Senin, 17 November 2014

Lagu Angin


.............
yang diharap tidak ada
yang ada tidak diharapkan
kesadaran hidup adalah pemberontakan
(hidup tidak hanya untuk hidup)
kita hidup untuk menerima kehidupan
kita harus belajar berdamai dengan mimpi
kita harus berkaca di dalam sepi
.............
(Sawung Jabo, Jockie S, WS. Rendra)

Kamis, 13 November 2014

Menjadi Pembicara Publik...Bakat atau....

Pernah terobsesi mampu berpidato seperti Ir. Soekarno. Pernah juga bermimpi berorasi seperti Adolf Hitler. Pernah juga ingin meniru gaya Gede Prama, Abdullah Gymnastiar atau memiliki kemampuan presentasi sekaliber Steve Jobs. Intinya ingin jadi pembicara publik yang baik. Mampu menyihir khalayak dengan untaian kosakata yang menghujam rasa atau bahasa tubuh yang menebar pesona.  Kemampuan itu apakah merupakan bakat alami atau skill yang dapat dilatih? Jawabannya pasti akan beraneka rupa, yang jelas kolaborasi antara bakat dan seringnya berlatih akan membuat public speaking anda semakin menakjubkan.

Berbicara di depan umum memang sesuatu yang tidak mudah.  Pengalaman yang akan membuat kita dapat menguasai panggung. Kita harus mempunyai kosakata yang mumpuni dan intonasi yang menarik. Kehilangan kata-kata, terkesima dengan disertai oleh keringat dingin merupakan pengalaman yang pernah kualami.  Hal itu terjadi karena kurang persiapan dan mental yang tidak siap atau terlalu siap.

Memberikan presentasi tentang suatu topik jelas butuh skill tersendiri. Selain kita harus menguasai topik, kepercayaan diri yang cukup mutlak dimiliki. Kalau masalah gaya, jadilah diri anda sendiri. Meniru yang sempurna hanya akan membuat anda tidak ada. Yang terpenting adalah anda harus mempunyai passion. Gairah tentang apa yang anda ucapkan. Satu hal lagi yang akan membuat materi yang anda sampaikan berbekas di hati khalayak adalah pembicaraan yang dari hati dan bukti (bersatunya kata-kata dengan perbuatannya).

Public Speakingku masih jauh dari sempurna. Masih memerlukan pendalaman dan jam terbang..!terus belajar kakak!tidak ada kata sempurna dan impossible is nothing!



Rabu, 12 November 2014

Alih-Alih Ahli Batu Ali

Entah trend atau fashion disamping musim memelihara burung, saat ini lagi musim memakai batu ali (batu akik). Bukan aksesoris baru pun bukan budaya baru. Habit memakai batu ali sudah semenjak dulu ada.  Entah filosofisnya seperti apa yang jelas, pandanganku tidak lebih dari sebuah nilai estetika. Sebuah seni dalam menghias diri sehingga sudah sewajarnya kita memandang batu ali dengan pandangan yang nalar logis. Tidak mistis atau magis. 

Karena sedang berada pada  puncak popularitas, kurva harga batu ali juga memperlihatkan trend yang menanjak. Malah terkadang harganya (menurutku) diluar kewajaran. Entah faktor apa pengereknya, jenisnya, usianya, bentuknya, warnanya atau nilai magisnya (ini yang harus dihindari).

Aku kurang menyukai memakai batu ali. Kesan batu ali sebagai aksesoris orang yang telah berumur membuatku kurang tertarik. Selain itu mitos, mistis dan magis yang kadang menyertai batu ali yang membuatku tidak berusaha berinteraksi lebih dekat. Tapi hal ini tidak mengurangi respekku pada mereka yang tengah ramai berbatu ali selama diletakkan pada porsi dan posisi yang sewajarnya. Aksesoris untuk memperindah diri....tidak lebih! jangan sampai alih-alih demi sesuatu yang sipatnya aksesori diri kita mengorbankan hal lain yang justru merupakan substansi diri!


Selasa, 11 November 2014

Secarik Kertas di Sampul Loose Leaf

Imajinasi membawaku ke masa-masa indah di Jurusan Administrasi Niaga Politeknik UI. Proses pendidikan yang kujalani tapi tidak kujiwai. Tapi ternyata justru Ijazah jurusan inilah yang aku pakai untuk  syarat administrasi mengikuti ujian untuk menjalani profesi yang ku kini jalani. Untuk menambah motivasi aku kuketik sajak Kahlil Gibran dan kutempel di sampul kertas loose leaf yang biasa kupakai untuk mencatat. Inilah kutipan sajaknya:

Ada sesuatu yang lebih mulia
dan lebih tinggi
daripada KETENARAN
Sesuatu itu adalah KARYA BESAR
yang membawa ketenaran itu.

Aku merasa dalam diriku
suatu tenaga tersembunyi
yang hendak membenahi ketelanjangannya
dengan sebuah pakaian yang indah,
yaitu KARYA BESAR itu.

Inilah yang membuat aku
merasa bahwa
kehadiranku di dunia ini
untuk menuliskan namaku
pada wajah kehidupan ini
dengan HURUF-HURUF BESAR

Perasaan semacam ini menyertaiku
SIANG MALAM ...

Sajak itu ternyata tidak mampu membuat prestasi kuliahku lebih baik. Nilai C dan D lebih senang mengakrabiku. 2.53 IP kumulatifku. Cuma terpaut 0,3 dari ambang batas minimal!menyedihkan tapi membanggakan!sebab untuk mendapat nilai itu tidak mudah!tidak ada perbaikan!kuliah harus pakai sepatu, baju berkerah, tidak boleh terlambat, ancaman DO, Ospek Tiga Episode, Latsamapta!Poltek Oh Poltek! Kawah Candradimuka!
 

Senin, 10 November 2014

Pahlawan dan Pecundang




Pahlawan itu terkadang hidupnya sering dicaci maki sementara pecundang biasanya dikelilingi puja puji...

Pahlawan itu tidak ragu untuk dibenci dan dimusuhi sementara pecundang itu anti benci, anti kritik dan anti koreksi..


Pahlawan itu keringatnya untuk orang lain sementara pecundang hidup dari keringat orang lain...


Pahlawan itu nalar dan darahnya untuk hidup orang lain sementara pecundang memakan nalar dan  menghisap darah orang lain...


Pahlawan itu terbiasa hidup dalam sepi, terasing karena berusaha memegang jati diri sementara pecundang biasanya hidupnya selalu ramai karena pandai merubah diri, mengikuti angin berhembus....


Pahlawan itu tidak pernah mencari panggung cukuplah ruang kagum dan simpati di hati mereka yang punya nurani...


Sikap pahlawan dan pecundang itu bisa ada di diri aku dan kamu!diri kita dan mereka .....

Sekarang adalah saat dimana pahlawan dan pecundang hampir tidak mempunyai titik beda

sebab hari ini adalah saat dimana  pahlawan bisa jadi pecundang dan sang pecundang bisa jadi pahlawan!

tergantung siapa yang memahlawankan dan mempercundangkan!

Pahlawan itu tidak takut "dihilangkan" , calon pecundang pasti takut kehilangan...

Fisiknya mungkin  bisa dihinakan, dipenjarakan, diasingkan....tapi pemikirannya, sikapnya dan prinsipnya, tidak akan dapat dikalahkan!

#igauan  pahlawan kesiangan sehabis apel hari pahlawan.

Sabtu, 08 November 2014

Aku dan DNA Petani

Berkebun!itulah aktifitas yang sering dilakukan ketika pulang kerja atau di saat libur. Sejatinya bukan hobi atau aktifitas baru. Mengolah tanah dan menanaminya sudah sejak dulu sering dilakukan. Memandangi pepohonan di kebun itu menyejukan jiwa. Kebahagiaan itu sebenarnya tidak ribet dan tidak mahal, ilalang dan semak belukar pun kalau dipandang dengan seksama dan dibarengi dengan hati yang penuh syukur akan indah dan menenteramkan. Melihat ikan mujaer berebut makanan di kolam kecil pun ketika ditopang oleh rasa yang lapang dan qona'ah jelas akan lebih membahagiakan.

karena pernah bermimpi berkarir di kota besar beralas karpet berselimut pendingin udara (walaupun pernah ngalamin juga sih waktu magang di Harian Ekonomi Bisnis Indonesia) aku dulu tidak pernah memaknai lebih bidang-bidang tanah dan pepohonan. Menyesal juga mengapa dulu ga nanem ini itu. kalau dilakukan mungkin sekarang sudah jadi landmark. Alm ayah punya pohon kelapa genjah, yang menurut beliau benihnya di dapat dari Golat Panumbangan sewaktu menuntut ilmu agama di sana, atau pohon salam yang ditanam ibu ketika masa awal menikah dengan ayah.

Ternyata menanam itu membahagiakan! kebahagian membuncah ketika benih dan bibit yang kita tanam tumbuh!Apalagi kalau menurut sebagian orang, tanaman itu susah tumbuhnya! Lahan sempit di belakang rumahku mulai padat dengan aneka tanaman. Tanaman obat seperti Binahong, Sambiloto, Kunyit, Temulawak, Panglay atau tanaman sayuran seperti tomat, cabe, pakcoy, leunca dan lain-lain.  Jadi teringat konsep warung hidup dan apotek hidup! konsep dari rejim yang pernah aku kritisi. menurutku inilah konsep awal untuk kita berdikari, berdiri di atas kaki kita sendiri. memenuhi sendiri kebutuhan yang dapat dipenuhi sendiri, tidak bergantung kepada orang lain. 

Tomat




Pakcoy
Ayah ibuku adalah petani, leluhur-leluhurku juga petani. Bulu taneuh!ada DNA petani di jiwa dan ragaku!aku bangga! dengan rejeki yang Alloh karuniakan melalui tanah dan pepohonan, air dan hayawan pulalah aku dapat sampai di titik sekarang! walhamdulillah!




Bobotoh Jauh

Ikut senang karena Persib akhirnya meraih juara ISL 2014. Penantian panjang yang penuh dinamika perjuangan akhirnya menemui takdirnya. Sukses adalah kolaborasi antara usaha dan do'a, pertautan antara faktor langit dan faktor bumi.


Terima kasih atas kebahagian yang telah dibagikan kepada seluruh warga Jawa Barat! Adrenalin yang terpacu melatih emosi.

Terus berjuang untuk permainan terbaik. Sebab sepakbola tidak hanya menang dan kalah!Ia adalah cermin kehidupan. Permainan terbaik tidak selalu berhasil menaklukan lawan tapi percayalah permainan terbaik akan mampu memenangkan hati lawan dan orang-orang!

Kemarau Mungkin Menjelang

Suhu udara malam hari sudah ada dingin-dinginnya. Gemintang mulai sering terlihat di langit malam. Melalui running di televisi, Mei-Agustus ...