Kamis, 13 September 2018

Kade Hilap Bintangna!



Sticker itu ditempel di belakang helm Mamang Ojol yang kupesan hari ini. Selain jumlah nominal yang diperoleh, penilaian dari pengguna merupakan hal penting bagi para driver Ojol. Tidak sulit dan tidak mahal. Baiknya kita jangan lupa memberi mereka bintang lima. Mudah-mudahan bonusnya lancar.

Kade hilap bintangna!” kata Mamang Ojol yang sambil mengangkat lima jarinya, ketika ia pamit mau bekerja lagi.  Telah beberapa kali aku menggunakan jasa ojek online. Lebih praktis dan lebih murah. Dijemput dan kita tidak lagi dihinggapi perasaan waswas tentang tariff. Jumlah yang harus dibayar tertera jelas. Takut kurang atau takut dikerjain tidak ada lagi. Perkara kita mau memberi lebih itu tergantung kita.

Dari perbincangan singkat dengan salah satu Mamang Ojol didapat informasi bahwa Driver Ojol di Kota Ciamis telah cukup banyak. Ia pun tadinya Driver salah satu operator Ojol dan sekarang pindah ke saingannya. Operator yang dulu banyak drivernya sehingga persaingannya cukup ketat. Sudah hampir dua tahun ia menjadi Driver Ojol. Ketika dihubungi beberapa waktu yang lalu ia sedang di Pangandaran katanya. Wuih berlibur. Tanda profesi ini cukup memberikan hasil.

Teknologi Informasi dan komunikasi telah menciptakan gelombang disrupsi di berbagai lini kehidupan. Termasuk di dunia perojekan. Sekitar tahun 90an naik ojek itu keren. Tidak sembarangan orang mampu naik ojek. Di banding dengan angkutan kota atau angkutan pedesaan, ongkos naik ojek lebih mahal. Saat itu orang masih jarang punya motor. Merek motor yang sering dipakai untuk ngojek saat itu berupa A100 Suzuki, Suzuki TRS, L2 Super Yamaha, Honda CB. Motor bebek jarang yang dijadikan Ojek dan rata-rata motor yang dijadikan ojek itu motor tua.

Kini ceritanya beda lagi. Motor gress pun banyak yang sudah diterjunkan jadi Ojek. Apalagi OJOL karena salah satu saratnya mungkin harus motor yang muda. Bagaimanapun Ojol adalah jawaban atas disrupsi. Berubah karena tuntutan jaman dan permintaan. Tinggal kitanya mau berubah atau tidak.

Tidak ada komentar:

Puasa

Sebentar lagi memasuki Bulan Ramadhan, 14 hari lagi InsyaAlloh.  Tidak terasa, Baru kemarin merayakan lebaran.... Kalimat yang hampir sama k...