Sabtu, 27 Juli 2019

Beli Buku Lagi


Sudah lama ga beli buku ya karena sudah lama juga ga ke toko buku. Jadi inget M2000 Tasikmalaya, Gramedia dan Gunung Agung Mall Ciputra Grogol, Gramedia Depok, Gunung Agung Depok, Gramedia Tasik.Tempat gratis menambah ilmu gratis, hanya bermodalkan kuat berdiri lama plus ongkos angkutan umum.

Harus diakui toko-toko buku tersebut ikut memperluas cakrawala berpikir. Membangun paradigma hidup. Mudah-mudahan jadi amal baik bagi para pemilik toko dan penulis bukunya sampai lecek dibaca tapi tidak jua terbeli.

Era serba online kini mempermudah kita beli buku. Tidak harus datang ke Toko Buku. Buku langka pun makin mudah diselurusi dan diperoleh.

Ketika ada teman pengarang mempromosikan buku antologinya, aku tertarik. Cerita tentang perjalanan hidupnya. Cerita yang hampir sama dengan hidupku. Luka likunya, dinamikanya. Susah senangnya.

Sebenarnya aku juga ingin jadi penulis. Seperti beliau. Mimpiku suatu saat nanti aku juga dapat membuat dan menerbitkan sebuah buku.

Menulis itu harus dipaksakan. Walaupun mungkin terkait juga dengan passion dan hobi. Tapi tulisan merupakan salah satu sarana berbagi, yang mudah-mudahan jadi amal yang tidak terputus.

Seperti yang pernah dikatakan  Imam Al- Ghazali juga mengatakan "Kalau kau bukan anak raja, dan kau bukan anak seorang ulama besar, maka jadilah penulis".

Sabtu, 29 Juni 2019

Ikhlas Dina Ibadah (KH. Choer Affandy)


Ari jalma anu ikhlas nalika ibadah aya opat :
  1. Ikhlas Mubtadi (Mubtadiin), nyaeta jalma anu amal karena Alloh tapi dina hatena aya Sir hayang dunya, ku ibadahna hayang leungit kasusah jeung kabingung. Daek soteh tahajud jeung duha supaya dagangna untung, ulah rugi. Daek soteh sodaqoh malar aya pamulangan ti batur, jeung sajabana. Ieu mubtadi bisa kanyahoan dina cara ibadahna. Biasana anu ibadahna kajurung kabutuh tara angger, daek soteh ibadah salagi aya kabutuh, ari geus cumpon kabutuhna sok eureun ibadahna.
  2. Ikhlas Abid (Abidin) Tukang ibadah, nyaeta jalma anu amal karena Alloh bari hatena salamet tina riya jeung teu aya sir kana dunya, estu ibadahna karena Alloh pikeun ngudag kabagjaan akherat. Ku ibadahna hanya menang ganjaran surga, ku ibadahna sieun naraka, bari boga patekadan yen ieu amal bisa nyalametkeun tina siksa naraka. Ari abid sok angger ibadahna ngan pedah tara apal kana sirot mana anu mudloyyaq (anu kudu dilakonan ayeuna), mana anu muwassa (bisa diengkekeun). Mana anu penting jeung mana anu leuwih penting, pangrasana ieu ge ibadah keneh.
  3. Ikhlas Muhibbin (Anu cinta ka Alloh), nyaeta jalma anu ibadahna estu karana Alloh, lain hayang surga lain sieun naraka. Amal dilakonan teh darmaning bakti, darmaning parentah Alloh, oge seja ngagungkeung Alloh SWT.
  4. Ikhlas Arifin (anu imanna tembus kana rasa), jalma anu ibadahna boga rasa yen dirina diusikmalikeun ku Alloh. Rasana lain dirina anu keur ibadah, tapi lalajo dirina keur diusikmalikeun ku Alloh. Sabab  boga kayakinan yen dirina teu boga daya jeung upaya pikeun ngalakonan ta'at, diri teu boga kakuatan pikeun nyingkahan ma'siat, sagala rupi ge estuning kersaning Alloh SWT.

Rabu, 05 Juni 2019

Lebaran dan Kembang Api

Entah sejak lebaran tahun berapa orang jadi suka menyalakan kembang api. Mungkin sejak petasan konvensional dilarang, penggemar ledakan beralih ke kembang api yang meledak di udara sembari menyemburatkan warna warni. Sebuah alternatif walaupun harus merogoh kocek lebih dalam.

Mirip seperti malam pergantian tahun Masehi, Malam takbiran suara kembang api  meledak berbalasan. Di kota dan di desa fenomena ini telah berjalan beberapa tahun terakhir. Entah positif dan negatif, tergantung cara memandang dan cara merasakan. Yang jelas telah terjadi perubahan kebiasaan di masyarakat kita.

Saya ga bisa ngelarang-larang orang lain nyalain orang kembang api. Sama seperti seperti orang lain ga bisa maksa-maksain saya dengar ledakan kembang api. Kalau mendengar ledakan kembang api adalah perintah agama, saya pasti tak akan protes....sweet surrender!

Bagaimanapun kembali kepada kesucian (fitri) adalah kembali ngaji rasa. Idul fitri adalah indikator keberhasailan ngaji diri bukan ngaji materi.
Belajar merasakan apa yang dirasakan orang lain, bukan memaksa orang lain untuk merasakan apa yang kita rasakan...
Mungkin bagi kita suara ledakan kembang api adalah hal sepele hanya luapan kebahagian,
tapi bagi tetangga sekitar bisa jadi sumber kekagetan plus polusi suara, toh sepertinya ga pernah ada orang yang mau nyalain kembang api bilang kulonuwun minta ijin!

Mungkin bagi kita semburat ledakan kembang api adalah perlambang kepuasan batin atas perolehan-perolehan yang kita telah kita capai. Sebuah ekspresi eksistensi.
tapi bagi sebagian tetangga kita yang kurang beruntung harga sebuah letusan kembang api mendekati biaya hidup mereka sehari.

Sejatinya sesaat setelah meledak suara kembang api plus semburatnya akan hilang....nyaris tak berbekas. Yang bisa jadi persoalan adalah mereka yang merasa terampas haknya, atau perilaku kita yang tidak bijak terhadap harta yang Alloh SWT titipkan.

Kamis, 09 Mei 2019

Super Dad

Vincent Kompany
dan Anak-anaknya (sumber: twitter@ManCity)
Pertama mengenal Vincent Kompany ketika mulai mengapresiasi permainan Manchester City. Sekilas gaya permainannya kurang menarik, keras terkadang menjurus kasar. Prinsipnya mungkin bola boleh lewat tapi orangnya tidak. Rap rap kalau kata orang Medan.

Bagi The Citizen ia adalah legenda hidup. Membela Manchester City sejak masih menjadi medioker, klub yang tidak diperhitungkan. Sejak meraih gelar juara melalui perjuangan yang dramatis sampai menit akhir pada musim 2011-2012 barulah The Citizen mulai diperhitungkan.

Ban kapten telah lama menghiasi lengan kanannya. Bukti sahih kepemimpinannya. Mungkin menurun dari ayahnya, Pierre Kompany yang kini menjadi walikota Brussel.

Diluar prestasi karirnya, sosok family man-nya terkadang membuat kita iri. Pasca  menjadi penentu kemenangan City versus Leicester ia dikerubungi anak-anaknya, berbagi kebahagian dan kebanggaan. Mungkin berkata dalam hatinya "Of all that I’ve done in my life, I’m most proud to be your dad".Oh..what  a wonderful life  https://twitter.com/i/status/1125511411344576512

Rabu, 08 Mei 2019

Datang Kepagian


"Tumben Pak jam 7 sudah berangkat!" kata driver Go Car langgananku.
"Lho bukannya aku sudah terlambat!" gumanku sambil penasaran. Betul saja ketika sampai di ruangan kerja masih gelap dan belum ada orang. Ngalamin juga nyalain lampu ruangan di pagi hari....heheheh.

Salah melihat jam rupanya tadi. Jam 7 terlihat jam 8. Kesannya rugi banget. Dasar pegawai injury time. Kebiasan jelek yang susah diubah adalah tidur sehabis Shubuh.


Senin, 06 Mei 2019

Visi Misi Pemerintah Kabupaten Ciamis

Gedung Pendopo Kabupaten Ciamis 
Suksesi kepemimpinan di Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis telah berjalan dengan lancar dan kondusif. Dr.H. Herdiat Sunarya dan Yana D. Putra telah resmi dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ciamis masa bakti 2019 - 2024 oleh Gubernur Jawa Barat pada tanggal 20 April 2019 di Gedung Sate Bandung. Kini saatnya bekerja. Seluruh komponen dan stakeholder harus bersinergi dalam rangka pencapaian visi dan misi Kabupaten Ciamis.

Visi
"Mantapnya Kemandirian Ekonomi, Sejahtera untuk Semua"

Misi:
  1. Meningkatkan Daya Saing Sumber Daya Manusia 
  2. Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Wilayah yang Mendukung Perkembangan Wilayah
  3. Membangun Perekonomian Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Ekonomi Kerakyatan dan Potensi Unggulan Lokal 
  4. Memanfaatkan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Secara Bijaksana untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
  5. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efisien
  6. Penguatan Otonomi Desa dalam rangka Mewujudkan Kemandirian Masyarakat dan Desa
Sasaran Misi  Pertama
"Meningkatkan Daya Saing Sumber Daya Manusia"
  1. Terwujudnya SDM yang cerdas, kreatif dan inovatif serta berakhlak muliah
  2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas atlet olahraga, pelaku seni dan budaya
  3. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
  4. Meningkatnya peran pemuda dan perempuan dalam pembangunan
  5. Meningkatnya kualitas dan kuantitas peserta KB dan ketahanan keluarga serta perlindungan anak 
  6. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat miskin dan PMKS
  7. Meningkatnya daya saing tenaga kerja
Sasaran Misi Kedua
"Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Wilayah yang Mendukung Perkembangan Wilayah"
  1. Meningkatnya kualitas infrastruktur transportasi
  2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur dan pengelolaan sumber daya air 
  3. Meningkatnya kualitas perumahan dan kawasan permukiman
  4. Meningkatnya kualitas infrastruktur energi
Sasaran Misi Ketiga
"Membangun Perekonomian Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Ekonomi Kerakyatan dan Potensi Unggulan Lokal"
  1. Meningkatnya saya saing usaha koperasi, IKM dan UMKM
  2. Meningkatnya daya saing BUMD
  3. Meningkatnya daya saing usaha pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
  4. Meningkatnya investasi di daerah
  5. Meningkatnya daya saing pariwisata
  6. Meningkatnya transaksi pada sektor perdagangan dan jasa
  7. Terwujudnya ketahanan dan kemandirian pangan
Sasaran Misi Keempat
"Memanfaatkan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Secara Bijaksana untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
  1. Meningkatnya kelestarian kawasan lindung dan berfungsi lindung serta keseimbangan ketersediaan sumber daya alam
  2. Terkendalinya  pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
  3. Meningkatnya upaya penanggulangan bencana
  4. Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang konsisten
Sasaran Misi Kelima
"Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Efisien"
  1. Meningkatnya kinerja pemerintah daerah
  2. Meningkatnya kondusifitas wilayah
Sasaran Misi Keenam
"Penguatan Otonomi Desa dalam rangka Mewujudkan Kemandirian Masyarakat dan Desa"
  1. Meningkatnya kualitas kinerja pemerintahan desa
  2. Meningkatnya kualitas kesejahteraan dan kemandirian masyarakat desa 

Rabu, 01 Mei 2019

Mahalnya Sportivitas

Sumber. panditfootball.com
Malam tadi belajar tentang banyak tentang sportivitas. Persaingan di papan atas Divisi Championship memberikan tuntunan yang menarik tentang nilai-nilai sportivitas. Betapa tidak berharganya kemenangan ketika tidak ditegakkan di atas nilai-nilai luhur sportifitas.

Sejatinya boleh saja Leeds United tidak mengalah. Tidak ada yang dilanggar, wasit yang berada didepat kejadian tidak menilai sebuah pelanggaran. Tapi mereka ingin sebuah respect. Tak akan ada kebangggan kalaupun lolos ke Premier League musim depan.  MEereka akan terus dibayangi penilaian miring dan cemohan betapa oportunisnya Leeds United.

Permainan sepakbola adalah sebuah filosofi. Ada nilai bagaimana bermain baik dan jujur. Bermain sportif dan tidak menghalalkan segala cara. Memang tidak semua yang bermain baik jadi pemenang dan yang menjadi juara tidak harus selalu tim terbaik. Kadang ada drama. Kadang menjadi panggung komedi kadang juga tragedi,

Bermain bolalah dalam setiap kehidupan kita. Praktekanlah nilai-nilai sepakbola dalam kehidupan kita. Percayalah semua akan bermuara pada trust dan respect!

Kemarau Mungkin Menjelang

Suhu udara malam hari sudah ada dingin-dinginnya. Gemintang mulai sering terlihat di langit malam. Melalui running di televisi, Mei-Agustus ...