Sabtu, 05 September 2020

Joged


Bagi sebagian kalangan joged itu haram.
Begitu juga musik yang mengiringinya;
termasuk penyanyi yang melantukankan lagunya. 

Menghibur
tapi melenakan
Melepas penat
tapi ada ikhtilat dan aurat.

Faghfirli ya robb!
Aku masih suka menghibur diri dengan itu. 

Kamis, 03 September 2020

Buah Arben



Ari aya buah Arben teh sok inget mangsa keur budak.
Aya tangkal Arben teh di sisi balong Ceu Imas alm Kang Cece,
Handapeun tangkal Peuteuy deukeut lapang volley.
Beheula mah sok maen bola di lapang bola.
Out ka balong, ari nyokot bal ka balong sok katingal aya buah buah arben.
Ngarey.

Harita mah teu kabayang melak. 
Padahal mah jadina gampang.

Minggu, 23 Agustus 2020

Pembuka Kaleng Sarden


Kadang mikir ko baru satu dekade ini kaleng sarden ada kait pembukanya.
Padahal dari dulu minuman kaleng sudah pake kait seperti itu.
Apa karena paten atau yang lainnya.

Yang jelas ibu saya cukup direpotkan ketika akan membuka kaleng sarden.
diputer pakai ujung pisau.
ada resiko tangan terluka baik oleh pisau atau ujung kaleng.
Saya juga mengalami kerepotan ini.

Dulu makan sarden mewahnya luar biasa.
Botan sejak dulu merek yang terkenal.
Paling enak (ngendorse gratis nih).
Apalagi yang Mackerelnya.
Makan tulang lunaknya ada sensasi tersendiri.

Kini sering dengan makan dengan sarden.
banyak jenis merek sarden.
karena terlalu sering 
makan sarden jadi biasa biasa saja.

Alloh itu maha adil....
adil banget!
sering makan, minum atau melakukan sesuatu akan terasa biasa-biasan saja.
sementara bagi yang jarang....
akan terasa berarti dan nikmat sekali!
bukankah nikmat itu yang dicari-cari!
selama ini.
Kita mendapat kenikmatan baru,
sementara tanpa sadar Alloh cabut kenikmatan 
yang selama ini dirasakan.

Jumat, 21 Agustus 2020

Kukusan...Bagian Sebuah Perjalanan (4)

 

Warterg Sinta (Source: anakui.com)

Warteg di atas merupakan warteg favorif ketika kuliah.
Warteg Sinta, Kutek (Kukusan Teknik). 
Murah dan enak....suer enak.
Kalo mampir makan,
masih terngiang Si Mba nya bilang.
"Mas Syarif karo apa?".
Menu default itu rawon, sop, kulit sama telur dadar.
Murah tapi enak.

Beruntung Alloh kasih kesempatan.
Menghirup atmosfer UI
Keliling dari fakultas ke fakultas
Menembus danau 
Menerobos hutan karet.
Menyandang tas berlogo universitas
membawa sejuta kenangan dan pengharapan.

Terdampar di Kukusan adalah anugerah.
belajar prihatin
lahir batin.
Jalan kaki dari Stasiun UI,
Motong masuk FE, FT dan keluar di Kutek.
Menelusuri jalan di bawah Sutet.
Atau lagi nyantai lewat Jalan H. Amat.
Kukusan begitu berkesan.
Tapi tidak dengan kisah asmaranya. 

In Memoriam H. Ade Supriadi

Pagi-pagi buka WAG,
ada info Pak H. Ade Supriadi meninggal dunia.
Innalillahi wainna ilaihi roji'un.
Allohummaghfirlahu warhamu wa'afihi w'afuanhu.

Ijinkan mengenang beliau.
Boss pertama saya ketika memasuki dunia birokrasi.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat.

"Ini buat beli sabuk!".
Itulah kata yang senantiasa terngiang ketika mengenang beliau.
Saat itu mau Prajabatan.
Saya dipanggil ke ruangannya.
Beliau ngasih bekal buat beli perlengkapan.
Tidak besar tapi perhatian beliau sangat besar.
Termasuk ketika untuk kepentingan dinas
saya ditarik ke Bagian Kesra Setda Kabupaten Ciamis.
Beliau tidak mempertahankan saya.
Mungkin melihat karir saya akan lebih berkembang di Sekretariat Daerah.

Ilmu beliau yang masih terpakai sampai saat ini adalah 
perihal mengonsep surat dan menyusun pidato.
Pemilihan diksinya luar biasa.
Bagaimana memilih kata untuk atasan ataupun yang sejajar. 
Beliau tidak pernah memakai gelar akademik ketika menyurati Bapak Bupati.
Feodal, tapi mungkin itu etikanya.

Dari Pak H. Ade Supriadi saya belajar banyak.
Termasuk ketegaran menghadapi manis dan pahit getir kehidupan!
Dinamika pejalanan karir  seorang birokrat.
Mudah-mudahan bagja di kalanggengan. 

Senin, 17 Agustus 2020

Qoute of The Day

Syahadat itu proklamasi tertinggi. Berkomitmen melaksanakan nilai-nilai dan makna syahadat itu adalah kemerdekaan yang hakiki. 

Hormat.....Grak!

 


Alhamdulillah....bisa ngikut lagi Upacara Peringatan HUT RI.
Bisa berdiri statis agak lama lagi.
Sudah dua tahun absen.
Kondisi kesehatan ini tidak memungkinkan.
Ini juga agak-agak berat juga sebenarnya kepala. 

Spekulasi sebeneranya sih.
Memaksakan diri.
Ingin mencoba bisa apa tidak.
Kuat apa tidak.
Ndak usah ditarik-tarik ke punya nasionalisme apa tidak.
Kalau pusing ga tertahan bisa rebahan di Mesjid Al Muhajirin. 
Ahamdulillah lancar....

Waktu muda ngikut upacara lama pun kuat.
Jadi pemimpin upacara malah!
SMP-SMA....masa lagi aktif-aktifnya.
Tak pantas aku berkeluh kesah.

Yang berkesan itu semasa di SMP.
Diwajibkan mengikuti upacara di Lapang Cikaret, Sukamulya.
Pulangnya Angkuta Pedesaan ga pada jalan.
Ya kadang terpaksa jalan kaki.....hampir 5 km.
Nasionalisme ini rasa-rasanya sudah dipupuk sejak lama...
tapi kami tidak pernah merasa paling nasionalis.
sebab nasionalis atau tidak itu, dibuktikan dengan perbuatan. 

Hidup Tenang

Kata Prof Quraish Shihab "Jika kau mendambakan kehidupan tenang, maka tinggalkan yang bukan urusanmu".