Tampilkan postingan dengan label SMAN 2 Tasikmalaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SMAN 2 Tasikmalaya. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Desember 2020

Pak Ketu!

Menjadi Ketua OSIS ketika di SMP dan SMA adalah karier politik terbaik saya.
SMPN Cihaurbeuti 
SMAN 2 Tasikmalaya.
Kalau jadi KM sudah biasa.
Senang berorganisasi, 
Dulu pernah merasa, saya seperti terlahir untuk jadi pemimpin.
Born to be leader!
Sehingga tidak terbersit jadi guru, tenaga kesehatan, ilmuwan
atau profesi lain yang banyak di balik layar.
Aku ingin jadi bintang panggung....bintang kehidupan!
Karenanya terobsesi jadi orang besar!
Lebih senang membaca memoar, biografi atau autobiografi.
Daripada bersusah payah memahami teks-teks buku fisika, matematika dan sejenisnya.

Maka jangan heran, dulu di kamar saya ada poster Bung Karno, Ayatullah Khomeini dan Iwan Fals.

Pencapaian menjadi Ketua OSIS SMA Negeri 2 Tasikmalaya adalah puncak karier politik saya!
hahahhahah....
Terlalu hiperbolis memang!

Ternyata semua ambisi dan obsesi itu luntur seiring waktu!
Makin luas bergaul makin sadar bahwa di dunia ini banyak bintang!
Ternyata banyak orang yang lebih berbakat, lebih cerdas.....
Aku makin merasa jadi bintang kecil
Bahkan lama-lama merasa baha aku hanyalah batu meteor kecil.

Makin menyadari bahwa hidup itu tidak harus menonjol
tidak harus menjadi yang terbaik
tidak harus menjadi paling populer
tidak harus harus menjadi paling ....
apalagi kalau ternyata hanya menurut orang

Makin kesini makin menyadari
bahwa hidup adalah untuk yang memberi hidup 

Satu hal yang berkesan bahwa jadi Ketua OSIS itu melekat
sejatinya hanya satu tahun menjabat!
Tapi sampai saat ini pun teman-teman masih memanggil saya Pak Ketu!



Sabtu, 08 Agustus 2020

Tangga Smanda

Tangga Samping Ruang Guru SMAN 2 Tasikmalaya

Tangga itu adalah tangga kenangan!
banyak cerita yang melibatkannya.
Tangga itu tangganya para pelayan siswa,
orang yang diamanahi mengurus kelas atau organisasi.
Tangga itu juga tangga kehidupan,
banyak kisah hidup yang bermula dari tangga itu.

Mengenang masa SMA adalah mengenang bagian indahnya kehidupan.
Ketika persoalan hidup yang berkutat seputar sulitnya kimia fisika dan matematika (buatku sih yang ga excelent di exact)!
Hidup damai dalam dekapan orde baru!
Romansa hidup makin terasa ditengah lantunan lagu Malaysia dan suara Nike Ardilla.
Atau berbalut suara keras Metallica!

Mungkin anda penasaran dengan anak kecil yang tak berbaju itu (yang dilingkari ungu).
Namanya Rudi entah Rudi apa lengkapnya.
Sekitar tahun 1994-1995 ia suka jualan cilok di sekolahku.
Mentalnya kuat sekali,
Dibully anak-anak SMA pun tidak mengendurkan semangat jualan!
hari ini nangis,
besok dagang lagi!
Dimana ya ia sekarang?

Minggu, 26 Januari 2020

Mendapat Hidayah di Al Hidayah

Salah Satu Sudut Mesjid Al Hidayah Smandatas
Dulu tak begini,
Luasnya juga fasilitasnya.
Kini megah dan artistik,
Dua lantai dengan arsitektur minimalis moderen.

Al Hidayah adalah nama mesjid sekolah kami,
SMA Negeri 2 Tasikmalaya.
Mesjid awal-awal saya  mengerjakan Dhuha.
Dengar sudah lama tapi mengerjakannya ya pas SMA itu.
Walaupun niatnya papuket jeung pabaliut antara lillah,
Kabur dari kelas karena stres dengan Matematika, Kimia dan Fisika,
dan harapan untuk ketemu bunga hati (walaupun nyatanya bunga itu hanya tumbuh di hatiku, tapi tidak dihatinya)...duh so sad ari inget carita eta!

Di mesjid ini pula mulai mengenal harokah islamiah.
Menumbuhkan persisnya. Almarhum ayahku yang menanamnya!.
Terpesona melihat orang pintar dan sholeh.
Sedangkan aku pintar ngga dan ngga sholeh-sholeh amat hihihi.
Absurd memang.

Ada pengalaman lucu.
Ikut kegiatan Irema, semacam pengkaderan begitu mungkin.
Pas qiyamul lail (bisa jadi ini tahajudku yang pertama)
....bacaan suratnya panjang banget!.
Bagiku yang biasa surat pendek yang benar-benar pendek.
Agak menyiksa.

Keluarlah saya dari barisan
Eh ternyata di luar ada teman yang berperasaan sama.
Hehehehe.....kelamaan katanya!
Bagi siswa langitan memang biasa
tapi bagi kebanyakan kami.....luar biasa!

Tapi senang bisa terlibat sedikit dalam aktifitas mesjid.
Belajar berharokah!
Malah konon katanya Irema lah "partai "pengusung pencalonanku dalam Pemilihan Ketua OSIS Tahun 1995.
Sesuatu yang menjadi bekal ketika menjalani aktifitas serupa di jenjang pendidikan selanjutnya.
Mengidolakan Kang Ihsan Syakir Pentolan Irema saat itu,
sehingga nama depannya menjadi nama depan anakku, Ihsan Syarif Nashrullah!
#KitaSmandatas

Bangsa yang Kejam

Tak sampai nalarku untuk mengerti mengapa di era modern dimana konon peradaban sedemikian maju ada entitas bangsa yang berlaku demikian barb...