Langsung ke konten utama

Seminar Dalam Rangka Temu Alumni Penerima Beasiswa Kominfo Tahun 2013 (Padang and The Paper 2)

Akhirnya ketemukan juga Andalas yang asli, Universitas Andalas. Sebuah universitas terkemuka di Pulau Sumatra tepatnya di Provinsi Sumatra Barat. Nama Andalas dinisbahkan kepada nama lain dari Pulau Sumatra yaitu Andalas.  Tiap universitas memiliki rata-rata memiliki arsitektur bangunan kampus yang khas. Begitu juga dengan Unand yang menjadi tuan rumah Seminar Dalam Rangka Temu Alumni Penerima Beasiswa Kominfo Tahun 201. Arsitekturnya yang modern mengambil gaya Eropa (maaf kalau salah, ini analisa orang non arsitek, jadi ngasal) sehingga sangat artistik. Apalagi lansekap Unand yang ada di dekat gunung sehingga menambah keasrian. inilah salah satu sudut Universitas Andalas.
Seminarnya sendiri berjalan dengan lancar dengan pembicara dari para alumni S3 Penerima Beasiswa Kominfo dari luar negeri. Kemudian ada pembicara dari Universitas MARA Malaysia.  Hubungan baik dengan Malaysia di Pulau Sumatra terasa sangat erat. Tidak seperti beberapa gelintir orang yang tidak tahu mengapa seolah sangat membenci segala sesuatu yang berbau Malaysia, bukankah mereka adalah saudara serumpun......mendapat atmosfir hubungan yang erat diantara keduanya di Auditorium Unand mengingatkan saya akan wacana Melayu Raya!

Komentar

Tiari mengatakan…
Selamat siang Bapak Syarif Thoyibi,

Kami dari Sekretariat Redaksi Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, kami mau menanyakan email yang kami kirim mengenai hasil review Mitra Bestari atas naskah yng diikutsertakan dalam seminar ini. Kmai mohon agar Bapak segera memperbaiki naskah tersebut, karena jurnal kami akan segera terbit.

Demikian, terima kasih. Mohon maaf apabila kurang berkenan.

Salam hormat,

Tiari P.H.
Syarif Thoyibi mengatakan…
Belum ada!mohon dikirim ulang ke syarif.thoyibi@gmail.com

Postingan populer dari blog ini

PENSIUN, PURNABAKTI, PURNATUGAS DAN PURNAWIRAWAN

Hari ini di kantor ada perpisahan rekan kerja yang akan memasuki masa pensiun mulai bulan Oktober besok.  Masa kerja lebih dari tiga puluh tahun jelas merupakan sebuah prestasi, melewati dan mengalami berbagai macam dinamika birokrasi atau minimal berhasil melawan segala kejenuhan. Banyak istilah yang mengacu  pada berakhirnya masa kerja, ada purnabakti, purnatugas dan purnawirawan artinya pasti sama, pension!kecuali purnawarman, itu merupakan nama raja dulu dan dipakai sebagai salah satu nama jalan di Bandung. Pensiun bukan momok yang menakutkan itu adalah alur perjalanan karier! Aku sampai ga ya ke usia pensiun! mudah-mudahan Alloh SWT Sang Pemilik Kehidupan memberikanku kenikmatan hidup dan kebarokahan hidup!sama seperti usia Rasululloh SAW pun bagiku sudah sangat beruntung. Aamiin ya robbal a'lamiin! Selamat buat Ibu Nani Hernani, Kasubag TU Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Ciamis yang hari ini memasuki usia pensiun. Beliau pensiun denga

Area Patimuan, Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan

Salah satu tempat yang menarik di Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan Ciamis adalah Patimuan. Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan berada di Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis persis di samping jalan nasional jalur selatan perbatasan Kecamatan Cijeungjing dan Cisaga.  Aliran Sungai Cimuntur Aliran Sungai Citanduy Patimuan merupakan pertemuan dua sungai besar; Sungai Cimuntur dari arah utara dan Sungai Citanduy dari arah barat. Patimuan juga tidak lepas dari sejarah Ciung Wanara yang kesejarahannya terangkum di situs Cagar Budaya Karang Kamulyan. Sungai Cimuntur terlihat lebih keruh bila dibandingkan dengan air Sungai Citanduy. Ini terkait dengan tingkat erosi yang lebih tinggi di Daerah Aliran Sungai Cimuntur. Pertemuan Sungai Cimuntur dan Citanduy Ikan-ikan khas Citanduy dan Cimuntur seperti Bebeong dan Balar masih bisa didapatkan oleh para pemancing. Memancing Situs Cagar Budaya ini perlu lebih dioptimalkan lagi pengelolaannya. Selain tempatnya yang str

Lodong Kosong Ngelentrung!

Kami menyebutnya Lodong. Terbuat dari bambu, biasanya bambu jenis Gombong atau Bitung. Lodong ini adalah untuk menampung air nira Kawung (Aren ) yang nantinya diolah menjadi gula. Sehabis dipakai biasanya disterilkan dengan diasapin di hawu (perapian tradisional). Kalau di Bahasa Indonesia ada peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya nah di Bahasa Sunda paribasa "Lodong Kosong Ngelentrung" artinya mirip "orang yang banyak bicara biasanya ga ada isinya". Sigay Selain lodong, piranti terkait prosesi membuat gula adalah sigay. Sebatang kayu yang digunakan sebagai tangga untuk menaiki pohon aren.