Minggu, 26 Januari 2020

Mendapat Hidayah di Al Hidayah

Salah Satu Sudut Mesjid Al Hidayah Smandatas
Dulu tak begini,
Luasnya juga fasilitasnya.
Kini megah dan artistik,
Dua lantai dengan arsitektur minimalis moderen.

Al Hidayah adalah nama mesjid sekolah kami,
SMA Negeri 2 Tasikmalaya.
Mesjid awal-awal saya  mengerjakan Dhuha.
Dengar sudah lama tapi mengerjakannya ya pas SMA itu.
Walaupun niatnya papuket jeung pabaliut antara lillah,
Kabur dari kelas karena stres dengan Matematika, Kimia dan Fisika,
dan harapan untuk ketemu bunga hati (walaupun nyatanya bunga itu hanya tumbuh di hatiku, tapi tidak dihatinya)...duh so sad ari inget carita eta!

Di mesjid ini pula mulai mengenal harokah islamiah.
Menumbuhkan persisnya. Almarhum ayahku yang menanamnya!.
Terpesona melihat orang pintar dan sholeh.
Sedangkan aku pintar ngga dan ngga sholeh-sholeh amat hihihi.
Absurd memang.

Ada pengalaman lucu.
Ikut kegiatan Irema, semacam pengkaderan begitu mungkin.
Pas qiyamul lail (bisa jadi ini tahajudku yang pertama)
....bacaan suratnya panjang banget!.
Bagiku yang biasa surat pendek yang benar-benar pendek.
Agak menyiksa.

Keluarlah saya dari barisan
Eh ternyata di luar ada teman yang berperasaan sama.
Hehehehe.....kelamaan katanya!
Bagi siswa langitan memang biasa
tapi bagi kebanyakan kami.....luar biasa!

Tapi senang bisa terlibat sedikit dalam aktifitas mesjid.
Belajar berharokah!
Malah konon katanya Irema lah "partai "pengusung pencalonanku dalam Pemilihan Ketua OSIS Tahun 1995.
Sesuatu yang menjadi bekal ketika menjalani aktifitas serupa di jenjang pendidikan selanjutnya.
Mengidolakan Kang Ihsan Syakir Pentolan Irema saat itu,
sehingga nama depannya menjadi nama depan anakku, Ihsan Syarif Nashrullah!
#KitaSmandatas

Tidak ada komentar:

Menyisakan Ketidakpercayaan

Bulan-bulan terakhir ini banyak sekali pembelajaran hidup. Terima kasih telah memberikan bahan untuk belajar. Sangat berharga sekali. Sering...