Menara Air di Kampus ITB Ganesha (Sumber foto : fakmil14.blogspot.com) |
Gagal
kuliah di Bandung mengarahkan langkahku lebih ke barat. Tahun 2003 aku berhasil menyelesaikan strata satu dari salah satu kampus di sana. Kampus yang juga mempunyai menara air dengan arsitektur yang hampir sama
Menara Air UI Depok (Sumber foto : jurnalpopuler.blogspot.com) |
Dinamika hidup berjalan begitu
dinamis. Kisah hidup begitu berwarna
bak lukisan yang terkadang abstrak, begitu susah kupahami. Banyak episode
kehidupanku yang terkadang membuat aku tertunduk malu. Kembali ke tanah kelahiran dan mencoba
mencari peluang hidup di sana membuat aku tak merasakan lagi bagaimana rasanya
atmosfir mudik manakala lebaran tiba.
Entah
karena do’a orang tua tapi yang jelas merupakan kehendak yang Kuasa aku
mendapat pekerjaan tetap di daerah kelahiranku.
Ayahku dulu pernah menyatakan bahwa pekerjaan di kampung sendiri itu
lebih baik, sebuah pernyataan yang berujung dialog panjang. Kini aku merasakan
kebenaran dari pendapat ayahku. Di kampung uang memang tidak bergemerincing
kencang! Tapi banyak hal dalam hidup yang tidak dapat dinilai dengan uang.
Tahun 2012 seolah mengalami dejavu. Menara air berbentuk payung di samping Perpustakaan
Pusat ITB kembali kulihat. Masih tetap sebuah menara air yang aneh!
Perbedaannya aku sekarang bukan untuk mendaftar ulang UMPTN. Aku telah menjadi
seorang mahasiswa Magister Informatika Institut Teknologi Bandung dengan beasiswa dari sebuah kementerian. Pada Tahun
1996 Jurusan Informatika ITB merupakan jurusan paling top dengan passing
grade paling tinggi. Tingkat
persaingannya membuat aku kehilangan selera untuk menjadikannya salah satu
pilihan.
Impossible
is nothing, itulah quotes iklan adidas yang ku tempel di dinding kamar. Ternyata
itu kualami itu sekarang. Dulu serasa
mustahil untuk memasuki kampus ini apalagi belajar di program studi yang sangar
itu. Tapi sekarang kujalani dan ternyata
dengan segala usaha dan do’a semua berjalan cukup baik. Terkadang kita terlalu
yakin dengan hitung-hitungan logika kita. Padahal hidup ini bukan hanya kita,
ada Tuhan yang jauh lebih mengetahui apa yang terbaik buat kita. Jangan pernah berhenti berjuang. Jangan pernah berhenti bermimpi. Sebab tak semua mimpi berakhir dengan
tersadar, kadang ada mimpi yang menjadi nyata. Dream Comes True.
1 komentar:
Mudah-mudahan sahabatku yang cerdas ini dapat beasiswa S3. Cekaplah ka Jepang oge ...
Posting Komentar