# Negara ini rupanya belum sembuh dari fenomena tagar dan trending topik
# Mungkin ini dampak adanya dunia dalam dunia, dunia nyata versus dunia maya
# Netizen : masyarakat dunia internet, sekarang seolah menjadi warga negara kelas satu
# Negara ini belum aman dan stabil sehingga slogan #saveapa #savesiapa masih marak
# Alur demokrasi yang ada sudah tidak mereka percayai sehingga bikin petisi sendiri
# Jaman orde baru dulu ada kebulatan tekad kini dukung mendukung
# Propaganda merajalela persis sebelum dan sesudah tragedi enam lima
# Kalau tak dukung anu berarti pro anu
# Kalau benci si anu berarti teman sianu anggota kelompok anu
# Stigmatisasi marak setelah berlalu anti teroris dan pro teroris kini anti koruptor dan pro koruptor
# Akhirnya saling curiga tidak jelas siapa kawan siapa lawan
# Kita kadang tidak konsisten malah cenderung munafik tentang nilai-nilai, norma dan etika
# Keburukan dimaafkan dan dicari logika pembenaran jika dilakukan oleh "orang kita"
# Ketidakbaikan dianggap biasa jika dilakukan oleh mereka yang "biasa" berlaku tidak baik!
# Ketidakbaikan yang dilakukan oleh mereka yang biasa "baik" ya tidak bisa dimaafkan!
# Kita mungkin memasuki darurat nalar
# Ketika trending topik menjadi tolak ukur prestasi dan kebenaran
# Ketika #saveapa #savesiapa menjadi alat untuk peduli, empati dan simpati
# Lalu siapa yang akan me #me-savedirikita, #me-saveagama kita, #me-savekeluargakita,
#me-savemasadepankita, #me-savetetanggakita, #savetemankita!
# Kalau Kata Kang Haikal Hassan mah "Negara sudah banyak yang urus!lalu siapa yang mengurus dirimu?agamamu?keluargamu?tetanggamu? Katakan: saya hanya fokus perbaiki yang saya mampu!
# Jadilah agen perubahan, sekecil apapun itu! Warnailah, jangan pernah sampai terwarnai!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar