Di lembur kuring teu pernah aya pertunjukan wayang golek!salah sahiji kasenian sunda nu pernah ku kuring disaksian nyaeta Jaipongan! Basa Mang Sahri hajat ngahaja nanggap Jaipongan! Mang Sahri jenatna teh Bandar Bawang. Harita mah lembur kuring teh katelah sentra bawang kucay jeung peuyeum sampeu!babakan belah wetan kana kucay babakan belah kulon kana peuyeum sampeu. Eta dua komoditas andelan lembur teh ayeuna mah geus teu nanjeur. Peuyeum sampeu ngelelep pisan ari Kucay mah masih aya sok sanajan teu saperti baheula!baheula mah aya istilah nyalo, buburuh meungkeutan di bandar kucay! Nya harita aya istilah megat bawang!megat bawang teh lamun barudak keur maen bola heg aya pamaen anu nungguan bal di hareupeun gawang musuh! Arti harti sabenerna mah megat bawang teh nungguan bawang anu palid di walungan waktu keur dikumbah!
Mun ngabahas Kucay jeung Peuyeum sok ras inget kana konsep One Village One Product! Lembur kuring sabenerna ti baheula mah geus nerapkeun eta konsep! Teu kudu pelatihan seminar atawa panataran!geus nepi ka tahap implementasi! Estu kondisi anu alami! Warga masyarakat hirup kumbuh, nyiar kasab sesuai kamampuan jeung kaahliana. Lamun dipikir-pikir leuwih mandiri masyarakat baheula. Teu loba namprak! jeung teu loba nu usaha ladang ngajual masyarakat!
Jumat, 07 Februari 2014
Jumat, 27 Desember 2013
Teh Telor (Padang and The Paper 5)
Teh Telor Mak Syukur Padang Panjang |
Teh Telor Mak Syukur Padang Panjang |
Kamis, 26 Desember 2013
Nyicip Sate Mak Syukur Padang Panjang (Padang and The Paper 4)
Kuliner kedua yang dijajal adalah Sate Padang. Sama seperti rumah makan, di sini yang namanya Sate Padang tanpa embel-embel Padang. Kami dibawa Pak Yayan ke Sate Mak Syukur Pandang Panjang. Sate ini terkenal, sampai Presiden SBY pun pernah mampir ke sini (foto-foto Presiden di Sate Mak Syukur banyak terpampang di dinding). Inillah penampakan Sate Mak Syukur.
Perkenalan pertama dengan Sate Padang terjadi pada tahun 1997 di Kompleks Perumahan Departemen Agama Kedoya Selatan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Saat itu saya kuliah di Institut Sains dan Teknologi Al Kamal (episode ini akan saya tulis secara terpisah) dan kost di salah satu rumah di kompleks perumahan ini. Bang Hasan, itu panggilan yang punya rumah. Beliau memang keturunan Padang dan ketika ada tukang Sate Padang lewat aku ditawarin. Rasanya yang aneh membuat syaraf perasaku sibuk untuk beradaptasi sementara otakku juga mungkin sibuk untuk mentransformasi rasa aneh menjadi enak heheheheheeheh.....maklum rasa sate yang seperti ini belum ada di memori.
Ketika pindah kuliah ke Depok dan kebetulan ada penjual Sate Padang yang murah untuk ukuran saat itu (tahun 1998 sampai dengan 2001an harganya sekitar Rp. 4.000,00). Sejak saat itu aku mulai menggemari Sate Padang dan berlanjut sampai sekarang......Kesimpulannya Sate Padang Mak Syukur nendang senendang-nendangnya!
Rabu, 25 Desember 2013
Nasi Kapau Uni Lis Cabang Pasar Atas Bukittinggi (Padang and The Paper 3)
Nasi Kapau Uni Lis Bukittinggi
Setelah puas mengelilingi Bukittinggi kami meminta Pak Yayan (local partner kami selama di Padang) untuk mengecap kuliner Sumatra Barat yang betul-betul nendang. Terdamparlah kami di Nasi Kapau Uni Lis Cabang Atas Bukittinggi. Di sekilingnya tampak kios-kios Nasi Kapau yang rata-rata memakai nama dengan awalan Uni. Sepintas menunya tidak berbeda dengan menu-menu di Rumah Makan Padang yang sering kita temui di luar Sumatra Barat. Tapi ada yang agak serem, ini nih!
Usus Sapi isi tahu dan telur
Untuk rasa susah untuk digambarkan dengan kata-kata, yang jelas nendang senendang-nendangnya.
Seminar Dalam Rangka Temu Alumni Penerima Beasiswa Kominfo Tahun 2013 (Padang and The Paper 2)
Akhirnya ketemukan juga Andalas yang asli, Universitas Andalas. Sebuah universitas terkemuka di Pulau Sumatra tepatnya di Provinsi Sumatra Barat. Nama Andalas dinisbahkan kepada nama lain dari Pulau Sumatra yaitu Andalas. Tiap universitas memiliki rata-rata memiliki arsitektur bangunan kampus yang khas. Begitu juga dengan Unand yang menjadi tuan rumah Seminar Dalam Rangka Temu Alumni Penerima Beasiswa Kominfo Tahun 201. Arsitekturnya yang modern mengambil gaya Eropa (maaf kalau salah, ini analisa orang non arsitek, jadi ngasal) sehingga sangat artistik. Apalagi lansekap Unand yang ada di dekat gunung sehingga menambah keasrian. inilah salah satu sudut Universitas Andalas.
Seminarnya sendiri berjalan dengan lancar dengan pembicara dari para alumni S3 Penerima Beasiswa Kominfo dari luar negeri. Kemudian ada pembicara dari Universitas MARA Malaysia. Hubungan baik dengan Malaysia di Pulau Sumatra terasa sangat erat. Tidak seperti beberapa gelintir orang yang tidak tahu mengapa seolah sangat membenci segala sesuatu yang berbau Malaysia, bukankah mereka adalah saudara serumpun......mendapat atmosfir hubungan yang erat diantara keduanya di Auditorium Unand mengingatkan saya akan wacana Melayu Raya!
Seminarnya sendiri berjalan dengan lancar dengan pembicara dari para alumni S3 Penerima Beasiswa Kominfo dari luar negeri. Kemudian ada pembicara dari Universitas MARA Malaysia. Hubungan baik dengan Malaysia di Pulau Sumatra terasa sangat erat. Tidak seperti beberapa gelintir orang yang tidak tahu mengapa seolah sangat membenci segala sesuatu yang berbau Malaysia, bukankah mereka adalah saudara serumpun......mendapat atmosfir hubungan yang erat diantara keduanya di Auditorium Unand mengingatkan saya akan wacana Melayu Raya!
Selasa, 24 Desember 2013
My First Flight (Padang and The Paper 1)
Garuda Boeing 737-800 |
Perasaannya gimana gitu! Its amazing.
Rutenya ke Padang, Bandara International Minangkabau.
Ada undangan untuk presentasi jurnal hasil penelitian dari Panitia Temu Alumni penerima Beasiswa Kementerian Komunikasi dan Informasi Balitbang Kominfo, biaya transpotasi ditanggung. Alhamdulllah.
Naik Garuda kita. Pesawat Boeing 737-800.
Take off dari Bandara Soekarno Hatta Minggu 24 Nopember 2013 pukul 06.20 wibb (detail waktunya, bersejarah soalnya). Tapi dari Bandung kita berangkat sekitar pukul 01.00 pakai minibus travel.
Onboard Garuda Boeing 737-800 Jakarta-Padang |
Akhirnya setelah kurang lebih satu setengah jam mengangkasa, kami mendarat di Bandara Internasional Minangkabau!.....Padang kami datang!dan petualangan dimulai....bersambung.
Bandara Internasional Minangkabau |
Arsitektur Bandara Internasional Minangkabau |
Sabtu, 21 September 2013
Langganan:
Postingan (Atom)
Menyisakan Ketidakpercayaan
Bulan-bulan terakhir ini banyak sekali pembelajaran hidup. Terima kasih telah memberikan bahan untuk belajar. Sangat berharga sekali. Sering...
-
Hari ini di kantor ada perpisahan rekan kerja yang akan memasuki masa pensiun mulai bulan Oktober besok. Masa kerja lebih dari tiga puluh t...
-
Salah satu tempat yang menarik di Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan Ciamis adalah Patimuan. Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan berada...