Tampilkan postingan dengan label Tanjakan Jahim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tanjakan Jahim. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 April 2017

Jahim Pass

Jahim Pass
Setelah lapar takluk di tangan RM Pa Daeng ku pacu si legend menanjaki Tanjakan Jahim, Tanjakan di Kawasan Perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Majalengka. 

Tanjakan Jahim dari arah Majelengka
Setelah mata ini terhipnotis oleh indahnya pemandangan dan sejuknya udara membuat jiwa ini bertambah damai (cuih cuih....puisi kelas 4 SD) sampailah di Jahim Pass.  Nih Penampakan Google Maps nya.

Jadi ingat Puncak Pass atau Khyber Pass heheheh. Ya inilah celah yang membatasi Ciamis dan Majalengka. Dari arah kedua kabupaten kondisi jalan mulus berhotmix. Si legend disandar dulu sambil foto-foto. Eh ini ni penampakan Si Legend :

Motornya sih biasa, Sticker di bawah plat nomor yang luar biasa
Selepas Jahim Pass jalanan menurun tajam dan berkelok-kelok. Tidak terlalu besar jadi harus ekstra hati-hati. Di sebelah kanan ada Situs Batu Panjang. Dari sudut arkeologis, antropologis dan historis belum terdapat referensi yang komprehensif.

Situs Batu Panjang
Perjalanan hidup teh beurat bray! Nanjak tur Pinuh Tantangan. Makana ulah kokomoan teuing babawaan! Sagalah hayang diangkut!Di dunya ge gues beurat, komo di akherat!
Hari beranjak Siang. Tibalah di Sukamantri. Kawasan Agropolitannya Ciamis. Potensi besar menanti kerja keras kita bersama (siga kompanye).
Bale Desa Sukamantri

Kawasan Pertanian berpadu dengan Pemandangan yang indah

Bisa dikombinasikan dengan konsep Wisata Agribisnis




Mesjid Agung Sukamantri. Shalat Dzuhur dulu ah...... (Meh beuki kasep cenah)

Nyicip Lagi RM Pa Daeng


Ini kali kedua makan siang di Rumah Makan Pa Daeng. Tempatnya masih sederhana, masih ada gemericik air di pancuran, masih beralas tanah.....dan masih enak! nendang senendang-nendangnya. Menunya tidak unik, jajar pasar,  tapi rasanya memang mantaps! Lalapan Daun Sentrong nya.....luar biasa! Pas datang , Ibu penjualnya nawarin, "Bade pangdamelkeun sambel naon?". (mau dibikinin sambal apa?). "Sambel Tarasi atanapi Sambel Cikur!", "Sambel Tarasi we Bu Ah, Meh teu Tarasieunan, Tara Males Sholat, Tara Kurang Duit , Tara Dzolim ka Batur bhahahahah...berikut penampakannya! 
Pepes Ikan, Sambel Tarasi, Lalab Daun Sentrong, Keajaiban Dunia Ke 20

RM Pa Daeang Jahim Majalengka

Pemandangan Ke Arah Majalengka, Sawah Lega

Rest Area Mushola dan Tempat Parkir

Vieuw ke arah timur

View arah Sawah Lega

Mang Parkir! Hidup itu Sederhana! 2000 ge disuhun diembun-embunan!

Si Legend vs Tanjakan Jahim

Tempat Favorit Pelaku Moda Tansportasi Darat

Senin, 27 Oktober 2014

Sensasi Perbatasan Ciamis-Majelengka (Tanjakan Jahim, Situs Batu Kendang dan RM Pak Daeng)

Tanjakan Jahim adalah sebuah kosakata yang pertama kudengar dari keponakanku yang berprofesi sebagai seorang pengemudi. Sebagai pengemudi truk dia bercerita bagaimana beratnya untuk mendaki dan menuruni jalur yang merupakan jalur alternatif Tasikmalayan-Ciamis-Majelengka. Akhirnya pada hari Rabu (22/10-2014) aku kesampaian juga melewatinya. Tanjakan yang curam dan terjal dengan kiri kanan semak belukar. Konon katanya kata Jahim itu mengasosiasi kata Jahannam untuk melambangkan betapa beratnya tersebut bagi para pengendara. Di sebelah kiri jalur pendakian dari arah Cibeureum Sukamantri Ciamis ada Situs Batu Kendang, kumpulan batu yang mirip kendang/Gendang. http://indonesiana.tempo.co/read/20902/2014/08/20/yopisetiaumbara/situs-budaya-batu-panjang-butuh-penelitan. Sayang saya tidak sempat mengabadikan objeknya.

Tanjakan Jahim







Tugu Perbatasan Kabupaten Ciamis dan Majalengka
Selepas pendakian yang melelahkan maka puncak dari tanjakan tersebut adalah tugu perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Majalengka. Tugu itu kusam seperti tidak terpelihara. Saat dilewati jalan yang masuk wilayah Ciamis kondisinya mulus baru diaspal ulang sementara yang masuk wilayah Majalengka kondisinya kurang baik. Tapi katanya kondisi tersebut bergiliran, kalau yang wilayah ciamis kurang baik yang majalengka baik dan sebaliknya.
Luwak apa Luak ya?

Rumah Makan Pak Daeng
Setelah masuk wilayah majalengka maka kita akan memasuki jalur yang menurun. Di turunan itu juga ada tempat makan yang menarik, RM Pak Daeng. Tempatnya sangat sederhana.  Menunya seperti kebanyak tempat makan di tatar Sunda, akan menjumpai Pepes Ikan dan Ayam, bakar Ikan. Bakar Asin, lalapan, dan sambal dadak. Sambalnya khas sekali, agak mirip dengan sambalnya RM Warung Jeruk dan RM Mergosari.  Tempat cuci tangannya juga unik, pancuran air  jernih yang terus mengalir! Entah karena lapar atau atau memang enak yang jelas bukan hal aneh jika kita menambah nasi 2-3 kali (nasinya sendiri adalah Sangu Akeul, Nasi yang dimasak bukan dengan magic com). Suasana bertambah mantap dengan disajikannya Kopi Luak, istilah yang identik dengan Kopi Luwak.  Sebagai penikmat kopi dapat disimpulkan bahwa kopi luak pak daeng memang mantap!

Bangsa yang Kejam

Tak sampai nalarku untuk mengerti mengapa di era modern dimana konon peradaban sedemikian maju ada entitas bangsa yang berlaku demikian barb...