Senin, 26 April 2010

Mengenang Kesbanglinmas Kabupaten Ciamis

Bersama rekan kerja Kantor Kesbanglinmas Kab.Ciamis

Salah satu unit kerja yang berkesan di dalam perjalanan birokrasiku adalah Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat. Di kantor inilah pekerjaan sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil bermula.

Di kantor ini pulalah mulai mengenal dan beradaptasi dengan budaya birokrasi. Meniti karir mulai dari CPNS Golongan II.c serasa sebuah anugerah juga keajaiban. Sebelumnya aku nyaris buta dan tidak punya patron di dunia birokrasi. Semua nyaris mengalir begitu saja.

Konon Kantor ini kurang prestise. Konon pula ia air mata. Tapi bagiku tidak masalah, aku memandangnya sebagai mata air. Mata air ilmu.

Di kantor ini aku banyak belajar tentang administrasi pemerintahan. Memberikan kontribusi dengan kompetensi yang  dipunyai.

Banyak dibimbing oleh mentor-mentor yang telah berpengalaman. Belajar memilah dan memilih seluk beluk dunia pemerintahan. Mencoba memahami alur kultur birokrasi yang terkadang sulit aku pahami.

Rabu, 09 September 2009

GERIMIS MENGUNDANG

Perjalanan intelektualku telah lama berlabuh di masa kegelapan,

mandeg dan tanpa perkembangan pembelajaran yang signifikan.

Aku begitu menikmati zona nyaman ini.

Perjuangan yang paling berat kurasakan kini adalah pendewasaan diri dan pematangan karakter.

telah tiba saatnya untuk unjuk gigi....stand and talent (berdiri dan bertalenta)

Untuk membuktikan bahwa aku bukan kayu yang rapuh...bukan raga tanpa jiwa...aku adalah manusia utuh!

Hujan belum juga reda. Aku terjebak di rental VCD. Keberadaanku di zona nyaman membuat hobbyku menonton film makin menjadi-jadi. Sesuatu yang nyaris hanya sebuah mimpi pada enam tahun ke belakang.

Bercerita tentang kegemaranku kepda dunia perfileman diawali dengan serunya pentas layar tancap dan pemutaran film seminggu sekali di gedung bale desa kampungku.

Hobby yang terus terbawa sampai aku menginjak sekolah Menengah Atas. Kos-Kosanku yang relatif dekat dengan pusat kota seolah mendukungku untuk penyaluran hobbie menonton film. Masih terkenang bagaimana campuraduknya perasaan ketika pertama kali aku masuk bioskop, apalagi ketika lampu mulai dimatikan ....sebuah sensasi yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Atau bagaimana gemetarnya manakala ada adegan seks...maklum era tahun 90an sensor film kurang begitu ketat.

Bioskop-bioskop yang dulu merajai dunia hiburan di kota tasik dan ciamis kini tinggal kenangan. Rasanya semua bioskop di kota tasik pernah aku sambangi. Mulai dari Parahiangan, Hegarmanah, Tasik Theatre, Nusantara Theatre sampai Garuda Theatre yang termurah.

Masih jelas ingatanku bagaimana galaunya hati ini kalau ada film baru diputar dan belum aku tonton...

Apalagi kalo film itu bertemakan tentang seks....Maklum aku adalah penggemar Inneke Koesherawati (saat itu masih belum dapat hidayah kali...masih terbayang mulus tubuhnya, centilnya Sally Marcelina, Kiki Fatmala, dan lain-lain.

Hujan dah mulai reda, tinggal gerimis!

Kamis, 27 November 2008

HARAPAN PASCA SUKSESI DI CIAMIS

Tanggal 26 Oktober 2008 merupakan lembaran baru dalam sejarah politik di tatar Galuh Ciamis. Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Ciamis secara langsung telah dilaksanakan sebagai salah satu konsekuensi UU Nomor 32 Tahun 2004 jo UU Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah. H. Engkon Komara yang berpasangan dengan H. Iing Syam Arifin dengan perolehan suara lebih dari 40%.

Pesta demokrasi itu usai sudah. Dinamika serta riak demokrasi yang muncul merupakan sebuah kewajaran. Kekondusifan kantrantibmas di Kabupaten Ciamis sebelum, pada dan pasca pemilihan merupakan sebuah prestasi sendiri bagi seluruh masyarakat Tatar Galuh Ciamis. Berapa tidak, kisruh pasca Pilkada yang berlarut-larut seperti yang terjadi di daerah lain, tidak terjadi di Ciamis. Ini merupakan bukti bahwa masyarakat tatar galuh ciamis telah mempunyai kedewasaan berpolitik. politik (baca kekuasaan) bukanlah segalanya. kekuasaan hanyalah sebuah alat untuk bisa memberikan manfaat bagi orang lain. bukan untuk memanfaatkan orang lain bagi kepentingan sendiri dan golongan. Kita berharap pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih dapat menjadi nakhoda dalam mewujudkan Ciamis yang lebih baik. Aamiin yra.

Rabu, 26 November 2008

GUNUNG SAWAL

Gunung Sawal adalah salah satu icon Tatar Galuh Ciamis, sebuah kabupaten di ujung tenggara Propinsi Jawa Barat. Hal ini dibuktikan dengan dipakainya salah satu puncak di Gunung Sawal (Bongkok) sebagai bagian dari lambang Kabupaten Ciamis.

Secara geografis Gunung Sawal terletak pada 7'15'' LS dan 180'21''BT. Gunung ini dikelilingi oleh kecamatan Kawali dan Panjalu di sebelah utara. Cipaku dan Sadananya di sebelah timur. Cikoneng dan Sindangkasih di sebelah selatan serta Cihaurbeuti dan Panumbangan.

Topografis Gunung Sawal yang mencakup area kurang lebih 5.400 ha berbukit-bukit dan bergununung-gunung dengan tinggi antara 600 - 1764 mdpl. Puncak tertinggi di Gunung Sawal adalah Blok Karantenan dimana di blok ini ada Situs Borosngora yang berupa batu panjang dan kolam. Kawasan Gunung Sawal ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa berdasarkan SK Menteri Dalam Negeri Nomor 420/Kpts/Um/6/1979 tanggal 4 Juli 1979.

Gunung Sawal adalah salah satu kawasan strategis yang mempunyai multiflier effec luas. Beribu-ribu hektar sawah menggantungkan pengairannya dari gunung itu. Begitu juga dengan sektor perikanan dan PDAM Ciamis yang menjadikan sungai-sungai yang berhulu dari Gunung Sawal sebagi pemasok airnya.

Flora dan Fauna
Di kawasan gunung ini kita dapat menemukan berbagai jenis flora diantaranya: Teureup, Puspa, Saninten, Pasang dll. Babi Hutan, Meong Congkok, Macan Kumbang, Kancil, Kera, Lutung, Saeran, Lutung, Kera, Elang Jawa, Elang Lurik adalah Fauna yang menghuni Gunung Sawal.

Tempat yang menarik
Curug Tujuh di Sandingtaman, Lobang Timah (bekas tambang timah hitam pada jaman Jepang), Curug Tilu di Pasir Tamiang.

Bangsa yang Kejam

Tak sampai nalarku untuk mengerti mengapa di era modern dimana konon peradaban sedemikian maju ada entitas bangsa yang berlaku demikian barb...