PHigter Diary (7)

Sebentar lagi Ramadhan,
Mudah-mudahan Alloh SWT menakdirkan membersamainya kembali. 

Entah di Ramadhan tahun berapa aku pernah berdo'a!

Ya Alloh sampaikanlah usiaku di 40 puluh tahun.

Aku ingin berumah tangga dan mempunyai keturunan.

Alloh yang Maha Baik mengabulkan do'aku.

Aku dikaruniai istri yang shalihah, anak-anak yang baik, dan:

alhamdulillah masih diberikan kesempatan menjalani kehidupan.

Empat puluh tujuh tahun jalan. 

Sejak divonis mempunyai kelainan jantung bawaan, 25 tahun yang lalu,

aku sudah pasrah, setidaknya berusaha untuk menerima ini takdirku.

Dengan berat hati kuhapus deretan rencana dan cita-cita.

tentang karir di perusahaan terkemuka.

tentang melanjutkan sekolah ke luar negeri.

dan mimpi-mimpi lainnya khas seorang anak muda 

yang penuh percaya diri.

Alloh telah menyiapkan skenario yang lebih baik.

Terima kasih Yaa Alloh atas semua!

Sakit ini,

keterbasan ini,

membuatku semakin sadar eksistensi sebagai makhluk.

Terima kasih Yaa Robb!

Telah memberi semua.

Telah banyak halaman cerita kehidupan yang lalui

Telah banyak warna yang hidup yang ku lihat.

PHigter Diary (6)

Terkadang tebersit untuk menyerah saja. 
ya menyerah...

..................

Uugggh...

Berat sebenarnya cobaan dan ujian ini...

Susah diceritakan!

Tapi aku harus survive.

Memperpanjang masa stabil dan bisa beraktifitas seperti layaknya orang normal.

Berdo'a dan berusaha. 

Mudah-mudahan ada mukjizat dan keajaiban. 

Bagi yang sehat, sebelum tidur mungkin kepalanya akan penuh dengan rencana esok hari.

Sementara aku merenung nyampai ga ya sampai esok pagi!

Hidup memang tidak pasti!

Bagiku lebih tidak pasti lagi.

Kini tak berani lagi untuk merencanakan satu, dua, tiga, empat atau lima tahun kedepan.

Rencana harian dan mingguan dan paling lama bulanan.

Itu pun masih penuh dengan tanya!

Dan dibarengi doa....InsyaAlloh!

Menikmati episode bulanan.

Dari kontrol ke kontrol bulan berikutnya.

Ini ritual sakral bulanan.

Mudah-mudahan dicatat sebagai amal.

Ikhtiar memuliakan jiwa.

Bismillahi tawakkaltu alallah la haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim!

Aku yang Selalu Salah

Aku seperti tidak pernah benar di matanya.

Selalu terlihat salah.

Memang kusadari sepenuhnya

diri ini berlumur dosa dan khilap!

Makanya meminta maaf.

Tapi haruskah terus mengulang kata.

Membuatku terpojok di sudut ruangan

Dimana seluruh mata seolah menatap beringas.

Ini semua karena kamu......!!!

Bukan tidak mau dan bukan tidak mampu 

untuk melawan 

hanya saja....buat apa!

Selain maafku adalah lagi satu pintaku,

tolong do'akan aku!

Agar bisa sesempurna dirimu!

2025

Baru sempat sekarang menulis di tahun 2025.
Alhamdulillah, Alloh takdirkan untuk sampai ke hitungan Tahun 2025.

Momen istimewa, per 01 Januari 2025 masa kerja sebagai PNS genap 20 tahun. 

Dua dekade.

Dengan segala keistimewaan, syukur yang tidak terkira.

Seperti biasa.

Tahun yang berlalu meninggalkan kenangan.

Dan tahun baru menawarkan harapan.

Bagiku

Hari demi hari adalah saat-saat penuh perjuangan.

Untuk tetap hidup dan berkontribusi.

Banyak yang dirasa, tapi berusaha untuk tidak merasakan.

Banyak yang dikhawatirkan, tapi berusaha untuk memberanikan.

Bagi banyak orang, mungkin biasa-biasa saja.

Dan aku juga berusaha untuk terlihat biasa-biasa saja.

Biarlah segala rasa aku yang tahun.

Tetap semangat.

Selama diberi hidup dan kehidupan.

Selalu memberi yang terbaik,

Sesuai kemampuan.

Dalam Konteks Tertentu, Ini Benar!

Jika tidak ada yang melihatmu sebagai musuh, berarti kamu belum cukup penting.

Jika tidak ada yang melihatmu sebagai ancaman, berarti kamu belum cukup kuat.

Jika tidak ada yang membicarakanmu di belakang, berarti kamu belum cukup menonjol.

Jika seseorang memanfaatkanmu, berarti kamu memiliki nilai.

Jika seseorang mengisolasi kamu, berarti kamu cukup kuat untuk berdiri sendiri.

Jika seseorang berusaha menjatuhkanmu, berarti kamu sudah berada di atas mereka.

Jika seseorang meragukanmu, berarti kamu mendorong batas yang mereka tidak bisa bayangkan.

Dan itu semua datang dari mereka yang tidak bisa menyamaimu.

Tidak ada Kawan dan Lawan yang Abadi

 

Tidak ada menjamin semua akan baik-baik saja.

Pasti ada pasang surut.

Namanya juga manusia.

Namanya juga kehidupan.

Selalu berhati-hati dalam melangkah,

dalam berucap,

dalam berniat.

Bahkan dalam berpikir pun.

Apa yang kita pikirkan kebanyakan tidak sama dengan yang orang lain pikirkan.

Rumus umum kehidupan adalah 

"kepentingan"

jiga kamu tidak sesuai dengan kepentingannya

siap-siap saja....

tapi ya hadapi saja!

Kemerdekaan yang hakiki adalah manakala kita hanya bergantung kepada Alloh saja.

Hidup Tenang

Kata Prof Quraish Shihab "Jika kau mendambakan kehidupan tenang, maka tinggalkan yang bukan urusanmu".