Senin, 03 Agustus 2015

Kisah Seorang Perapal Do'a

Persisnya dia tidak tahu kapan pertama dipercaya merapal do'a. Seingatnya moment Pemilihan Ketua BEM Jurusan ia mulai naik panggung untuk berdo'a!dan do'a Rabithah-lah yang ia panjatkan. itu doa yang agak panjang kedua yang dia hapal, setelah do'a selamat.
Tampil berdo'a pada sebuah acara pendidikan dan pelatihan sepertinya awal mula ia dikenal sebagai perapal do'a.
Mulanya ia hanya sekedar ingin memberi peran.
tapi entahlah...jadi keterusan!
akhirnya diterima sebagai sebuah kenyataan
dan ladang untuk sedikit beramal. walau terkadang jadi ajang pertarungan keikhlasan dan pengharapan.
terkadang ia juga introspeksi dan bersedih
sebab ia yakin banyak diantara hadirin yang lebih berhak untuk mengimami sebuah permohonan.
dengan penuh kesadaran ia merasa masih berkubang khilaf
berlumur keliru dan berlimpah salah
tapi ia berharap diantara hadirin ada yang sedang istimewa di hadapan Alloh
pengaminannya mampu menjadi wasilah pemakbulan!

Tidak ada komentar:

Bangsa yang Kejam

Tak sampai nalarku untuk mengerti mengapa di era modern dimana konon peradaban sedemikian maju ada entitas bangsa yang berlaku demikian barb...