Usai sudah BPL musim 2014-2015 yang menasbihkan Chelsea sebagai kampiun. Rentang waktu 1995-2000 pernah jadi mengagumi Chelsea. Saat itu Chelsea adalah klub medioker dan klubnya kaum snobis Kota London. Saat itu ada 2 hal yang menyebabkan saya suka Chelsea, namanya enak di dengar dan faktor Ruud Gullit. Sebagai fans AC Milan dan Belanda tentu mengamati kiprah legenda hidupnya. Ruud Gullit membawa perbedaan di Chelsea saat itu, mengusung sexy football gaya bermain Chelsea yang mengadopsi gaya bermain bola eropa daratan terlihat aktraktif di Liga Inggris yang saat itu masih lazim memakai pakem kick and rush!
Mendukung Chelsea saat itu tidak populer. Kekalahan 1-4 pada 21 Oktober 1995 dari Manchester United membuat saya dibully habis. Saat itu eranya MU dengan Eric Cantonanya.Perlahan tapi pasti Chelsea bertransformasi. Ruud Gullit merupakan jalan bagi 'invasi' pemain Italia ke Liga Inggris. Gianluca Vialli, Gianfranco Zola, Roberto Di Matteo merupakan figur yang meletakan bangunan kesuksesan sepakbola Chelsea, selain gelontoran dana besar dari taipan Russia Roman Abramovich!
Dengan melihat sumberdaya yang hampir tidak terbatas menjadi juara BPL bagi Chelsea sudah sewajarnya. Tanpa bermaksud mengurangi makna perjuangan bagi seluruh fans, dan komponen tim, perjalanan Chelsea nyaris tidak menyisakan drama. Kesuperioran Chelsea dari awal musim di puncak klasemen membuat kompetisi seolah kehilangan greget. Pakem kolaborasi pemain hebat, pelatih hebat, uang yang hebat semakin mentasbihkan formula kesuksesan sebuah klub sepakbola.
Aura lain kita bisa dapat di Leicester City. Klub yang nyaris tanpa pemain yang familiar dengan telinga kita kecuali mungkin Kasper Schmeichel dan Esteban Cambiasso dan anggaran yang pas-pasan menyuguhkan perjuangan yang luar biasa. 140 hari terbenam di dasar klasemen ternyata bisa lolos dari lubang degradasi. Untuk sekapasitas Leicester City ini adalah sukses besar. Tapi mungkin kebahagian lolos degradasi bagi fans, pemain dan manajemen Leicester City melebihi tim-tim yang lain. Kecuali mungkin bagi Newcastle United yang juga lolos degradasi secara dramatis.
Lesson Learning : Kesuksesan tiap klub level yang berbeda. Bagi sekaliber Chelsea standar kesuksesan adalah juara liga, FA atau UCL, tapi bagi klub semenjana lolos degradasi sudah merupakan prestasi. begitu juga dengan kita. Tiap kita berhak sukses. definisikan sukses dengan dengan resources yg kita punya.Formula dan definisi bahagia tidak sama bagi setiap orang, jangan memaksakan rumus bahagia kita sama dengan orang lain dan sabaliknya!nikmati perjuangan kita!