Menjelang Pilpres eskalasi suhu politik semakin meninggi. Baik
di level elit ataupun massa akar rumput. Baik di level praktisi maupun
simpatisan. Saling menghujat, menjatuhkan, memaki dan lain-lain. Beberapa pengamat
sudah kehilangan netralitasnya, entah kenapa!Mungkin karena sudah punya hutang
budi atau hutang pekerjaan alias proyek.
Mengapa harus sebegitunya!benarkah karena idealisme atau
pragmatisme, atau riwayat kebencian akut yang telah lama mendarah daging. Media
sosial ramai dengan perang kata-kata. Mungkin mereka menganggap komentar dan pilihan dia akan
membuat banyak orang berlaku dan berpikiran sama. Kecuali
orang yang memang punya kepentingan (minimal takut beda) rasa-rasanya mayoritas kita sudah cerdas
memilih. Dalam memutuskan untuk memilih paling tidak ada tiga kata kunci : ideologi,
pragmatisme (baca:kepentingan), dan kebencian.
Sekali lagi!selamat menyiksa diri karena sikap suka dan tidak suka.