Senin, 08 Januari 2018

Monopoli Keburukan

Selepas hari sepenggalah naik, diskusi Forum Balkon kembali digelar. Semacam coffe break memutus otot dan otak yang mulai menegang. Topiknya kembali sekitar perpolitikan, lokal, regional bahkan nasional. Maklum kabupaten dan provinsiku akan menggelar pilkada serentak 2018. Mau ga mau kami juga ikut memantau. Walaupun netral tapi kami tetap punya hak suara. Diskusi ini hanyalah untuk sharing informasi dan teori politik yang kami punya. Sangat amatir dan tidak sepenuhnya dapat dipercaya heheheh.

Aku mengkritik pendapat temanku yang begitu fanatik membenci warna tertentu dalam preferensi politiknya. Fanatik itu boleh, tapi tidak boleh membutakan kita tentang bagaimana bersikap objektif. Membenci warna tertentu tidak serta merta berartu membela nilai tertentu dan memilih warna tertentu tidak serta merta mempertahankan nilai tertentu. Politik adalah kepentingan. Naif bila kita memahami politik sebagai keajegan nilai, keistiqomahan bersikap. Kenyataan membuktikan disatu daerah warna tertentu tidak bersatu, tapi di lain daerah toh bergandeng tangan mengusung kandidat untuk merebut kekuasaan. Kalau istiqomah tentu tidak akan seperti itu.

Kebaikan itu tidak dimonopoli warna tertentu pun ketidakbaikan tidak dimonopoli oleh pihak tertentu. Ia adalah bagian dari kehidupan yang dapat hinggap pada siapa saja dan kapan saja, sejalan dengan iman yang naik turun. Tiap orang dan tiap warna pasti punya kebaikan. Kita tidak boleh memakai standar ganda dalam berkebaikan.

Sabtu, 06 Januari 2018

Belajar dari Mohamed Salah

Mohamed Salah dan Istri (Sumber gambar: Golazo TV)
Melihat Mohamed Salah dan istrinya yang berhijab berada di bench Liverpool merupakan sebuah hal yang menarik. Itu merupakan pemandangan unik dan tidak biasa di bench salah satu klub papan atas Eropa! Bagi saya Salah adalah seorang moslem ambassador! Sebuah contoh objektif bahwa prestasi itu memang melahirkan penghargaan! Juga bukti nyata bahwa kapasitas akan membuat anda dihargai secara universal, tidak peduli apa suku, ras dan bahkan keyakinan anda. 

Bukan maksud melebih-lebihkan tapi konsistensi relijiusitas seorang Salah di pentas kompetisi sepakbola terbaik di dunia  melahirkan kekaguman! Ia merupakan etalase bagi ungkapan “begitulah seharusnya seorang muslim”. Hidup berdampingan secara damai dengan yang lain! Bersahabat erat dengan berbagai kalangan! Mempunyai etos kerja, kapasitas untuk bersaing! Salah setidaknya dapat merubah persepsi kurang baik terhadap Islam! Sekaligus menarik orang untuk mempelajari dan bahkan untuk menjadi seorang muslim. 

Tulisan ini bukan ekspresi Inferiority complex syndrome tapi lebih kepada motivasi bahwa seorang muslim itu harus punya kapasitas untuk bersaing.... bekerja dan berfikir keras! Bukan menjadi muslim yang gemar mengeluh dan mencari musuh, menyalahkan orang lain dan mencaci maki keadaan yang tak kunjung berpihak. 

Selasa, 02 Januari 2018

Tahun Baru, (Model Pembayaran) Gaji Baru

Slip Gaji Waktu Bertugas Di Kecamatan Cihaurbeuti
Mulai bulan ini pembayaran gaji via rekening Bank Jabar... cara baru!
selamat tinggal slip gaji!
(bingung buat penganut aliran slip gaji ganda wkwkwwk)
kini ga harus lagi ke bendahara gaji!
pasti ada plus minusnya!
akan ada culture shock
akan ada kebingungan
tapi hanya pada awalnya saja...
kedepan akan menjadi biasa!
business as usual!

Uhh hari pertama bekerja di tahun 2018
selalu disertai harapan!
mudah-mudahan diberikan kesehatan, keberkahan dan kebahagiaan!
diri dan jiwa yang semakin kuat menghadapi berbagai tantangan!
ibadah yang semakin berkualitas
jejaring yang semakin luas
ilmu yang semakin bermanfaat
hati yang semakin damai dan bersyukur
aamiin yra~

Jumat, 29 Desember 2017

2017

2017 sebentar lagi berganti
Ah tahun yang penuh kenangan
2017 adalah saksi genap 40 tahun umurku!
sebuah titik balik!
Awal baru perjalanan karir birokrasi, menjadi seorang Widyaiswara
Ya aku ingin menjadi seorang Resi,
Bukan sebuah pelarian.... apalagi lari dari tantangan...bukan sama sekali!
Dimanapun dan jadi apapun tantangan cobaan dan kesulitan itu pasti ada!
Ini hanyalah sebuah pilihan
Jawaban atas sebuah gairah

Angin Desember berdesir lembut!
tapi tak mampu mengusir gerah
Gerimis perlahan membasahi tanah!
tapi pertiwi tetap menyimpan bara
huhhhh...mungkin karena ulah mereka yang berburu kuasa.

Kamis, 23 November 2017

Bengberetean

Bengberetean

Buah Bengberetean Matang

Entah apa nama ilmiahnya, namun kami menyebutnya Bengberetean, salah satu jenis Berry liar yang bisa kita temui di kebun, atau tebing-tebing sungai. Bahagia sekali dulu waktu kecil ketika ke kebun pas Bengberetean berbuah, merahnya ranum menggugah selera, walaupun rasanya tidak manis-manis amat.

Pohonya berupa perdu dengan duri-duri di batangnya. Penasaran akhirnya nanam di pekarangan rumah. Eh, ternyata tumbuh baik dan berbuah. Ibu saya komentar "lah, nu kieu-kieu wae dipepelak!", tapi tak kuasa mungkin mencegah keinginan anak bungsunya heheheh. Jadilah kita nunggu Bengberetean matang, walau harus berlomba dengan patukan ayam!

Senin, 06 November 2017

Standar Ganda


Kalau sepeda motor kita disimpan dengan memakai standar ganda maka akan lebih kokoh dan lebih menghemat ruang. Tapi kalau kita bersikap dan bertindak atas dasar standar ganda sejatinya hanya akan lebih memperjelas siapa dan termasuk golongan apa diri kita. Bagi penikmat retorika mungkin terpukau tapi bagi orang yang menghargai integritas, standar ganda-er adalah laku nyata hipokrit. Kalau menurut Wikipedia, standar ganda adalah sebuah ukuran standar penilaian yang dikenakan secara tidak sama kepada subjek yang berbeda dalam suatu kejadian serupa sehingga menimbulkan kesan tidak adil.

Dalam dunia per-standar gandaan, baik buruk, hitam putih, etis dan tidak etis, beradab dan biadab sebuah realitas tergantung kepentingan.  Dunia per-standar gandaan terkadang tidak lebih dari bersilat lidah, ngeles tingkat tinggi dengan dibumbui oleh argumen-argumen statistik. Pelaku standar ganda perlu tebal muka dan tata kelola mimik wajah yang mumpuni. Bagi yang merasa masih amatir dalam mengelola perbedaan antara hati, kata dan perbuatan sebaiknya jangan berkecimpung dalam dunia per-standargandaan.

Standar ganda juga kini telah merambah nilai-nilai baik dan buruk .
Baik dan buruk sekarang bukan lagi tentang nilai, tetapi tentang siapa yang melakukan. Keburukan  kalau dilakukan oleh "orang kita" maka itu bukan keburukan. Hal ini setidaknya terlihat dari sikapnya yang diam membisu, pura-pura lupa dan tidak tahu. Kalau "mereka" yang melakukan keburukan...woh jangan tanya! Mereka jadi target bully-an!

Tapi ketika "orang kita" melakukan kebaikan maka akan ada sanjungan setinggi langit. Walaupun sejatinya kebaikan itu merupakan sesuatu yang sudah sewajarnya dan seharusnya, hal normatif yang bisa dilakukan oleh semua orang. Kerja nyata melawan korupsi misalnya, kalau bukan dilakukan "orang kita" maka seolah tiada, dianggap kerja pura-pura, cari muka bahkan mengada-ada.

Sementara cuap-cuap yang kita juga tidak tahu kapan akan menjadi nyata, tampak seperti karya besar dan tidak biasa. Mungkin karena terbiasa bekerja di pabrik kata-kata. Atau mungkin juga karena sering menjual kebaikan "kita" dan keburukan "mereka".  Fatsunnya adalah musuk tidak pernah berbuat benar dan kita tidak pernah berbuat salah.
Gening hirup teh ngagedekeun wae mumusuhan atuh lur!

Minggu, 29 Oktober 2017

GJS dan Diskusi Reformasi Birokrasi


Akhirnya selesai juga gelaran acara Gerak Jalan Sehat dalam rangka HUT Emas Smandatas, alhamdulillah acara berjalan dengan lancar. Dua jempol buat jajaran panitia dan semua pihak yang telah mendukung acara ini. Walau kontribusi saya cuma do'a dan harapan, tapi ya ikut senang juga. Melihat antusias teman-teman alumni (akang-akang, teteh-teteh dan ade-ade) ikut memberi aura positif, agar hidup tetap semangat dan optimis.  

Disela Pelaksanaan Gerak Jalan Sehat dalam rangkaian HUT Emas Smandatas bertemu dengan Kang Ismail Hakim. Sudah lebih dari dua dekade tidak bertemu. Ia adalah kakak kelas sekaligus kakak Kang Irwan Nurwandi, sahabat saya semenjak SMP.  Sambil menikmati Bubur Ayam Dadaha (ini biasanya jadi menu kalau kita praktek renang di Dadaha) kita ngobrol panjang. Berdiskusi tentang kehidupan. Sebagai sesama birokrat kita berbagai tentang harapan. Prinsip hidup yang relatif sama tentang sebuah nilai hakiki membuat obrolan semakin intens.

Hal penting yang dapat digarisbawahi dari sharing tersebut tentang bagaimana kita bisa berperan dalam perbaikan organisasi. Beliau bercerita tentang metamorfosa di tempat kerjanya, sebuah instansi di lingkup Kementerian Keuangan. Dulu di intansinya, orang yang tidak mau menerima "sesuatu" di luar penghasilan resmi dianggap orang aneh [jadi ingat aku juga sepertinya pernah dianggap orang aneh, walau aneh yang lain hehehehe], dan sekarang orang yang mau menerima "sesuatu" di luar penghasilan resmi dianggap orang aneh justru disebut orang aneh. 

Kita juga diskusi panjang tentang reformasi birokrasi. Lesson learnt-nya adalah kompensasi yang berupa materi tidak akan serta merta membuat kinerja menjadi meningkat dan perilaku koruptif pergi menjauh. Konon reformasi birokrasi yang berbasis kompensasi materi di instansinya pernah mengalami kegagalan. Padahal proses reformasi birokrasi di Kementerian keuangan telah berjalan mulai dari tahun 2002. 

Satu hal yang jangan dilupakan dalam implementasi reformasi birokrasi adalah menyentuh sisi spiritual pegawai. Organisasi harus mampu menyentuh hati SDM yang ada didalamnya. Menyentuh sisi terdalam nurani seorang manusi, kesadaran akan tanggung jawab termasuk didalamnya pertanggunjawaban di hadapan Mahkamah Robbaniyah!. Kemampuan menata hati akan membuat kita bekerja lebih ikhlas, nyaman dan tidak bergantung materi. Ia juga berpesan tentang bagaimana memanfaatkan setiap momen untuk berdakwah dan menularkan virus positif ke lingkungan. 

Absen secara elektronik merupakan awal dari implementasi reformasi birokrasi. Mekanisme ini akan memaksa pegawai tetap berada di lingkungan kerja. Setelah presensi optimal barulah kita berbicara pembagian kerja. Persoalan saat ini bukan kekurangan pegawai, tapi ada orang yang overload dan banyak pegawai yang melalui hari tanpa output yang jelas. Tidak ada yang tak mungkin, impossible is nothing!

Kemarau Mungkin Menjelang

Suhu udara malam hari sudah ada dingin-dinginnya. Gemintang mulai sering terlihat di langit malam. Melalui running di televisi, Mei-Agustus ...