Rabu, 05 Juni 2019

Lebaran dan Kembang Api

Entah sejak lebaran tahun berapa orang jadi suka menyalakan kembang api. Mungkin sejak petasan konvensional dilarang, penggemar ledakan beralih ke kembang api yang meledak di udara sembari menyemburatkan warna warni. Sebuah alternatif walaupun harus merogoh kocek lebih dalam.

Mirip seperti malam pergantian tahun Masehi, Malam takbiran suara kembang api  meledak berbalasan. Di kota dan di desa fenomena ini telah berjalan beberapa tahun terakhir. Entah positif dan negatif, tergantung cara memandang dan cara merasakan. Yang jelas telah terjadi perubahan kebiasaan di masyarakat kita.

Saya ga bisa ngelarang-larang orang lain nyalain orang kembang api. Sama seperti seperti orang lain ga bisa maksa-maksain saya dengar ledakan kembang api. Kalau mendengar ledakan kembang api adalah perintah agama, saya pasti tak akan protes....sweet surrender!

Bagaimanapun kembali kepada kesucian (fitri) adalah kembali ngaji rasa. Idul fitri adalah indikator keberhasailan ngaji diri bukan ngaji materi.
Belajar merasakan apa yang dirasakan orang lain, bukan memaksa orang lain untuk merasakan apa yang kita rasakan...
Mungkin bagi kita suara ledakan kembang api adalah hal sepele hanya luapan kebahagian,
tapi bagi tetangga sekitar bisa jadi sumber kekagetan plus polusi suara, toh sepertinya ga pernah ada orang yang mau nyalain kembang api bilang kulonuwun minta ijin!

Mungkin bagi kita semburat ledakan kembang api adalah perlambang kepuasan batin atas perolehan-perolehan yang kita telah kita capai. Sebuah ekspresi eksistensi.
tapi bagi sebagian tetangga kita yang kurang beruntung harga sebuah letusan kembang api mendekati biaya hidup mereka sehari.

Sejatinya sesaat setelah meledak suara kembang api plus semburatnya akan hilang....nyaris tak berbekas. Yang bisa jadi persoalan adalah mereka yang merasa terampas haknya, atau perilaku kita yang tidak bijak terhadap harta yang Alloh SWT titipkan.

Tidak ada komentar:

Bangsa yang Kejam

Tak sampai nalarku untuk mengerti mengapa di era modern dimana konon peradaban sedemikian maju ada entitas bangsa yang berlaku demikian barb...