Sabtu, 26 Mei 2018
Tadabbur Tafakur dan Tasyakur (1)
Ujian keshabaran dan keimanan itu sejatinya adalah ketika kita menderita sakit. Apalagi ketika menderita sakit yang menurut medis "dekat" dengan kematian. Sebetulnya kita harus terus mengingat kematian dan bukankah dalam sebuah hadist juga dikatakan bahwa orang yang paling cerdas itu adalah orang yang selalu mengingat kematian dan mempersiapkan bekal untuknya. Tapi ketika sakit yang timbul adalah ketakutan. Peperangan batin antara menerima takdir dan mempertanyakan takdir. Upaya untuk berserah dan bertawakal mendapat perlawanan hebat bisikan-bisikan syetan dan lintasan-lintasan hati yang memberontak. Betul bahwa dikarunia qolbun salim adalah nikmat yang besar sekali, beruntung kita jika mendapatkannya. Pemasrahan kita terhadap apa yang Alloh takdirkan merupakan kunci.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Aku yang Selalu Salah
Aku seperti tidak pernah benar di matanya. Selalu terlihat salah. Memang kusadari sepenuhnya diri ini berlumur dosa dan khilap! Makanya memi...
-
Hari ini di kantor ada perpisahan rekan kerja yang akan memasuki masa pensiun mulai bulan Oktober besok. Masa kerja lebih dari tiga puluh t...
-
Salah satu tempat yang menarik di Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan Ciamis adalah Patimuan. Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan berada...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar