Sabtu, 06 Juni 2020

Kita dan Makanan




Terkadang kita kecut dan kecewa ketika menu di meja makan kita tidak sesuai dengan selera dan keinginan kita.
Padahal banyak di luar sana masih banyak orang yang prihatin karena kekurangan makanan.
Jangankan memilih menu! Makan siang dan makan malam saja mereka ga tahu, bisa diselenggarakan atau tidak!.
Makin meningkat pendapatan makin banyak pilihan dan makin banyak pula keinginan.

Berdasarkan penelitian, 40% makanan yang kita stock di kulkas kita atau di dapur kita akan berakhir pada proses pembusukan, berjamur sehingga tidak layak makan.
Akhirnya dibuang.
Masih beruntung jika makanan tersebut dapat dimanfaatkan buat ternak atau peliharaan kita.
Kalau tidak!
Alangkah dzolimnya kita terhadap makanan.
Tidak menghargai proses berbuahnya!
Tidak menghargai proses pembuatannya!
Tidak menghargai yang memberinya!
Dan yang ironis, tidak berempati bagi mereka yang membutuhkan.  

Pernahkan kita berpikir.
Jangan-jangan justru di makanan yang kita buang adalah makanan yang ada berkahnya.
Kita ga pernah tahu!
Orang tua dulu sangat keras dalam hal menyisakan makanan.
Satu butir nasi saja, jangan sampai tersisa!
Selain ajaran agama.
Tidak menyisakan makanan adalah menghargai makanan itu sendiri.
Menghargai produsennya!
Prosesnya!
Distribusinya!
dan terutama Penciptanya....Alloh SWT. 





Tidak ada komentar:

Bangsa yang Kejam

Tak sampai nalarku untuk mengerti mengapa di era modern dimana konon peradaban sedemikian maju ada entitas bangsa yang berlaku demikian barb...