Kamis, 19 Januari 2017

Sajak Sebungkus Kerupuk dan Segelas Air Minum Kemasan


Sebungkus Kerupuk dan Segelas Air Minum Kemasan
Menemaniku sore ini
Air hujan gemercik dan langit masih penuh jelaga
tapi tak apa....selama masih internet masih on
hidup tetap indah!





Nasionalisme Kami

Pertama melihat foto itu di buku kerja mendiang Apa, dulu sudah lama sekali! Buku kerja sederhana seorang Ulis Dua. Ya, ayahku terakhir mengabdikan diri sebagai seorang Pamong Desa dengan nomenklatur jabatan Juru Tulis II. Sekarang dikenal dengan Kaur Keuangan. Aku menyebut pengabdian karena mengalami dan merasakan betul perjuangan Apa. Pahit getir sebagai seorang pamong desa membuat dia sempat berujar "ulah hayang jadi pamong desa ari teu kapaksa-kapaksa teuing mah, tong boroning salah, bener ge diomongkeun!". Ucapan itu terus terngiang-ngiang. Sehingga ketika karena sesuatu hal, aku tidak jadi menjabat caretaker Kuwu di desaku sehingga kehilangan kesempatan untuk belajar jadi pemimpin, kalimat Apa itu seolah jadi penghiburku. Dulu kondisi perekonomian pegawai desa tidak seperti sekarang. Tidak ada tunjangan ini itu fasilitas ini itu. Tiga kali setahun panen padi dari tanah bengkok  itulah sumber penghasilan keluarga kami. Tak heran Apa selalu bergegas sehabis shubuh dan baru datang menjelang maghrib (diselingin shalat tentunya) demi mewujudkan cita-citanya. Etos kerja dan ritme hidup yang belum bisa aku tiru!

Foto itu pasti foto favorit Apa. Tokoh itu pasti tokoh yang dikagumi Apa. Selain sulah (begitu orang Sunda menyebut kebotakan sebagian kepala bagian depan), memang banyak karakter apa yang mirip dengan Mohammad Hatta. Tidak banyak bicara dan cenderung pendiam, analitis dan relijius. Satu hal mungkin yang membedakan, garis perjuangan! Ayah lebih ke kanan sedangkan Mohammad Hatta , nasionalis yang cenderung sekuler. Akfititas Apa "ngora" adalah ada dalam kibaran bendera Masyumi dan genderang Drumband serta baluran Seragam Ansor! Garis politik yang membuat ia harus merasakan popor pistol investigator Kodim dan berseberangan dengan mereka yang berada di tengah dan kiri. 

Tapi jangan pernah meragukan nasionalisme kami! kami punya DNA untuk tidak diam dengan segala penindasan dan penjajahan, sekecil apapun itu! Ua adalah ikon perjuangan kampung kami. Beliau adalah wakaf kecil keluarga kami pada republik ini. Posisinya sebagai pentolan Sabilillah membuat berondongan peluru Tentara Belanda pada tahun 1948 menyambanginya sehinga ia harus rela mati muda. 

Selasa, 10 Januari 2017

Ari Kuring Kaasup Santri Teu Nya!



Alhamdulillah, poe-poe ayeuna keur rame ku santri! Upacara di ditu di dieu! Pawey kaditu-kadieu! kagiatan mawa tema santri jeung kasantrian meriah!Spanduk ucapan ti para panggede  euyeub dimana-mana! ngawilujengkeun ka kaum santri. Kuring ngilu bungah! tanda santri beuki nanjeur jeung kaitung!...dina sagala hal! reugreug, sabab kuring yakin beuki loba santri tangtu beuki saeutik jalma anu salah lengkah!. Hiji hal anu kudu jadi ugeran, kaom santri ulah poho kana purwadaksi! Ulah maksakeun ngambah hiji bidang anu lain fakna! Lain ulah ngan pan geus pada apal  dalilna! Inggis kecap santrina kasebut dua kali....santri-santri!

Bakating ku seksina santri, loba jelema nu ngagaya jiga santri jeung hayang diaku santri (kaasup kuring sigana heheheh?). Mun keur ngalamun kadang sok nanya ka dirisorangan, ari kuring teh santri lainnya nya? Meuting di kobong pernah, ngaliwet bisa, Maca kitab bisa paslun-paslun wae ma heheheh! Kieu-kieu ge Kitab Safinah mah kuring teh da tamat, nya alhamdulillah atuh  tatacara ngalaksanakeun rukun Islam teu tatag totog teuing.

Foto bangunan di luhur minangka na mah pasantren kuring. Pondok Pesantren Al Hikmah! pasti moal loba nu apal ka eta pasantren sabab ngan pasantren basajan di hiji lembur anu rada nyingkur....tapi sok sanajan kitu keur para santrina mah estu mewah tur munel ku elmu jeung pangalaman!  Ti baheula ge eta bangunan teh geus dua tingkat, ngan teu dibeton kawas ayeuna. Kobongna ku bilik jeung lantaina papan atuh mun aya nu leumpang teh sok katangen. Sok sanajan Aa Ajengan (kitu kuring nepi ka ayeuna nyebut teh, da di aa keun ku alm bapak) sok nyebut santri jeung santriwati tapi kuring mah asa pas teh disebut barudak ngaji we. 

Nyandang status santri teh asa can kamaqoman, can kajiwaan oge can kaawakan Ek kamaqoman kumaha geura maenya aya santri karesepna nonton pilem layar tancep. Dimana aya santri subuh dihudangkeun ke Kang Ajengan, kabeurangan sabab peutingna tas lalajo pilem di Buniasih Landeuh! Ngaji kitab teu konsen mun apal peuting eta aya nu hajat nanggap pilem.

Meuting di kobong mangrupakeun hiji pangalaman anu hese dipopohokeun! loba kajadian lucu! Babaturan kuring harita, Kang Ade Yaya (minangka na mah kokolotna jeung Yudi), Uyeh, Juju, Rohiman, Yuyu, Suhro/Ade Waryo tapi nelahna De Obet, Nana ti Puteresik jeung nu sejenna (rada poho sawareh). Ngaliwet mah pasti pangalaman nu hese dipopohokeun. Harita mah nurut we dicaram dahar liweut ditotor teh (langsung tina kastrolna), sok datang maung cenah. 

Hatur nuhun ka pun Guru Almukarom, KH. Didi Maturidi (Aa Ajengan), Kang Encid (anu elmu quro na teu katuturkeun), Aa Dede Engkuh (Tugas ngapalkeun Al Insyirah napel nepi ka ayeuna), Kang Dana, Kang Mamat, Kang Ade Yaya, Teh Ai sareng nu sanesna, Al Hikmah, tempat kuring diajar Agama Islam, Tetengger mimiti bisa ngaji, ibadah jeung ngabedakeun bener jeung salah. 

Ciamis, 22 Nopember 2016 (Mieling Poe Santri)

Rabu, 28 Desember 2016

Jalan Veteran Nomor 10


Ah, akhirnya kusambangi juga gedung ini. Sembari menguntarkan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk bahan rekomendasi pengangkatan dalam jabatan Widyaiswara. Bagian dari perjalanan yang kupilih. Hampir satu bulan berjuang mengumpulkan berbagai Surat Keterangan, lembaran sertifikat dan lain-lain. Mudah-mudahan melempangkan jalan untuk menjadi seorang Widyaiswara. 

Berbagai tanya dan dan komentar tentang arah yang kupilih ini. Ah, aku sudah biasa  hidup dengan berbagai tanya dan komentar. Nyinyir dan sinisme bukan mahluk asing dalam kehidupanku. Dengan beragam fitnah dan caci maki sekalipun mencoba akrab, sebab aku yakin mereka adalah teman baik perjuangan!

Kembali ke Jalan Veteran Nomor 10 Jakarta Pusat adalah berarti kembali melihat Jakarta. Kota yang hampir dua windu yang lalu tak lagi aku akrabi. Kota yang menyita beberapa bab dalam biografi hidupku.  Bagian penting dalam menuntut ilmu, belajar bekerja dan belajar hidup. Kembali ke kota ini berarti melihat gedung yang tinggi...tapi ah aku juga pernah merasakan jadi penghuninya. pernah mengecap horor dan komedinya Jakarta! Naik atap KRL (sekarang commuter line) dirazia Polsuska karena ga beli karcis, dipalak preman, nyeker dari Beos karena sepatu ada yang nyuri!, kehabisan uang,....ah romantisme Jakarta! 

Telah banyak yang Jakarta beri!
Cuma satu yang tak bertaut....Cinta!

Rabu, 26 Oktober 2016

WINDU26 #D1


Akhirnya kembali lagi ke tempat ini, kalau dulu hanya mampir sebentar kali ini rencananya satu purnama penuh! Ah perjalanan ini memang harus penuh warna dan cerita. Sebagai manusia kita wajib berikhtiar dengan semampu kita, untuk kehidupan kita. Penantian yang cukup panjang sebenarnya! Satu tahun lebih. Hari ini cita-cita menemui takdirnya! harapan bertaut jalannya!

Asa untuk menjadi Widyaiswara ini sebetulnya sudah lama. Maka ketika ada pengumuman penerimaan seleksi Calon Widyaiswara, langsung siapin berkas dan daftar!. Konon kata widyaiswara ini telah berasal dari Bahasa Sansakerta, Vidya yang berarti ilmu pengetahun, ish artinya memiliki dan vara yang bermakna terpilih (ini juga asbabun nuzul sampai anak keduaku diberi nama Vara, Vara Aqiila Noorsyarif). Sehingga Widyaiswara diartikan sebagai seorang yang telah berilmu dan telah terpilih berdasarkan ketentuan atau standar kompetensi tertentu.

Fasilitas Badiklatda Provinsi Jawa Barat lebih dari standar representatif. Hal ini tentunya membuat kami (30 orang peserta Diklat Cawid) semangat dan antuasias mengikuti prosesi diklat, day to day! Mudah-mudahan kami bertiga puluh dapat mengikuti pendidikan dan latihan ini dengan baik, lancar dan sehat selalu! aamiin yra!

Selfie....tetep!
Artistic Architecture
Tempat Melepas Penat
Semangat Kang!

Jumat, 07 Oktober 2016

Aa Kecil, Sang Pedagang Tahu Bulat


Di sela-sela keriuhan nonton race BMX PON ke XIX di Sirkuit BMX Galuh Ciamis beberapa waktu yang lalu, kita jajan Tahun Bulat. Selain Galendo konon katanya Tahu Bulat adalah kuliner legendaris Ciamis! Game Tahu Bulat sempat booming, kita senang konten lokal dan kapasitas lokal berkolaborasi. Penjualnya seorang anak kecil, mungkin seumuran kelas 6 atau kelas 7. Ia terlihat antusias dan sangat menikmati aktifitasnya...setidaknya sorot matanya menggambarkan itu. Aktifitas yang agak luar biasa bila kita bandingkan dengan anak lain seusianya. Lepas dari segala motifnya, selling practice itu adalah sesuatu yang amazing! kepuasannya pun amazing!. Ketika anak seusianya terbuai gadget, sepeda motor, PS dan sejenisnya....ia telah merintis hal besar...make a money!

Syarif kecil juga pernah jualan! metik salak, duku atau jambu! kemudian di jual di SD, tapi nyuruh temen hehehehe. Konon menerima uang hasil dari perniagaan (perniagaan yang jujur lho ya) efeknya beda. Memang sesuatu yang dicapai dengan kerja keras dan diruhi dengan nilai-nilai etika dan syariah...kebahagiaan dan ketenangannya akan luar biasa! Jumlah tidak masalah, esensinya adalah keberkahan! ketika perniagaan, uang dan lain-lain mendorong kita untuk lebih takwa kepada Alloh, itulah perniagaan, pekerjaan dan uang yang berkah! 

Kamis, 15 September 2016

Kakak Beradik Teman Saya yang Ulet dan Tekun!

Setiap kali bertemu saya bertemu mereka, saya selalu terkagum-kagum dan terus menimba ilmu!
Mereka teman dekat saya! pendidikan formalnya tidak terlalu wah! tapi jangan tanya tentang tingkat filosofis hidup dan expertise-nya dalam bidang mereka. luar biasa....!!!

Mereka bisa dimasukan dalam tingkat pakar dalam bidang service komputer, laptop dan printer! dan untuk sampai ke tingkat itu mereka capai dengan otodidak!....mulai dari belajar mengetik sampai ngoprek hardware!....ketekunan dan keuletan yang membuat mereka bisa sampai pada tahap itu serta bisa survive dengan baik di tengah dinamika kehidupan!

Setiap kali berbincang dengan mereka dan berbagi pengelaman hidup, setiap kali itu pula saya berguru tentang kehidupan. Tentang bagaimana hidup yang memberi manfaat, tentang optimisme, tentang ketawakalan kepada Tuhan.

Sore tadi kita sharing tentang peran, tentang kapasitas! Kalau kapasitas kita diakui, orang yang akan mencari kita! Ga usah gembar gembor, pasang plang besar-besar!

Kemudian dia cerita juga tentang berbagi. Dulu diawal-awal pembelajaran, ia merasa kolega-koleganya susah sekali untuk berbagi ilmu. Mungkin mereka takut tersaingi. wajar. Tapi mereka lupa bahwa menurut Islam, semakin kita berbagi akan semakin banyak yang kita dapat! akan semakin manfaat ilmu yang kita punya!

Uang itu terkadang tidak berkorelasi dengan kerja kita! terkadang kita bersimbah keringat menghabiskan banyak waktu, tapi uang yang kita dapat tidak seberapa. tapi terkadang pula kita kerja dengan tidak telalu lama dan  mudah! Uang yang didapat justru lebih besar!

Sebangun dengan status fb seorang teman : 

Rejeki itu tak selalu...Terletak pada pekerjaan kita...
Allah menaruh sekehendaknya...
Diulang bolak balik 7 ×...
Shafa dan Marwa...
Tapi zam - zam...
Justru terbit dari kaki bayinya...
IKHTIAR ITU PERBUATAN...REJEKI ITU KEJUTAN...
Dan jangan lupa...
Tiap hakikat rejeki...
Akan di tanya...
Dari mana dan untuk apa...
HALAL DI HISAB...

HARAM DIAZAB...

Minggu, 04 September 2016

ST v3.9


Agustus telah berakhir dan September telah berjalan beberapa hari. Bagiku September adalah bulan perenungan tentang momen bersejarah. Kontemplasi tentang tiga puluh sembilan tahun anugerah hidupku, jalanku, PERDJOEANGANKOE!  Tentang suka dukaku, pahit getirku, keringat dan airmataku, tertawa dan bahagiaku. Sejarahku, puji dan caci maki untukku, cinta dan kasih untukku serta kesumat dan benci bagiku.

Ini tentang usiaku yang di bulan ini hanya kurang satu tahun untuk genap empat puluh tahun... almost 40! ya menjelang versi 4.0 
ceuk kolot baheula mah umur 40 tetengger! mun istilah ayeuna mah milestone penting!
Mun umur 40 can boga imah....kamungkinan gede saumur-umur moal boga imah!
Mun umur 40 can boga panghasilan (panghasilan yeuh lain gawe nya) anu puguh...alamat kahirupan kahareup bakal leuwih beurat (sanajan keur nu geus boga panghasilan ge sabenerna mah tetap we beurat!
Mun umur 40 masih resep keneh ngalanjur napsu ngumbar amarah....alamat eta talajak bakal nerus nepi ka kolot!
Mun umur 40 masih keneh lelengohan.....siga-sigana bakal beuki beurat perjuangan neangan batur hirup!
tapi da ketang masih lamun, teu pasti,komo mutlak mah!meureun eta ge hasil riset kolot baheula ....beuh riset!

Menengok ke belakang....
Ah sudah cukup jauh ternyata perjalanan ini....
kalau berpijak pada filosofis pupuh yang kita kenal, perjalanan ini sepertinya sedang pada tahap dandang gula.....saat  dimana kita menikmati suka dan duka kehidupan! dandang = pahit dan gula=manis. pahit dan manis yang silih berganti! seperti roda pedati....ah saya mah ngibaratkeun kana roda pedati we da roda F1 mah gancang teuing muterna, bisi lieur! komo kana Roda Baru mah....bisi wareg!
Syukurku pada  Alloh SWT atas segala nikmat dan karunia....yang paling terutama iman dan Islam yang masih kugenggam walau masih belum sempurna benar mengamalkannya!
Syukurku atas segala pencapaian hidup!
Ah tidak akan saya tulis satu persatu! bisi ceuk saya mah wah ceuk batur ay! ceuk saya mah amazing ceuk batur mah ordinary! 
pokona mah what a wonderful life lah! hidupku sangat berwarna, walau orang lain mah menganggap warna hidup saya teh abstrak! tapi keun wae nu penting mah ceuk Gusti Alloh warna kuring jelas (benerna, lain salahna hehehe!) susuganan eta ge!mudah2an, da hirup mah ukur narekah!tapi pan cenah nu penting mah usahana!

Saumur-umur asa can pernah niup lilin! perasaan apal naon ulang tahun ge, basa keur SMA, babaturan dibanjur trus buukna diawuran endog jeung tarigu! Si anu ulang tahun cenah!.....beuh karunya nya kuring,  telat civilized na!
mun wish-wish an...wish naon nya! 
1. hayang geura ka mekah
2. hayang hirup beuki bageur, beuki bener, beuki cageur, beuki pinter (tapi ulah minteran), beuki getol ibadah!salamet dunya akherat!
sakitu we!aamiin!

Sabtu, 27 Agustus 2016

Ciamis Manis Manjing Dinamis


Mars Ciamis Manis Manjing Dinamis

Pakena gawe rahayu
Pakeun heubeul jaya di buana
Ciamis natar udagan
Mapag mangsa datang
Nanjung tur gumilang
Mahayuna kadatuan
Kiwari ngancik bihari
Ayeuna sampeureun jaga
Geusan mahayuna ayuna kadatuan

Ciamis manjang manisna
Ciamis manjing dinamis ...
Pangharepan pangwangunan
Kukuh ajeg pribadi
Raharja lemah cai

Masih keneh kabayang kuring waktu kelas opat SD kuatka peureum benta nembangkeun lagu diluhur. Lagu Ciamis, lagu anu ceuk kuring harita estu ngeunaheun pisan. Lirikna murwakanti tur gampang diapalkeun. Sok sanajan jujur we, loba kecap anu harita kuring teu apal artina!
Naon ari hartina geusan mahayuna ayuna kadatuan?
Da baheula mah can aya Ki Google
Guru kuring ge asa kungsi can nerangkeun deuih!
Ah nu penting mah enak didengar dan kawan-kawan terpesona (tah mun pencitraan ti baheula geus aya, teu kolot teu budak, teu cacah teu menak).
Hayang katingal sagala tiasa,
Hayang kakuping onjoy
Hayang kocap bageur
Hayang  kakoncara cerdas sareng tegas!

Beuhhhh…….

Kemenangan

Euforia kemenangan itu singkat...tidak lama! Setelahnya tuntutan-tuntutan yang nyaris tiada akhir! Fiddunya wal akhirat!