Rabu, 10 Desember 2025

Andai Sehat Bisa Dibeli

Kalau ada yang jual sehat. Saya akan beli!
itu adalah status WA seorang teman.
beberapa waktu yang lalu. 
sama-sama penyintas PH dan Kelainan Jantung Bawaan.
Kalau saya sudah beranjak senja,
dia sedang masa-masa emasnya kehidupan.
Tuhan menakdirkan sama.
Mengutus keterbatasan-keterbatasan untuk membersamai hidup kita. 
Dalam hidup banyak hal yang kita tidak bisa tolak.

Sehat itu mahal.
Sehat itu modal berharga.

Tapi kalau sedang sehat, banyak orang yang lupa dan lalai.
Ketika kita sehat, lupa sudah penderitaan kita ketika sakit.

Makin lama makin menyadari bagaimana fananya dunia ini.
Kita sudah tidak lagi merasakan sakit yang menimpa beberapa waktu sebelumnya.
Pun kita sudah tidak merasakan lagi enaknya makanan dan nikmat-nikmat lain yang telah kita nikmati.

Yang tersisa adalah halal haramnya.
Racun dan hal-hal madharat lainnya. 


Minggu, 09 November 2025

Pak Karno dan Pak Harto

Pernah memuja Soekarno?
Pernah...
Membahas dan membaca segala sesuatu tentang Soekarno di masa orde baru adalah seksi.

Pernah membenci Soeharto?
Pernah...
Mengkritisi kebijakan rezim yang sudah berkuasa adalah sebuah keberanian. 

Seiring usia
mungkin makin banyak wisdom yang diperoleh.
Intinya jangan terlalu meninggikan dan merendahkan sesuatu.
Di dunia ini tidak ada abadi.
tidak ada yang sempurna
Kecuali nabi, tidak ada yang terjaga dari dosa.

Yang dibutuhkan hanyalah terus belajar
mengambil hikmah dari kejadian
Tiap orang akan mempertanggungjawabkan segalanya di Mahkamah Rabbaniyah.
Sekecil apapun kebaikan akan dibalas
pun dengan kejahatan. 
Pasti akan berbalas. 

Minggu, 12 Oktober 2025

Ke LAN Lagi

Gedung LAN RI Jalan Veteran No. 10 Jakarta

Qodarullah...
Dapat kembali ke Gedung ini. 
Kembali ke Jakarta, setelah hampir sembilan tahun. 
Akhir tahun 2016 ke sini dalam rangka pemberkasan untuk mendapatkan rekomendasi menjadi widyaiswara.
Delapan tahun sudah...
Menjalani jabatan fungsional sebagai seorang widyaiswara ahli muda.
Dengan segala dinamikanya,
Susah senangnya.
pahit-getirnya,
Tawa dan bahagianya.

Ke sini lagi dalam rangka kepentingan akreditasi lembaga diklat.
Gedungnya masih tetap
Logonya telah berganti...

Hidup adalah sebuah perjalanan. 
Dan tiap jalan pasti ada kubangannya, kelokan, turunan dan tanjakan. 
Jalani, nikmati dan syukuri adalah sebuah konsep untuk melewati hidup ini.
sebagai sebuah bekal untuk kehidupan selanjutnya. 



 

Minggu, 14 September 2025

Fourty Eight

Alhamdulillah...Ditakdirkan Alloh SWT.
sampai di usia 48 tahun. 
Sungguh tidak terasa...
Serasa baru kemarin
20 
30
40
48
Alhamdulillah ya Allah hidupku penuh dinamika dan warna.
Saya terima dengan sepenuh syukur.

Selasa, 26 Agustus 2025

Bi Nonoh

Beberapa hari yang satu meninggal dunia,
Ibunya teman dekat masih saudara dari pihak ibu. 
Orangnya baik.
Akuan.
Kalau lagi kerumahnya 
sok sagala disuguhkan.
Suaminya Mang Sudirman.
Bas/Ahli bangunan yang membangun rumah saya.
Sering berdialog.
Ia adalah salah satu kader bapak saya.
sewaktu aktif di pergerakan akhir orde lama dan awal orde baru.
banyak cerita yang bapak saya sendiri juga tidak cerita.
paling menarik adalah segment gestapu.
tentang aktifis PKI yang ada di desa kami.
Menurut Mang Sudirman
Bagi aktifis PKI tragedi 1965 bukan kekalahan. 

Kembali kepada Bi Nonoh,
Yang saya kangenin adalah ciloknya.
Dulu waktu SD.
Bi Nonoh suka jualan. Cilok salah satunya.
Wuih juara pokoknya.
Semua tinggal cerita.
Seperti diri ini yang semakin menua,
satu-persatu orang-orang tua yang menjadi bagian hidup kami pergi. 
Ah....
Tetiba aku merasa sepi. 

Sabtu, 16 Agustus 2025

Renungan 17 Agustus

Ketika kecil, 17 Agustus adalah momen yang menggetarkan.
Sakral!
Masih ingat, pagi-pagi buta 17 Agustus dimandiin Ibu!
Sementara di kampung sebelah suara dogdog/reog sudah membahana.
Mereka akan pawai!

Gapura di ujung gang sudah dihias.
Makanan khas digantungkan horizontal.
Nanti akan diambil oleh peserta pawai.

Kalau pawai Agustusan itu yang paling diingat adalah Alm. Letnan Didi.
Ia tentara betulan. 
Beliaulah narator pawai dari dusunnya, Cikujang Hilir. 
Diiringi dentuman meriam karbit dan pekik merdeka,
Narasi tentang perjuangan dikumandangkan.
Sangat menjiwai!
Mungkin karena pelaku sejarah.
Kita seperti terbawa ke masa perjuangan. 

Jaman orde baru pawai agustusan temanya ya kemerdekaan.
Jarang bahkan hampir tidak ada yang berupa kritikan.



Sabtu, 09 Agustus 2025

Rejeki Itu Alloh yang Mengatur

Tok tok tok...
"Wah tukang cuanki lewat nih pikirku!".
Sudah lama ga jajan cuanki. 
Kusiapkan mangkok.
Namun pas ke depan ternyata tukang siomay! bukan tukang cuangki.
Aduh!
Mau balik kanan sudah terlihat.
"Betapa terlukanya Mang Siomay kalau melihat saya ga jadi beli!". Gumamku. 

Sambil melihat Mang Siomay menyiapkan pesanannku. 
Aku melihat kuasa Tuhan dalam memberikan rejekinya. 
Dari belakang, terlihat bagian punggungnya basah dengan peluh.
"Mungkin saya ditakdirkan Tuhan untuk menjadi jalan rejekinya!".
Walaupun tadinya saya tidak berniat beli Siomay.

#lessonlearnt
Rejeki itu Alloh yang mengatur, yang penting kita bergerak, berusaha, berikhtian, berdo'a.

Rabu, 30 Juli 2025

Juli

Juli hampir pergi.
Tapi bayangan itu bergeming!
Tak mau pergi!
Atau tak boleh pergi. 






Selasa, 29 Juli 2025

Ideologi Itu Damai Tapi Sejarah Itu Kejam

Dulu tidak tega melihat visualisasi para penghuni kamp-kamp konsentrasi pada jaman Nazi .
Kini visual-visual tersebut terpotret di Gaza.
Delapan dekade setelahnya.
Belum lama. 
Dulu konon korbannya 
Sekarang pelakunya.
Idelogi itu damai tapi sejarah itu kejam. 
Dejavu....
Di era HAM dan peradaban manusia yang konon makin maju.
Manusia masih tetaplah hewan yang berpikir. 
Keserakahan dan ego.



Selasa, 22 Juli 2025

Quo Vadis Bangkom ASN

Setelah membaca tulisannya Pak Budi Hermawan berjudul Teh Hangat saya juga jadi ikut bertanya, "Quo Vadis Bangkom ASN?"
Sebelum dilanjutkan saya mempunyai sebuah hipotesis abal-abal (walaupun hasil perenungan dan observasi mendalam) :
Ketika Penerimaan ASN dilaksanakan dengan menerapkan sistem meritokrasi yang baik berupa proses CAT dan seleksi-seleksi lanjutan lainnya dan passing grade yang kompetitif maka 70% permasalahan pengembangan kompetensi ASN telah diselesaikan.
Jadi kuncinya ada di penerimaan ASN yang meritokratik. 
Tahapan Test ASN itu tidak hanya CAT saja tapi harus ada wawancara plus praktek kerja. Repot dan rumit....pasti! Tapi itu juga kalau mau hasil yang maksimal.
Dan satu lagi kesejahteraan yang proporsional, adil dan tidak diskriminasi. 
Hipotesis ini didasarkan:
SDM yang baik yang lahir dari sistem rekrutmen yang meritokratik secara natural dan organik akan berusaha untuk mengembangkan dirinya masing-masing.

Jumat, 11 Juli 2025

Kenikmatan Dunia itu Fana

Salah satu pembelajaran yang di dapat dari usia yang hampir mendekati setengah abad adalah tentang kefanaan kenikmatan dunia. 
Menikmati sebatang rokok, nikmatnya hanya sebatas ketika kita sebat saja.
Sedangkan dampat tar, nikotin, CO2 yang menempel di tubuh, tidak langsung hilang.
Malah akan menjadi lebih lama ketika telah berdampak pada kerusakan organ. 
Begitu juga dengan maknyusnya makanan enak!
Bangganya jadi juara!
Nikmatnya ejakulasi!
Tidak lama. 
Akhirnya hanya jadi cerita dan kenangan. 

Bagaimana tentang kesedihan!
Atau sakit!
Kalau yang feeling base itu bisa dimaintenance.
Tapi kalau sakit itu relatif lama. 



Minggu, 08 Juni 2025

Dunia yang Mengecil

Ketika kita ujian masuk sebuah perguruan tinggi,
Kamu diam-diam bersaing dengan banyak orang.
Dari berbagai daerah, beragam sekolah asal!
Untuk dapat diterima dijurusan yang diinginkan.

Ketika diterima,
Kamu diam-diam bersaing dengan banyak mahasiswa.
Satu kelas!
Untuk dapat menjadi yang terbaik.

Ketika kamu lulus perguruan tinggi.
Kamu diam-diam bersaing dengan lulusan-lulusan perguruan tinggi lain.
Persaingannya sebentar dan tidak terasa,
Karena sebelumnya tidak saling mengenal.

Ketika misal kamu diterima dan masuk dunia kerja,
Kamu akan ada didunia baru.
Di dunia sebenarnya.
Dengan berbagai karakternya dan latar belakangnya.
Dalam kontek ini, EQ dan social cultural skill kamu lebih diperlukan. 

Akan banyak persaingan
baik terasa atau tidak terasa.
Sebab ada manusia yang ditakdirkan tidak mau.
Tidak mau kalah,
Ingin selalu terdepan baik dalam karir maupun pendapatan.

Berbahagialah ketika kita ditakdirkan ada dilingkungan yang guyub.
Yang saling mengayomi dan tidak menganggap kita sebagai saingan. 


Sabtu, 03 Mei 2025

Mei Melow

Bulan Mei ini tidak banyak menulis. 
Lebih banyak menjalani apa yang sudah tertulis.
Hidup yang semakin penuh dinamika.
Yaa Rabb, Yang Maha Baik
Thanks for all.
Sampai di titik ini merupakan sebuah keajaiban.
Semua kujalani dengan sepenuh syukur.

Sabtu, 12 April 2025

Mesjid Jami At Takwa


Menyaksikan empat tampilan dari Mesjid Jami At Takwa Sukamaju.
Mulai dari yang arsitektur khas mesjid jaman dulu. Atap limasan, lantainya ubin warna hitam.
Karpetnya biru, hanya beberapa lembar sisanya sama tikar.
Pencahayaan di dalamnya kurang, ada kolam persegi panjang di depannya. 
Masa ini jarang-jarang masuk mesjid karena belum disunat.
Yang tersisa pernah pernah kejar-kejaran di dalam mesjid (khas anak kecil) dan dihalamannya 
ada bak air persegi panjang.
Di depan mesjid ada beberapa kantor unit pemerintahan, satu yang ku ingat adalah BIMAS yang menyalurkan pupuk untuk petani.

Sekitar tahun 1987an direnovasi.
masih pakai genteng, berlantai dua.
Tiang penyangga di dalam berbentuk bulat, dilapisi keramik.
Lantainya teraso...mewah untuk saat itu. 
Tempat wudhunya dibeton, bak airnya di depan mesjid berbentuk bulat.
Ada orang yang mencibir, ko bak air bulat.
Sejak dulu orang nyinyir itu ada. 

Setelahnya mengalami beberapa kali renovasi untuk mengubah kubah mesjid dan penambahan lantai 2.
Sekarang tampilannya seperti ini. 
Mesjid yang punya tempat khusus dihatiku.
Entah, sepertinya ada ikatan batin.
Sudah menjadi bagian hidup.
Jadi saksi diri ini tumbuh dan berkembang.
Belajar agama dan belajar tampil di depan umum.
Mudah-mudahan makmur selalu.

Senin, 07 April 2025

Suatu Saat Di Seberang Rektorat UI

Gedung Rektorat UI

Salah satu hal menakjubkan yang pernah dialami adalah duduk merenung menikmati view di atas dengan status sebagai mahasiswa UI.
Mudahan bukan kebanggaan yang berlebihan,
dan ini pun bukan dalam rangka membanggakan diri.
Hanya refleksi seorang anak gunung pernah punya mimpi tinggi.

Kehendak-Nya pula yang mendorong perjalanannya melewati episode ini.
Saat-saat yang penuh idealisme dan semangat.
Masa yang diliputi suka cita kaum muda.
Walau kadang ada juga cerita bernada derita.

Memandang gedung rektorat dari jauh adalah melihat diri yang mengajukan beasiswa JPS!
Satu-satunya beasiswa yang pernah dinikmati di universitas ini.
Terdampak krisis ekonomi 1998.
Bukan karena cerdas.


Rabu, 02 April 2025

Irup iku Guyub

Abangs and Friend, Djago Jowo Desember 2024

 
Salah satu kebutuhan manusia menurut teorinya Abraham Maslow adalah love and belonging. 
Cinta dan rasa memiliki mencerminkan kebutuhan manusia akan hubungan sosial, termasuk persahabatan, keluarga, dan hubungan romantis. Rasa memiliki dan penerimaan sangat penting bagi kesejahteraan psikologis dan bahkan dapat mengesampingkan kebutuhan akan rasa aman dalam beberapa kasus.

Menyalahi kodrat ketika kita merasa bisa hidup sendiri.






Senin, 17 Maret 2025

Mengisi Kultum

 


Sudah menjadi tradisi di Mesjid tempat kami bekerja, 
sehabis Shalat Dzuhur suka diadakan Kuliah Tujuh Menit. 
Dan sehabis Dzuhur kali ini merupakan giliran saya.

Bismillah saja, saya sharing pengalaman saya sebagai seorang survivor penyakit kronis.
Dalam kesempatan ini saya ingin sharing salah satu episode hidup yang dialami, sakit. Sakit kronis, bukan sakit biasa yang 1-3 hari minum obat selanjutnya sembuh.
Walaupun ada di nomor enam, bukan berarti iman kepada qodo dan qodar adalah rukun iman yang paling mudah. Takdir yang kita alami merupakan merupakan sarana untuk membuktikan apakah kita percaya kepada Alloh, percaya bahwa Alloh yang menentukan hidup kita beserta atribut-atributnya, jodo, pekerjaan, anak, rejeki, sakit, sehat dan kematian kita.  Merupakan ujian keimanan yang berat ketika qodarulloh  yang kita alami tidak sesuai dengan rencana dan harapan kita. 

Sudah 7 tahun Alloh mengurangi kesehatan saya. 
Sekarang hidup dalam  fase new normal (kaya jaman covid ya) berjalan seperti biasa namun ada keterbatasan dalam beberapa hal. 
Dengan takdir Entah harus kecewa atau senang, sebab pengalaman selama ini pula saya seolah disadarkan. 
Apa yang saya alami seperti sebuah  tamparan Tuhan. 
Bukan dengan tangan, bukan dengan suara lantang. 
Tapi dengan cara yang pelan, dalam, lama dan menyadarkan.
Kurang menyadarai sejak kapan hati ini mulai mengeras. Mungkin karena terlalu sibuk mengejar dunia, Mungkin juga karena semakin jarang berdoa, semakin lupa bahwa ada yang lebih besar dari segalanya.

Sebelumnya, selayaknya seorang manusia, saya ingin begini ingin begitu, ingin ini ingin itu. 
Seperti lagu Doraeman.
Namun kini keinginan saya Cuma sehat dan diberi kesempatan lebih lama untuk membersamai keluar. 
Perlahan hilang  tulu’ul amal (panjang angan-angan),
sekarang tidak berani untuk merencanakan hidup terlalu jauh. 
Road Map Tahunan, Lima tahun dst sudah tidak berani, just day by day. 
Besok masih hidup ga ya….di kantor lancar safe ga ya dll. 
Belajar menyadari esensi hidup ini seperti apa, dan belajar menerima takdir. Tadinya denial, mengapa saya….ketika hidup lagi enak-enaknya….tapi kah why not!
Seperti sudah dikatakan tadi, orang yang sakit itu tidak banyak keinginannya Cuma satu! Ingin sehat, Nikmat yang baru terasa ketika sakit. Ketika kita pernah mengalami situasi sulit maka kita akan semakin menghargai dan mensyukuri setiap detakan jantung, tarikan nafas yang lega, peredaran darah yang lancar dan lain-lain yang kadang luput dari Syukur ketika sehat. Saking terbiasa sehat, kadang kita Merasa sehat itu adalah hak yang sudah sewajarnya. Kita percaya, setiap sakit, setiap rasa yang tidak nyaman yang dirasakan oleh kita adalah sarana untuk mengugurkan dosa.
Sakit bukan aib apalagi kehinaan. Itu qodarullah. Seperti Nabi Ayyub AS, Banyak orang shalih dan bahkan Nabi kita Muhammad SAW juga pernah merasakan sakit.  
Tingkat kematangan paripurna spiritual seseorang adalah ketika dia sudah tidak goyah lagi oleh sakit dan sehat, hujan dan panas, nyaman dan tidak nyaman, naik dan turun, banyak dan sedikit. Semua diterima sebagai qodarullah yang harus diimani, dijalani, dinikmati dan disyukuri. 
Mudah2an kita diberikan kekuatan untuk tetap berhusnuzhan thd segala ketentuan Alloh,  ridho dan bersyukur terhadap segala ketetapan-Nya. 
#blogger #blogspot


Minggu, 23 Februari 2025

PHighter Diary (8)

Sudah dua bulan, tubuh ini rasanya agak ngeflare!
Aktifitas sehari-hari alhamdulillah masih bisa.
Cuma agak nambah berat kepala dan kadang kepala tuh deengg...
ada sensasi mau pingsan.

Memang stress dominan bikin ngeflare.
Hidup tanpa tekanan, gesekan dan konflik memang mustahil.
Tapi setidaknya harus dikelola dengan baik.
Agar tidak kontraproduktif. 

Dari luar orang tidak akan mengira kita sedang berjuang.
Menahan berbagai sensasi dan perasaaan.
Secara fisik memang tidak terlihat.






Jumat, 21 Februari 2025

Overthinking


Hari ini saya mendapat keajaiban. A miracle...
Dapat berjalan kurang lebih 500 meter di tempat baru dan kembali
dengan kondisi jalanan agak menanjak. 
Sebelum sakit kalau ada rencana mau pergi itu senang rasanaya!
Senang sekali!.
Tidak shabar sudah ingin Hari H.
Kini beda.
Dengan kondisi tubuh dan mental yang tidak lagi seperti dulu,
Makin mendekati Hari H itu makin ga karuan.
Kombinasi antara khawatir, ketakutan dan berbagai perasaan lainnya.
Intinya overthinking.

Akhirnya sampai juga ke Curug Jami.
Destinasi wisata yang lumayan viral di Ciamis.
di Leuwi Kiara Koneng Sungan Cibaruyan.
Alhamdulillah lancar juga.
Jalan yang panjang dan menanjak berhasil dilewati.
Cukup ngos ngos ngosan tapi bisa kembali ke area parkir. 

Anxiety, kekhawatiran memang telah beberapa tahun membersamaiku.
Takut collaps...
Pingsan...
Takut meninggal!

Menjadi tantangan tersendiri untuk survive.
Melawan ketakutan-ketakutan itu.
Sebenarnya sejauh ini tidak kejadian.
Tapi gejala-gejala memang ada.
Paling dominan kepala yang berat, seperti mau blackout!
Karena otak kekurangan oksigen.
#blogger #overthinking #PH 



Rabu, 19 Februari 2025

Dua Tahun Di Rumah Baru

Alhamdulillah!
hari ini 19 Februari 2025. Tepat 2 tahun kami menghuni rumah baru.
Bukan baru banget, baru hasil renovasi maksudnya. 
Sebagai seorang kepala keluarga, punya tempat untuk menaungi keluarga dengan baik adalah kebahagiaan tersendiri. 

Perlu perjuangan,
apalagi bagi kami yang hidupnya tidak berlebihan.
Dapat memahami mengapa mayoritas keluarga itu hanya satu kali membangun/merenovasi rumahnya.
Karena memang bagi kebanyakan kita, pengorbanan materi dan non materi untuk menghadirkan sebuah tidak bisa dikatakan mudah dan murah. 

Alhamdulillah, mudah-mudahan menjadi baiti jannati!
Berkah!

Andai Sehat Bisa Dibeli

Kalau ada yang jual sehat. Saya akan beli! itu adalah status WA seorang teman. beberapa waktu yang lalu.  sama-sama penyintas PH dan Kelaina...