Tanjakan Jahim adalah sebuah kosakata yang pertama kudengar dari keponakanku yang berprofesi sebagai seorang pengemudi. Sebagai pengemudi truk dia bercerita bagaimana beratnya untuk mendaki dan menuruni jalur yang merupakan jalur alternatif Tasikmalayan-Ciamis-Majelengka. Akhirnya pada hari Rabu (22/10-2014) aku kesampaian juga melewatinya. Tanjakan yang curam dan terjal dengan kiri kanan semak belukar. Konon katanya kata Jahim itu mengasosiasi kata Jahannam untuk melambangkan betapa beratnya tersebut bagi para pengendara. Di sebelah kiri jalur pendakian dari arah Cibeureum Sukamantri Ciamis ada Situs Batu Kendang, kumpulan batu yang mirip kendang/Gendang.
http://indonesiana.tempo.co/read/20902/2014/08/20/yopisetiaumbara/situs-budaya-batu-panjang-butuh-penelitan. Sayang saya tidak sempat mengabadikan objeknya.
|
Tanjakan Jahim |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tugu Perbatasan Kabupaten Ciamis dan Majalengka |
Selepas pendakian yang melelahkan maka puncak dari tanjakan tersebut adalah tugu perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Majalengka. Tugu itu kusam seperti tidak terpelihara. Saat dilewati jalan yang masuk wilayah Ciamis kondisinya mulus baru diaspal ulang sementara yang masuk wilayah Majalengka kondisinya kurang baik. Tapi katanya kondisi tersebut bergiliran, kalau yang wilayah ciamis kurang baik yang majalengka baik dan sebaliknya.
|
Luwak apa Luak ya? |
|
|
|
Rumah Makan Pak Daeng |
Setelah masuk wilayah majalengka maka kita akan memasuki jalur yang menurun. Di turunan itu juga ada tempat makan yang menarik, RM Pak Daeng. Tempatnya sangat sederhana. Menunya seperti kebanyak tempat makan di tatar Sunda, akan menjumpai Pepes Ikan dan Ayam, bakar Ikan. Bakar Asin, lalapan, dan sambal dadak. Sambalnya khas sekali, agak mirip dengan sambalnya RM Warung Jeruk dan RM Mergosari. Tempat cuci tangannya juga unik, pancuran air jernih yang terus mengalir! Entah karena lapar atau atau memang enak yang jelas bukan hal aneh jika kita menambah nasi 2-3 kali (nasinya sendiri adalah Sangu Akeul, Nasi yang dimasak bukan dengan magic com). Suasana bertambah mantap dengan disajikannya Kopi Luak, istilah yang identik dengan Kopi Luwak. Sebagai penikmat kopi dapat disimpulkan bahwa kopi luak pak daeng memang mantap!