Senin, 03 Agustus 2015

Aku, NU dan Ayahku

#menyimak hiruk pikuk muktamar NU
Sejak kecil aku suka politik
tidak tahu mengapa!
mungkin karena ayah dulu pernah berkecimpung dlm politik walaupun hanya sebatas level desa dan kecamatan.
Sehingga tidak heran ada DNA yang sama.
Ketika beliau masih ada, momen sehabis dzikir shalat maghrib di mushola begitu aku tunggu.
saat itulah pendidikan politik dan transfer budaya politik berlangsung.
melalui cerita pengalamannya dulu menegakkan politik yang berasaskan Islam.
beliau adalah orang yang pertama mengibarkan bendera Masyumi di kampung kami.
pasca dilarang oleh Presiden Soekarno beliau berkiprah di NU.
Akfititas di Masyumi bisa dipahami karena beliau menghirup nafas pendidikan Muhammadiyah!Lulus dari SMP Muhammadiyah Tasikmalaya pada tahun 1955. Sesuatu yang monumental pada saat itu.
Cerita selanjutnya adalah tentang elan perjuangan!
kompetisi yang sengit dengan "rival politik", PNI dan PKI
sebagai pentolan Ansor di kampung, beliau merasakan sendiri bagaimana sengitnya rivalitas itu....salah satunya adalah tentang  persaingan pagelaran Drumband!
atau bagaimana solidaritas anggota Pemuda Ansor, ketika musim menggarap sawah tiba, mereka saling membantu secara bergiliran!sesuatu yang sulit untuk ditemui di masa sekarang!
Aktifitas beliau juga menyisakan cerita heroik tentang keteguhan pada ideologi perjuangan,
bagaimana harus merasakan popor pistol sang tentara ketika diperiksa di Kodim, hingga indera pendengarannya yang sebelah kiri tidak normal sampai akhir hayat.
Keprihatinan keluarga karena beliau harus pulang pergi ke markas tentara untuk menjawab berbagai aktifitas terkait ke-NU-an yang terkadang "dipaksa" untuk merasakan malam di Kodim.
berbagai cerita heroik kadang aku dengar dari rekan perjuangannya, yang satu persatu juga mengikutinya menghadap Sang Khalik!
Itu NU dulu!
Aku juga belajar Islam di Fiqih NU, Kultur NU
tapi akhirnya waktu membuatku tidak terkungkung pada satu doktrin!
dalil yang paling kuat itulah madzhabku!
Berharap NU sekarang kembali ke semangat dulu!



Minggu, 02 Agustus 2015

Perdjoeangan Hidoep...(2)

Honda Grand Tahun 1996
Sekitar tahun 1994 atau 1993 melihat motor Honda Grand baru punya teman. Terpesona. Tapi tak kuasa untuk memaksa orang tua. Kupendam rapat di ruang hati yang berisi daftar cita-cita. Akhirnya kolaborasi tabungan pribadi dan tertendangnya sebuah properti di awal tahun 2004 sebuah Honda Grand bekas keluaran tahun 1996 resmi kumiliki.
Kurun waktu 2003 sampai awal 2005 merupakan masa krusial dalam perjalanan hidup. Perjuangan menamatkan S1, ayah sakit dan kemudian meninggal, 7 bulan menjadi lead surveyor di PT Surveyor Indonesia (terima kasih banget buat Muhamad Dian Revindo), menjadi politikus lokal, dan tanpa aktifitas yang secara signifikan secara ekonomis. Betul-betul sebuah fase hidup yang penuh hikmah.

Honda Grand itu sampai sekarang masih setia menemani aktifitasku. Ia adalah salah satu legenda hidup. Saksi disaat suka dan duka. 


Rantang Misteri


Rantang yang antik. tampilannya secara fisik kurang menarik. Sehingga ketika acara makan bersama pasca Shalat Ied (Di daerahku Karacak, Cigembor, Ciamis ada tradisi khas Selepas Shalat Idul Fitri dan Bermusafahah dilanjutkan dengan acara makan bersama di lingkungan Mesjid) Sang Rantang cenderung dihindari!underestimate!berharap rantang itu bukan bagian kita. 

Pada setiap hari Raya Idul Fitri tiap rumah membawa rantang berisi nasi dan lauk-pauknya dan dikumpulkan di rumah samping mesjid. Setelah selesai shalat dan bermusafahah rantang-rantang itu dibagikan ke tiap kumpulan jamaah secara acak.  Tiap orang berharap rantang dihadapannya berisi menu istimewa.


Entah kapan budaya ini dimulai. Kearifan lokal ini terus berlanjut dan menjadi sarana meningkatkan budaya di lingkungan yang hanya terdiri dari dua Rukun Tetangga ini. 

Jumat, 26 Juni 2015

Kemarin adalah Sejarah, Hari Ini Anugrah dan Esok adalah Misteri

Kata-kata bijak itu memang betul adanya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari!misteri yang sulit terpecahkan dengan pendekatan apapun!kadang sesuai dengan rencana dan kadang tidak. Seperti hari ini!Emak, Asisten Rumah Tangga kami sejak semalam tidak bisa tidur!sakit yang luar biasa di sekitar pinggang. Wah kenapa!padahal siang dan sorenya tidak terlihat sakit!walau sekilas nampak lesu. 

Berbagai asumsi dirangkai. Kolik, maag, sakit perut....atau jangan-jangan terkena gangguan ginjal. Karena tidak kunjung reda pagi-pagi benar kami bawa ke Rumah Sakit. Cek lab hasilnya tidak ada yang mengkhawatirkan. Tinggal Test USG untuk memastikan. Dan betul ternyata positif ada batu di ginjalnya. ukurannya masih kecil. karena keadaannya berangsur baik maka bisa berobat jalan. medika mentosa. terapi dengan obat. mudah-mudah batu ginjalnya dapat luruh.

Learning point :
Esok adalah betul misteri. Persiapkanlah untuk segala kemungkinan. Kita bangun optimisme di atas fondasi keimanan dan bangunan ketawakalan. ojo adigang adigung adiguna. ada kekuasaan dan kekuatan yang tidak akan sanggup kita lawan!Sang Khalik!Sang Pemilik Kehidupan. 

Hidup Tenang

Kata Prof Quraish Shihab "Jika kau mendambakan kehidupan tenang, maka tinggalkan yang bukan urusanmu".