Minggu, 26 Juli 2020

Jalan Ganesha Nomor 10


Baru sampai titik ini (foto di atas) saja, 
kamu akan merasakan bahwa kecerdasanmu bertambah
dan  rasa percaya dirimu akan meningkat!
Mungkin lebay atau terdengar hiperbolik.
Tapi itulah kenyataannya,
setidaknya itu yang pernah kurasakan.....bhahahahahah!

Mungkin bukti adagium
bahwa sejarah selalu unggul terhadap masa depan.
....dan ITB punya kedua-duanya,
sejarah dan narasi masa depan.

bagi petualang ilmu,
berguru di banyak padepokan 
adalah sebuah kehormatan!
pantang merendahkan ilmu dan padepokan lain!

Ditempa di kampus ini adalah pengalaman berharga.
Konon ini adalah tempat dimana bijih-bijih besi ditempa.
dan aku merasa jadi onggokan besi tua.

Pernah ga tidur karena stress dikejar deadline pengumpulan makalah!
Disuruh keluar karena terlambat masuk kelas!
menjadi dinamika yang menarik untuk dikenang.

Dulu kampus ini sangar!
tapi aku bisa menaklukannya!
Jurusan tersangarnya!
Dengan IPK yang memuaskan!

Salam Ganesha!
Ijazah Cap Gajah!







Kamis, 23 Juli 2020

Kukusan....Sebuah Bagian Perjalanan (3)

My Roommates
My Roommates, Makhiryana Apisya

Nama lengkapnya Makhiryana Apisya.
Saya suka manggilnya Yan, padahal sepertinya ia lebih suka dipanggil Makhir!
Itulah keistimewaannya,
Ia tidak pernah protes.
Tidak pernah ngeluh kondisi kamar, kamar mandi, lemari dan lain-lain.
Orang baik dan shabar!
Tiga tahun lamanya jadi teman sekamar. 

Ia anak Priok,
Anak 13.
Kita sering berbagi cerita tentang dinamika (baca kejamnya) Jakarta.
Tentang pengalamannya yang kadang-kadang konyol.
Dibalik pendiamnya!
Banyak kisah yang membuat kita tertawa bersama,

Kenal ketika satu kelompok di Latihan Kesamaptaan (megang M16 kita, sayang saat itu ada kamera handphone) bagi Mahasiswa Baru Politeknik Universitas Indonesia Angkatan 1997.
Sama-sama plontos.
Kenalan terus barengan nyari kos-kosan baru.
Tahu Felicia juga dari teman kelompok OSKKP (Ospeknya anak Poltek UI) kita.



Share and Care

Tujuh tahun di Jakarta dan Depok hampir-hampir membunuh nuraniku.
Terutama terkait dengan tolong menolong dan berbagi.
Pengalaman hidup di metropolitan mengajarkan
tak selalu kebaikan berbuah kebaikan.
Orang berupaya untuk survive!
Dengan segala cara dan siasat.

Kita kadang memberi juga karena untuk survive!
Cari selamat!
bukan karena berniat ingin berbagi.
Lebih baik ngasih 1000 kepada pengamen yang intimidatif
daripada urusan akan lebih ruwet dan rumit.
Buang jauh-jauh pride dan harga diri!
Kita cari selamat bukan cari diskon.


Minggu, 19 Juli 2020

My Graduation


Bisa masuk dan lulus dari ITB itu kadang seperti mimpi yang menjadi nyata.
Mimpi seorang anak kampung.
Yang sampai sekarangpun masih susah menyelesaikan soal-soal persamaan reaksi.

Bukan maksud berbangga!
Toh ijazah tidak akan menjamin datangnya ridho Alloh!
Ijazah juga tidak serta merta membuat hidup jadi mudah,
yang jelas pertanyaan hisab nanti akan semakin bertambah!
Ilmumu kau gunakan untuk apa.


Hanya ingin mengenang momen ini.
Introspeksi sekaligus menyemangati diri.
Bagi saya bersekolah bukan berniaga!
tidak selalu tentang hasil.
Menjadi apa dan dapat apa.
Selalu berusaha meluruskan niat
Sekolah adalah tentang kewajiban mencari ilmu,
Mudah-mudahan dengannya hidup jadi mudah.

Sekolah juga berarti tentang bagaimana mengamalkan ilmu
dan itu tidak melulu tentang posisi duniawi
yang tidak harus mati-matian dikejar dan diperjuangkan.
ada batas-batas nilai moralitas yang lebih tinggi dari nilai-nilai materi. 

Sabtu, 18 Juli 2020

Suatu Waktu


Pernah menikmati view ini.
Dari sudut ini...
suatu waktu,
sendiri saja!

Rute biasa....sehabis keliling kampus.
Dari Poltek nyebrang danau kecil naik ke FMIPA terus nembus ke pool Bis Kuning.
Lewat jalan yang membelah hutan karet terus ke Perpustakaan UI. Pinjam buku.

Pulangnya  lewat Fakultas Sastra nyebrang ke FISIP ..Ah rute favorit ini, (berharap ketemu selebritas)!
Charge semangat hidup dan semangat belajar.

Setelah shalat di Mesjid UI nah di sudut ini suka duduk agak lama!
Beralas rumput di tepi danau, memandang Balairung dan Rektorat!
Bersyukur bisa terdampar di Kampus ini!
Dengan segala suka dukanya!
Sebuah pencapaian besar seorang anak kampung!
yang sampai SMP belum lancar membagi dan operasi pecahan.
Kadang hidup tak selalu tentang kemampuan!
Banyak misteri di dalamnya.

Tak lelah mengitari kampus ini!
selalu semangat!
melihat para mahasiswanya!
melihat agenda dan karya mahasiswanya yang terpampang di majalah dinding.

Hampir semua mushola Fakultas pernah ku kunjungi, sambil sholat tentunya.
Hanya Fasilkom dan Fakultas Hukum sepertinya yang belum pernah nyoba.
Nafas relijius sudah lama berhembus di kampus ini.

Jumat, 10 Juli 2020

Qoutes of The Day

Bukan maksud memvonis, tapi kebanyakan pikiran dan tindakan kita lebih dominan untuk survival.

Bagi seorang birokrat, jihad terbesarnya dalam mencari nafkah itu bukan terletak pada beban kerjanya tapi lebih kepada menjaga agar tidak terperosok dalam korupsi, kolusi dan nepotisme. 

Sabtu, 04 Juli 2020

Dari Pemilu Ke Pemilu


Ikut Pemilu pertama kali tahun 1997.
Beruntung pernah merasakan atmosfer Pemilu terakhir era orde baru. 
Pemilu yang masih diikuti oleh dua partai dan satu golongan.  
Saat itu mulai binal berpolitik. 
Memilih partai yang tidak mainstream beli kaosnya pula (aneh kan) kaya pendukung klub sepak bola. Merasakan juga mulai ada aroma-aroma perlawanan terhadap rejim orde baru. 
Ada gerakan Megabintangnya Moedric Sangidu,
ada  isu OTB (Organisasi Tanpa Bentuk). 
Misteri gerakan-gerakan ini dapat dipahami beberapa dekade kemudian. Mereka yang dulu berseberangan kini ada di pusaran kekuasaan.

Pemilu 1999 hasrat politik makin binal.
Era reformasi memberikan kebebasan pemuasan kebutuhan informasi politik dan gerakan politik. Banyak partai baru, banyak pilihan. 
Mulai partisan dan baperan dalam berpolitik. 
Euforia berpolitik. Tiap orang bebas mengekspresikan keyakinan politiknya. 
Tiap rumah bebas mengibarkan bendera partai politik. 
Pergulatan partai lama dan partai baru atau partai lama balutan baru. PDIP yang beruntung mendapat ekses euforia itu. 
Citra sebagai kelompok yang didzalimi semasa orde baru dan jualan wong cilik membuat banyak orang terkesan. 
Angkat 33,7% menjadi pencapaian yang belum dapat dipecahkan pada sampai 4 kali pemilu pasca orde baru. 
Sayang Megawati gagal jadi presiden. 
Pemenang Pemilu digagalkan strategi poros tengah.

Pemilu tahun 2004 mengalami orgasme politik, 
saat itu selain mencoblos aku juga dicoblos. 
Bergelut dengan  politik praktis. 
Menjadi caleg dari sebuah partai politik.
Dinamika hidup yang menjadi bagian perjalanan hidup.

Tahun 2009 sudah tak lagi aktif berpolitik, bahkan beberapa tahun sebelumnya.
Ditakdirkan menjadi abdi masyarakat. 
Tetapi pilihan politik tetap tidak berubah.

Kemenangan

Euforia kemenangan itu singkat...tidak lama! Setelahnya tuntutan-tuntutan yang nyaris tiada akhir! Fiddunya wal akhirat!