Naik Elf Andalas!

Elf Andalas (sumber gambar: twitter DAAI TV)

Nglaju ke Bandung hari Senin kemarin melahirkan pengalaman baru!Naik minibus yang di daerah kami suka di sebut Elf. Kata Elf telah menjadi merek generik. Dulu mungkin yang terkenal minibus Isuzu Elf, tapi walaupun merek mobilnya bukan Isuzu tetap saja disebut Elf. Hal ini seperti Aqua, Gillete atau Sanyo!

Kalau jarak dekat pernah juga naik Elf. Kadang dari Tasikmalaya ke Ciamis jika kehabisan Bis juga suka naik moga transportasi ini. Tapi kalau perjalanan jauh maka rute Ciamis Bandung kemarin adalah yang pertama.  Karena terbiasa naik bis yang kursinya cukup ergonomis dan jarak kursi-kursi cukup jauh memberi kemerdekaan yang lebih bagi sepasang kaki kita. Tapi kalau di mobil Elf, jangan harap anda akan merasakan kenyamanan itu, kecuali kalau mobilnya kosong sehingga kita bisa slonjoran. Goncangan sangat terasa, entah karena mobilnya sudah cukup tua sehingga suspensinya tidak maksimal atau ban nya terlalu keras hehehe.  Walaupun begitu tetap saya bisa tidur dari Tasik sampai Malangbong...lumayan.

Proses bisnis membawa penumpang juga cukup menarik untuk diperhatikan.  Penumpang punya tujuan yang bervariasi, ada yang jarak dekat menengah dan jauh. Tapi tetap diangkut, malah terkadang sebelum penumpang naik ada proses tawar menawar dulu dengan kondektur! Karena ini moda transportasi yang mayoritas digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah, potret sebagian masyarakat kita tersaji di minibus ini. Mereka tidak protes walaupun penumpang sudah penuh sesak. Satu hal yang menarik bagaimana seorang kondektur di sebagaian besar perjalanan menggantung di pintu! Perlu stamina dan daya tahan tubuh yang kuat. Tapi itulah cara mereka hidup dan berkehidupan! Dan mereka menikmatinya!

Owner Perusahaan Angkutan ini adalah orang Kawali Ciamis.

BUAT APA MENGELUH.....

Toh tidak akan membuat semua kesulitan menjadi hilang!hadapi saja....pakuat-kuat kalo orang Sunda bilang. Anggap semua tantangan untuk menjadi manusia yang kuat lahir batin. Ada peribahasa Korea "Gingseng terbaik tumbuh di tanah yang paling gersang'. Yakin saja dengan kemampuan sendiri!

BUAT APA ADA HARI PAHLAWAN!

Kalau dalam keseharian kita hanya disuguhi aksi-aksi para pengkhianat.  Bosan berhadapan dengan banyak karakter yang nyaris hipokrit. Ucapan dan tindakan yang jika menyangkut kepentingan pribadi dan golongannya akan memakai standar ganda. Jenuh dengan slogan NKRI Harga Mati, tapi tutup mata ketika kekayaan alam kita diangkut ke luar negeri!Menjungjung tinggi supremasi hukum, tapi tak berdaya untuk sekedar menghadirkan rasa aman!Menjajah bangsa sendiri dengan dalih kebebasan ekonomi!
Adduh!tulisan ini bertentangan dengan filosofi BERSIH HATI  nih!abis gemes sih!

Embedded Journalism, Masih Layakkah Jadi Indikator Demokrasi

Kata siapa media massa sekarang bebas dan steril dari politik!Bahkan ada media dan grup media yang jelas-jelas pemiliknya merupakan aktifis partai politik!Dengan kondisi ini masih berhakah media memegang peran sebagai salah satu unsur demokrasi yang kelima!Ketika para pemiliknya punya agenda politik dan kepentingan politik, masih layakkah kita mengharap adanya berita dan opini yang netral!
Di alam kapitalis!uang adalah panglima!pencitraan butuh uang, pemilu butuh uang, mendirikan partai butuh uang!....mungkin cuma nurani yang tidak bisa dibeli dengan uang!
Dengan kondisi ini jelas terlalu naif jika kita 100% mempercayai berita dari media massa!senaif dewan redaksi atau tim produksi jika berani mengeluarkan berita atau membuat sebuah acara yang merugikan kepentingan pemilik media!
Benar, yang berkuasa hari ini adalah mereka yang menguasai informasi.
Intinya kita harus tahu siapa mereka yang ada dibelakang stasiun TV A, TV B, TV C!Koran X, Koran Y, Koran Z!
Manifestasi kepentingan politik tidak harus selalu berbentuk Partai Politik!Kepentingan politik dapat berwujud sebuah LSM, Organisasi Kemasyarakatan, TV, Koran, Majalah!...be smart!

JOKOWI AHOK DAN BEBAN MORAL MEDIA

Entah karena memang punya nilai berita yang tinggi atau beban karena pernah mem blow up secara bombastis figur Jokowi - Ahok selama proses menuju DKI 1, hampir tiap hari selalu ada berita seputar mereka berdua. Sidak, blusukan dan lain-lain. Sekelas SBY pun bahkan rasanya tidak pernah direkam day to day sampai lebih dua puluh hari. (atau nanti juga akan lelah sendiri meliputnya).
Mudah-mudahan bukan karena beban moral untuk membuktikan kepada pemilih bahwa pilihannya tidak salah, dan dulu tidak berlebihan dalam mencitrakan.
semoga!
Mudah-mudahan Jokowi Ahok bisa membuktikan bahwa mereka bisa dan konsisten dengan konsep-konsep mereka!sebab Jakarta adalah rimba, yang tentu tidak sesantun Solo!

Terdampar di Cicaheum....(mudik Idul Adha)

Akhirnya ngalamin lagi atmosfer mudik hari raya. Walaupun intensitasnya tidak seperti mudik Idul Fitri, mudik Hari Raya Idul Adha cukup membuat terminal lebih rame dari biasanya dan Bus menjadi jarang.  Entah karena liburnya pas hari Jumat atau karena memang sengaja untuk mudik lebaran haji.  Dengan badan yang kurang fit karena terserang batuk aku berjuang untuk mendapatkan Bis!

Bus Budiman Jurusan Bandung Pangandaran, mogok!walaupun begitu puluhan orang tetap berharap bus ini dapat segera berangkat. Bis Budiman jurusan Tasikmalaya persaingannya lebih ketat, sementara bis yang ke arah Jawa Tengah sudah full booking!Naik Elf.....eh Elf nya juga ga ada. Kenapa males untuk naik bis lain padahal ada dan cenderung kosong.

Waktu terus berjalan, temaram menyelimuti terminal yang sudah overload! dengan susah payah aku dapat naik Bis Budiman jurusan Pangandaran....tapi aku hanya dapat naik, sementara tempat duduk tak kudapat!seperti prajurit yang kalah perang aku turun lagi!

Selepas Isya akhirnya aku berhasil!dengan napas yang terengah-engah!selanjutnya kunikmati perjalanan yang penuh drama....macet dan macet!tapi alhamdulillah, jam 2 aku menginjakkan kaki di Ciamis!

Selamat Hari Raya Idul Adha 1433H

NOVEMBER RAIN

Ugh...tiap hari serasa perang bergumul dengan tugas dan ujian.Tapi inilah kawah candradimuka itu. Sekolah yang pernah menghiasi mimpiku selepas SMA. Atmosfer seperti ini pula yang pernah  dirasakan oleh Soekarno, Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa, Pramono Anung dan beribu-ribu orang hebat lainnya!
Lantas, mengapa aku mengeluh!
mengapa harus menyesal
mengapa aku harus menengok ke belakang!
layar telah aku kibarkan!
aku lebih kuat dari tantangan-tantangan itu!
Yakinlah
dengan ijin Alloh!bi'iznillah!
Aku akan bertahan!I will Survive!