Senin, 30 November 2020

Bertawakal

Menurutku usaha sudah maksimal
Memakai masker standar
sering cuci tangan
dan menghindari kerumunan.

Tidak nyaman jelas
dan sepertinya mungkin banyak juga orang sekeliling saya yang tidak nyaman.
Tapi tidak apa-apa. 
Niat saya melindungi diri, keluarga dan melindungi mereka juga sih sebenarnya
Kalaupun saya dianggap paranoid....khawatiran.....
yang tidak apa-apa.
Toh menerapkan protokol kesehatan tidak bertentangan dengan perintah Alloh SWT.
Memaksimalkan ikhtiar!
Mengikuti pendapat para ahli kesehatan.
Orang yang berlipat-lipat lebih pintar dari saya!
Selebihnya ya tawakal,
Mudah-mudahan dicatat sebagai amal.

Saya ingin punya peran dalam pengendalian pandemi ini.
belajar membuang ego sendiri
banyak yang bisa dipelajari dari pandemi
terutama terkait karakter orang
intinya kita tidak bisa mengharap orang lain seperti kita
kita hanya bisa mengelola diri kita. 

Jumat, 27 November 2020

Perenungan

Semua diawali dari keyakinan bahwa
Urip mung mampir ngombe.

Jalani hidup dari hari ke hari
Maksudnya jangan bebani tubuhmu dan pikiranmu dengan bagaimana besok…minggu depan…bulan depan….tahun depan!
Jangan thulu’ul amal (panjang angan)
Jauhkan kata andai….andai…
Ini takdir kita!
Jadikan husnul khotimah (saat akhir yang baik) sebagai cita-cita tertinggi
Mudah2an nanti kita mendapat tempat terbaik!
Mudah2an Tuhan ganti keterbatasan kita di dunia
Dengan kelapangan dan keleluasaan kita di hari kemudian!
Ikhtiar dengan selalu mengingat-Nya
Sebelum tidur..berdzikir…pasrah!

Dengan sakit ini saya makin menghargai tiap hembusan nafas
Detakan jantung….
Sesuatu yang dulu nyaris tidak pernah kita perhatikan!
Ketika kita bangun tidur dua hal itu masih ada
Bersyukurlah….
Selalu berbuat baik
Dengan apa yang kita mampu.

Selasa, 24 November 2020

Emosi

Dah dua hari emosi ga stabil.
bawaannya pengen marah mulu.
Denger kucing kawin juga pengen nampol.
Kebetulan kucing gw betina.
Enak aza, lu dapat enaknya.
lha gua kebagian ngurus anak dan nimbunin BAB-nya.

Kucing masuk rumah bikin BT.
belum lagi bau BAB dihalaman belakang.
Sekarang ga bisa lagi dipakai ngadem.
bau dan banyak lalat. 

Benar ini salah satu kebaikan.
bahkan mudah2an jadi ibadah.
tapi kadang aku kalah.
dan seringnya kalah. 

Minggu, 22 November 2020

Oleng...

Beberapa hari ini aku agak oleng...
Istilah ini biasa dipake oleh PHFighter kalo lagi kurang stabil.
Kata untuk mengekspresikan perasaan kliyengan, pusing, dizzy.
Kadang ada rasa leng....kaya mo pingsan gitu.

Kondisi itu adalah gejala Hipertensi Paru, Hipertensi Pulmonal.
Tapi tiap orang bisa beda gejala...
ada yang dominan puyeng, ada juga yang duka sesak nafas.

Itu juga yang membatasi sehingga jarang ke mesjid.
Shalat Jumat bagi saya adalah perjuangan yang berat.
Tapi saya selalu berusaha.

Membatasi juga kumpul-kumpul.
boro-boro menikmati bro....
makan di kantin saja kadang aku berjuang dengan perasaan kliyengan.
Agar selalu ingat.

Mungkin banyak teman-temanku yang menyangka aku tidak mau bergaul
Tidak mau bersosialisasi.
Menyangka aku sedemikian paranoid dengan Covid.
Padahal sebabnya bukan itu!
Anda-anda semua pasti tidak akan menyangkat.
dari luar toh aku sehat-sehat saja. 

Penyebab oleng terbesar itu ya karena sirkulasi ke otak berkurang.
Ketika cape!
Diam statis!
Ketika banyak tekanan pekerjaan.
dan itu biasanya di akhir tahun.
seperti saat ini. 

Apapun yang disangkakan orang!
aku tidak sepenuhnya seperti yang mereka sangkakan!

Kamis, 12 November 2020

Mengapa (Ingin) Jadi PNS (4)?

Tahun 2003 sehabis lulus S1 teman ngajakin ikutan proyek.
Di PT Surveyor Indonesia. Survei BBM.
Jadi Lead Surveyor untuk Wilayah Kabupaten Ciamis.
Pulang kampung.

Beres proyek survei mulai mencari kerja di seputaran Tasikmalaya.
Melamar di Adira lolos sampai test psikologi di Bandung
Tapi tidak lanjut, ga lulus sepertinya. 

Akhir tahun ada test CPNS di Pemkab Kabupaten Ciamis.
Ikutan. Kebetulan ada formasi yang cocok.
Ijazah yang ku anggap biasa-biasa justru jadi kunci pembuka.

Formasinya buat tenaga administrasi.
DIII Kesekretariatan.
Testnya di SMPN 1 Ciamis.
Tidak lulus.
Tak banyak tanya
dan tidak mempertanyakan.

Tahun 2004 ikut lagi. 
Kali ini lokasinya di SD Bebedilan,
Empat belas tahun yang lalu juga pernah ke SD ini
Ikut lomba bidang studi tingkat kabupaten.
Masih dengan formasi yang sama 
dan Ijazah yang sama.
termasuk IPK 2.53nya. 
Soal-soalnya pun hampir sama.

Tapi tetap.
Aku tidak banyak berharap. 

Saking tidak optimisnya
aku memutuskan merantau kembali.
Ke Depok.
Ke Felicia, homebase.
Nyari lowongan lagi, melamar lagi.
Aku tidak pernah kehilangan semangat. 

Rabu, 11 November 2020

Lesson Learnt

Pelajaran hari ini adalah bahwa segala sesuatu itu ada resikonya, berbuat baik sekalipun. Ingin membantu sekalipun. Dalam segala hal pasti terjadi bias. Dan kita tidak boleh berharap orang lain berpikir seperti yang kita pikirkan dan bertindak sesuai dengan yang kita inginkan. Intinya ketika kita ingin membantu sekemampuan kita saja terutama untuk hal dimana kita tidak punya kewenangan penuh. Karena boleh jadi kita sekedar ingin membantu sementara orang lain sangat mengandalkan kita. 

Senin, 02 November 2020

Mengapa (Ingin) Jadi PNS (3)?

Singkat cerita diterima di Bisnis Indonesia.
PT Jurnalindo Aksara Grafika nama perusahaannya. 
Statusnya Karyawan Magang.
Jadi tahu rute karir di perusahaan swasta.
Magang, terus pegawai kontrak dan akhirnya pegawai tetap.
ada juga yang awalnya pegawai kontrak terus karyawan tetap.

Kantornya di Wisma Bisnis Indonesia (sekarang Wisma Slipi)
Gedung berlantai 14 di bilangan Jalan Letjen S. Parman Slipi Jakarta Barat. 
Ngalamin juga kerja di bertingkat.
Lantainya pakai karpet (norak banget ya gua)
Upah Rp. 20.000, per kehadiran!
Coba bayangkan sosodara!
Tapi setidaknya ga malu kalo ketemu teman 
dan bertanya.....kerja dimana?

Pakai kemeja,
Celana kain.
Sepatu pantopel.
Berangkat kadang naik KRL kalau penuh ya di atap KRL.
Kadang juga naik Bis Kota PPD P-54.
Yang saking seringnya dari jauh tampak mukanya sudah tahu itu P-54.
Kalau naik biskota lumayan bisa tidur sepukul dua pukul. 

Kerja sambil kuliahnya sih sebenarnya.
Nerusin di FISIP UI, masih Jurusan Administrasi Niaga.
Program Ekstensi. 


Minggu, 01 November 2020

Mengapa (Ingin) Jadi PNS (2)

Menu kuliah yang pada dan melelahkan 
menjadi santapan kami setiap hari
Pukul 08.00 - 16.00, office hour. 
Kami memang disetting untuk mengisi kebutuhan SDM Industri.
Tiap kami pasti rata-rata membayangkan
berkantor d pencakar langit seputaran Sudirman-Thamrin.
Telkomsel, Indosat, XL jadi incaran.
Atau BUMN papan atas.
Berkarir di birokrasi tetap jarang diperbincangkan.

Lulus dengan IPK. 2.56
Huhhh.....menyesakkan!
Tapi gimana lagi.
Di Program Studi Kesekretariatan dan Administrasi Perkantoran yang di bangun memang administrative/clerical skill, bukan skill berpikir.
Tapi ternyata ada mata kuliah yang sangat applicable
.....kecepatan mengetik....sebalas jari, blind keyboard. 
yang ketika kuliah pascasarjana didoktrin 
agar mengetik dengan satu jari!
Cik pangetikeun!

Setelah lulus teman-teman menyebar!
Ada yg di provider-provider telekomunikasi, perbankan, BUMN dan lain-lain!
Sementara aku si pemilik IPK 2,56 masih Simatupang (Siang Malam Tunggu Panggilan) di Wisma Felicia. 
Sabtu Minggu sibuk bolak balik Koran Kompas yang dibeli teman.
Melihat iklan lowongan kerja.
Senin sampai Jumat nyiapin dan ngirim lamaran....
Kadang-kadang ke  Warnet di Margonda melamar pekerjaan via Karir.Com dan JobStreet!
Ah indahnya masa-masa perjuangan.

Dipanggil wawancara.
Entah berapa kali.
Sudah agak lupa. 
Dengan berbagai suka dukanya. 

Pernah ada panggilan.
Lokasinya di Ruko Bilangan Kramat Raya.
Intinya disuruh jualan produk.....
woalah ga sesuai dengan yang diiklankan.

Pernah juga test di salah satu perusahaan asuransi
mengetik pakai mesin tik listrik.....oalah aku bingung!
Wong waktu kuliah saja....nilainya paspasan heheheh

Yang nyangkut itu waktu test di Harian Bisnis Indonesia!
Wawancara pertama lolos....terus psikotest!
di Seputaran Medan Merdeka.....
Wih pengalaman menarik!
Lelah kaki ini!
Tapi tetap semangat.

Sering psikotest
tapi perusahaan yang mengirimnya sudah lupa.
di Mutual+ terus juga pernah sama Psikolog terkenal dan Fak Psikologi UI. 
Menambah jam wawancara dan trik psikotest. 




Bangsa yang Kejam

Tak sampai nalarku untuk mengerti mengapa di era modern dimana konon peradaban sedemikian maju ada entitas bangsa yang berlaku demikian barb...