bila dibandingkan dengan air Sungai Citanduy. Ini terkait dengan tingkat erosi yang lebih tinggi di Daerah Aliran Sungai Cimuntur. Pertemuan Sungai Cimuntur dan Citanduy Ikan-ikan khas Citanduy dan Cimuntur seperti Bebeong dan Balar masih bisa didapatkan oleh para pemancing. Memancing Situs Cagar Budaya ini perlu lebih dioptimalkan lagi pengelolaannya. Selain tempatnya yang str

Lodong Kosong Ngelentrung!

Kami menyebutnya Lodong. Terbuat dari bambu, biasanya bambu jenis Gombong atau Bitung. Lodong ini adalah untuk menampung air nira Kawung (Aren ) yang nantinya diolah menjadi gula. Sehabis dipakai biasanya disterilkan dengan diasapin di hawu (perapian tradisional). Kalau di Bahasa Indonesia ada peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya nah di Bahasa Sunda paribasa "Lodong Kosong Ngelentrung" artinya mirip "orang yang banyak bicara biasanya ga ada isinya". Sigay Selain lodong, piranti terkait prosesi membuat gula adalah sigay. Sebatang kayu yang digunakan sebagai tangga untuk menaiki pohon aren.