Minggu, 04 Oktober 2020

Sasak Gede

Sasak Gede (Jembatan Cibaruyan)

Foto di atas adalah Jembatan Cibaruyan, dari akun facebook yang awalnya entah milik siapa.
(mohon ijin dipakai).

Kami menyebutnya Sasak Gede.
Karena ada di atas Cigede. Nama resmi sungainya adalah Cibaruyan.
Dan jembatan yang menghubungkan Dusun Sukamaju dan Dusun Cikujang (Hilir, Girang dan Tonggoh)

Mestinya dinamai Jembatan Cibaruyan.
Entah kenapa suka disebut Jembatan Cigede,
Mungkin karena airnya Gede (besar)
Tidak seperti sekarang,
Tidak hujan 2 minggu pun, volume air menurut drastis.

Tampilan Sungai Sebelah Utara Jembatan

Tampilan Sungai Sebelah Selatan Jembatan 

Jembatan ini (sekarang sudah direhabilitasi) dulu adalah Jembatan Bailey.
Inventaris Zipur TNI AD.
Mungkin karena daerah kami merupakan salah satu tempat strategis di mata militer.
Sehingga dipinjami Jembatan Bailey.
Menurut Wikipedia Jembatan Bailey adalah jenis jembatan truss portabel, pra-pabrikasi.
Ini dikembangkan pada tahun 1940-1941 oleh Inggris untuk penggunaan militer selama Perang Dunia Kedua dan digunakan secara luas oleh unit-unit teknik militer Inggris, Kanada, dan AS

Jembatan ini unik sekali.
Ketika kita dibawahnya dan mobil melewati jembatan,
Gerakan elastis jembatan dan suara kayu berderak menimbulkan sensasi tersendiri.

Lokasi ini merupakan salah satu tempat bermain favorit sewaktu kecil.
Sungai dibendung pakai batu, sehingga membentuk leuwi kecil
Menjadi tempat yang asyik untuk berlama-lama berenang. 
Sampai kedinginan (kabulusan.
Pulang ke rumah dimarahin Ibu.
Yang khawatir anaknya kenapa-kenapa. 

Sasak Gede sekarang 


Banyak hal yang telah berubah di Sukamaju,
tapi sejarah dan cerita yang menyertainya tidak akan berubah. 

Jumat, 18 September 2020

Pengalaman Pertama IG Live


Ide ini terinspirasi dari temanku, Ragil Rachmawati.
Beberapa minggu beliau lalu jadi host IG Live acara bincang-bincang tentang kesehatan.
"Mengapa ga dicoba!" pikirku.
Banyak informasi yang bisa disebarluaskan,
dengan biaya sangat murah malah nirbiaya
tapi caranya banyak digemari generasi milenial.

Mencoba brainstorming dengan Pak Kabid Pengadaan Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian.
Pak Ihsan Rasyad,  Alhamdulillah responsif.
Ibu Kepala BKPSDM Kabupaten Ciamis juga sangat mendukung.
Terima kasih banyak Bu Kaban ... Pak Kabid!

Terus kita bikin posternya....
keren kata orang-orang heheheh (muji sendiri).


Akhirnyab er -IG live-lah sesuai jadwal.
Masih banyak kekurangan.
Maklum ini pengalaman pertama sebagai host,
dan juga bagi narasumbernya.
Responnya lumayan.
hampir 80 orang yang ikut menyimak.
Sekarang sudah 330 view.
Audien yang lumayan dengan biaya yang hampir nihil.

Mencoba menawarkan  sebuah gagasan adalah sebuah perjuangan. 
Berhasil mengeksekusi gagasan intu menjadi sebuah kegiatan adalah kemewahan.

Sabtu, 05 September 2020

Cuti Tahunan

sumber gambar : kamuslengkap.com

Pertama tahu cuti tahunan itu ketika jadi karyawan magang di Harian Bisnis Indonesia.
Di Bagian SDM.
Ngurusin absensi karyawan.
Termasuk annual leave, cuti tahunan.
Kalau tidak masuk tanpa alasan juga langsung potong cuti.
Cukup vital karena berhubungan dengan uang makan. 

Masih inget kadang banyak karyawan yang sulit konfirmasi.
Maklum wartawan, pola kerjanya mobile 
dan jam kerjanya tidak office hour.
Akhirnya nyalahin.
Malah sampai dianjing-anjingin.
Orangnya dan namanya sampai sekarang masih inget.
Bukan dendam!
Tapi bo ya jangan gitu-gitu amat.

Sekarang di birokrasi juga aturan percutian lebih jelas dan transparan.
Memakai aplikasi malah.
E-cuti.
Sebagai suatu hak,
Selama prosedurnya benar.
Cuti menjadi sesuatu yang mudah diperoleh.

Lima belas tahun lebih di dunia birokrasi.
baru dua tahun belakangan ini bisa menikmati cuti.
Entah karena rajin kerja atau apa.
Belum pernah cuti besar.
Cuti tahunan pun kadang tidak habis dipakai.
Alhamdulillah tata kelola cuti PNS sekarang lebih baik.

Cuti itu perlu dan penting.
Walau tidak banyak orang yang tahu,
kadang tuntutan "pengabdian" (aku suka sekali istilah ini),
tidak pernah mengenal cuti.

Joged


Bagi sebagian kalangan joged itu haram.
Begitu juga musik yang mengiringinya;
termasuk penyanyi yang melantukankan lagunya. 

Menghibur
tapi melenakan
Melepas penat
tapi ada ikhtilat dan aurat.

Faghfirli ya robb!
Aku masih suka menghibur diri dengan itu. 

Kamis, 03 September 2020

Buah Arben



Ari aya buah Arben teh sok inget mangsa keur budak.
Aya tangkal Arben teh di sisi balong Ceu Imas alm Kang Cece,
Handapeun tangkal Peuteuy deukeut lapang volley.
Beheula mah sok maen bola di lapang bola.
Out ka balong, ari nyokot bal ka balong sok katingal aya buah buah arben.
Ngarey.

Harita mah teu kabayang melak. 
Padahal mah jadina gampang.

Minggu, 23 Agustus 2020

Pembuka Kaleng Sarden


Kadang mikir ko baru satu dekade ini kaleng sarden ada kait pembukanya.
Padahal dari dulu minuman kaleng sudah pake kait seperti itu.
Apa karena paten atau yang lainnya.

Yang jelas ibu saya cukup direpotkan ketika akan membuka kaleng sarden.
diputer pakai ujung pisau.
ada resiko tangan terluka baik oleh pisau atau ujung kaleng.
Saya juga mengalami kerepotan ini.

Dulu makan sarden mewahnya luar biasa.
Botan sejak dulu merek yang terkenal.
Paling enak (ngendorse gratis nih).
Apalagi yang Mackerelnya.
Makan tulang lunaknya ada sensasi tersendiri.

Kini sering dengan makan dengan sarden.
banyak jenis merek sarden.
karena terlalu sering 
makan sarden jadi biasa biasa saja.

Alloh itu maha adil....
adil banget!
sering makan, minum atau melakukan sesuatu akan terasa biasa-biasan saja.
sementara bagi yang jarang....
akan terasa berarti dan nikmat sekali!
bukankah nikmat itu yang dicari-cari!
selama ini.
Kita mendapat kenikmatan baru,
sementara tanpa sadar Alloh cabut kenikmatan 
yang selama ini dirasakan.

Jumat, 21 Agustus 2020

Kukusan...Bagian Sebuah Perjalanan (4)

 

Warterg Sinta (Source: anakui.com)

Warteg di atas merupakan warteg favorif ketika kuliah.
Warteg Sinta, Kutek (Kukusan Teknik). 
Murah dan enak....suer enak.
Kalo mampir makan,
masih terngiang Si Mba nya bilang.
"Mas Syarif karo apa?".
Menu default itu rawon, sop, kulit sama telur dadar.
Murah tapi enak.

Beruntung Alloh kasih kesempatan.
Menghirup atmosfer UI
Keliling dari fakultas ke fakultas
Menembus danau 
Menerobos hutan karet.
Menyandang tas berlogo universitas
membawa sejuta kenangan dan pengharapan.

Terdampar di Kukusan adalah anugerah.
belajar prihatin
lahir batin.
Jalan kaki dari Stasiun UI,
Motong masuk FE, FT dan keluar di Kutek.
Menelusuri jalan di bawah Sutet.
Atau lagi nyantai lewat Jalan H. Amat.
Kukusan begitu berkesan.
Tapi tidak dengan kisah asmaranya. 

Kemenangan

Euforia kemenangan itu singkat...tidak lama! Setelahnya tuntutan-tuntutan yang nyaris tiada akhir! Fiddunya wal akhirat!