Sabtu, 21 September 2019

Patah Hati Tanpa Jatuh Cinta

Lord Didi Kempot Live at Concert. Source : Youtube Media Seni Channel
Mungkin aneh ko ada orang yang patah hati tanpa harus jatuh cinta.
Tapi itu bisa saja dan saya pernah mengalaminya.

Margonda Depok, Tahun 2000an.
Lagi booming warnet, sehingga skripsiku pun tentang warnet.
Ia bagai candu yang bisa membawa kita ke dunia lain...dunia maya
Uang bulanan bisa cepat menguap ditukar sewa warnet jam-jaman

Di sebuah warnet di bilangan Margondan
Saat itu tergolong warnet yang representatif
Unitnya PC nya banyak, tempatnya berAC dan headsetnya bagus.
Sewanya sekitar 4.000 perjam, senilai seporsi Sate Padang di depan Mie Ayam Berkat
Ngechek lamaran kerja via email,
baca ini baca itu
lihat ini lihat itu
dengerin ini dengerin itu
salah satu hal yang ngangenin dari warnet dulu adalah dengeri MP3 via headset
sambil berselancar

Saat itulah pertama menikmati dan menjiwai lagu Lord Didi Kempot, "Stasiun Balapan"
Bersama lagu "Karma"nya Coklat, Stasiun Balapan selalu mengisi Playlist Winamp saat ngewarnet.
Jiwa terasa  melayang dan imajinasi berpetualang mengenang tiap-tiap jejak romantisme!
Padahal saat itu tak punya kekasih
Merasa patah hati padahal hati ini tak pernah ada yang mematahkan...(karena  memang sudah patah di masaa awal bertumbuh hiks hiks hiks.....)

Mendengarkan lagu-lagu Lord Didi Kempot juga membaca perjalanan hidupnya
perjuangannya....
sampai ke stage sekarang itu bukan karena ongkang-ongkang kaki
tapi konsistensi.....kontinyuitas berkarya!

Mungkin aneh, lagu "Cidro" yang dinyanyikan dan diciptakan tahun 90an baru sekarang booming!
Meresapi lagu-lagu Lord Didi Kempot sekali lagi membuktikan bahwa  kita merasakan perihnya patah hati tanpa harus jatuh cinta.

Jumat, 13 September 2019

Tribute to BJ Habibie


Bendera Merah Putih di halaman kantor dipasang setengah tiang.
Berkabung atas perginya salah satu putera terbaik bangsa.
Prof. Dr. Ing. H. B.J. Habibie, FREng
Mudah-mudahan Alloh  SWT memberikan tempat terbaik di sisi-Nya

Terima kasih atas segalanya
Senyumnya
Aura enerjiknya
antusiasnya
Melihat pancaran matanya saja tetiba aku merasa jadi pintar

Terima kasih atas segala teladannya
Hormat terhadap sesama manusia
Tunduk terhadap Tuhan...

Terima kasih atas segala kebesarannya....
Besar jiwa sehingga tidak pernah dendam terhadap orang dan kelompok yang menolaknya....
membenci...dan memperlakukanmu dengan tidak pantas!
Drama penolakan itu masih tergambar di benak.
Orang-orang dan kelompok itu masih teringat jelas!
Saat itu memang akal sehat kalah oleh opini publik
dan saat itu juga politik yang biasanya abu-bau mendadak jadi hitam putih!
tapi biarlah, bukankah Andapun pernah berkata, "Tuhan tidak buta!"

Saat itu memang serba salah
Segala sesuatu yang berbau Orde Baru dan Cendana bagai bau yang tidak boleh menempel
Yang biasa berwarna kuningpun ada beberapa yang ingin menjadi putih!

Bagaimanapun emas tetaplah emas
BJ Habibie tetap harum.....tanpa diharum-harumkan
benar apa yang dikatakan Anies Baswedan.... jangan khawatir apa yang dikatakan media sosial hari ini (kalau dulu hanya media cetak dan eletronik), tetapi pikirkanlah apa yang dikatakan sejarawan pada masa depan karena mereka yang akan menulis.

dan sejarah tentangmu adalah  sejarah tentang  KEBAIKAN dan INTEGRITAS!

Sabtu, 07 September 2019

Obatku Ikhtiarku


Memandang tumpukkan obat di sudut meja kadang membuatku menarik nafas panjang. "Uuggghhh!". Banyak sekali! Perjuangan seorang PHFighter! Sildenafil, Dorner, Bisoprolol dan Warfarin menjadi menu sehari-hari.

Beragam rasa muncul. Kadang timbul rasa bosan. Kadang juga ada rasa takut. Tapi asa dan semangat untuk sembuh dan bertahan berhasil melampui perasaan itu. Ketika ada peluang untuk sembuh atau setidaknya menjaga agar kondisi tidak menjadi lebih parah, manfaatkan!

Nyaris tidak pernah terpikir tiba di kondisi ini. Di titik episode takdir ini. Tapi aku tak lupa 40 tahun yang menakjubkan sebelum ini.

Alhamdulillah hidup masih berjalan. Beraktifitas secara maksimal memang belum bisa. Tapi aku harus terus bersyukur secara maksimal. Jalani nikmati syukuri...

Keterbatasan ini membuatku semakin memaknai setiap detakan jantung, setiap helaan nafas! Baru akhir-akhir ini merasakan bernafas itu begitu nikmat dan betapa setiap detakan jantung begitu berarti! Sesuatu yang dulu dianggap biasa-biasa saja!

Melalui obat juga belajar tentang hakikat. Tentang ikhtiar. Kadang juga pergulatan keyakinan. Antara obat dan Tuhan. Sejatinya minum obat hanya memantaskan ikhtiar. Yang menyembuhkan tetap Alloh SWT, Sang Maha Penyembuh.

Sesuatu yang tidak mudah, kadang kita bergantung pada obat dan dokter. Sekali lagi dosis dan dokter hanya sarana ikhtiar. Kita tidak boleh berpindah keyakinan.

Obatku ikhtiarku......tapi bukan Tuhanku.

Selasa, 03 September 2019

Fight The Fear





Mungkin perasaan takut tidak terlihat dari rangkaian foto-foto di atas. 
Semua terlihat baik-baik saja. 
Sebenarnya aku tengah berjuang melawan rasa takut.
Mengatur nafas agar asupan oksigen stabil
Berusaha terus bergerak agar  aliran darah berjalan lancar
Alhamdulillah everything is ok
#FightTheFear

Menyisakan Ketidakpercayaan

Bulan-bulan terakhir ini banyak sekali pembelajaran hidup. Terima kasih telah memberikan bahan untuk belajar. Sangat berharga sekali. Sering...