Tampilkan postingan dengan label AIS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AIS. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Oktober 2020

Mengapa (Ingin) Jadi PNS (1)?

Mengapa ada kata ingin dalam tanda kurung.
sebab tulisan ini memotret juga memotret fase sebelum jadi PNS.

Waktu SMA profesi PNS itu kurang menarik.
Cerita antar teman tentang masa depan
pasti seputar ITB, UI, UGM, IPB, Unpad!
IKIP terdengar sayup-sayup!
STPDN pun lamat-lamat terdengar. 
Jurusan yang acapkali dibahas pasti tentang 
Informatika, Telekomunikasi, Teknik Industrik.
Mesin, Penerbangan (Saat itu IPTN lagi hot-hotnya)

Tapi ayah berharap aku masuk STPDN.
Aku juga sebenernya berharap juga sih.
Tampak gagah mahasiswanya.

Saat itu profesi yang jadi bahan cerita adalah jadi Pegawai BUMN.
Pegawai Telkom persisnya.
Lulusan SMA berlomba-lomba untuk bisa sekolah di STT Telkom.
Bandung.

Masuk STPDN gagal.
Ikut UMPTN .
Aku milih Kedokteran Unpad, Akuntansi Unpad dan Biologi ITB.
Ga ada yang tembus.
Dari segi pilihan jurusan....cita-citaku terlihat absurd, tidak terkonsep.
Pragmatis.

Test Politeknik ITB, pilih jurusan Administrasi Niaga.
Tidak berhasil.
Bingung!
Akhirnya daptar Institut Sains dan Teknologi Al Kamal
Kebonjeruk Jakarta Barat.
Hanya berdasar pamflet kiriman.
Pilih Jurusan Teknik Manajemen Industri.

Tahun 1997.
Tidak betah di Al Kamal.
Ikut UMPTN lagi.
Pilihannya aku sudah lupa
kalau tidak salah Administrasi Niaga UI, Administrasi Niaga Undip dan Biologi UI. 
Gagal maning.
Nyoba ikut test Akademi Ilmu Statistik (Sekarang STIS).
Tidak berhasil (asli ini test paling sulit)
Terakhir ikut test Politeknik UI, Jurusan Administrasi Niaga.
Eh tembus.
Alhamdulillah bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri.
Petualangan di perbatasan Jakarta Depok bermula.

Masih tidak terbayang jadi PNS. 

Menyisakan Ketidakpercayaan

Bulan-bulan terakhir ini banyak sekali pembelajaran hidup. Terima kasih telah memberikan bahan untuk belajar. Sangat berharga sekali. Sering...