Sabtu, 27 Agustus 2016

Ciamis Manis Manjing Dinamis


Mars Ciamis Manis Manjing Dinamis

Pakena gawe rahayu
Pakeun heubeul jaya di buana
Ciamis natar udagan
Mapag mangsa datang
Nanjung tur gumilang
Mahayuna kadatuan
Kiwari ngancik bihari
Ayeuna sampeureun jaga
Geusan mahayuna ayuna kadatuan

Ciamis manjang manisna
Ciamis manjing dinamis ...
Pangharepan pangwangunan
Kukuh ajeg pribadi
Raharja lemah cai

Masih keneh kabayang kuring waktu kelas opat SD kuatka peureum benta nembangkeun lagu diluhur. Lagu Ciamis, lagu anu ceuk kuring harita estu ngeunaheun pisan. Lirikna murwakanti tur gampang diapalkeun. Sok sanajan jujur we, loba kecap anu harita kuring teu apal artina!
Naon ari hartina geusan mahayuna ayuna kadatuan?
Da baheula mah can aya Ki Google
Guru kuring ge asa kungsi can nerangkeun deuih!
Ah nu penting mah enak didengar dan kawan-kawan terpesona (tah mun pencitraan ti baheula geus aya, teu kolot teu budak, teu cacah teu menak).
Hayang katingal sagala tiasa,
Hayang kakuping onjoy
Hayang kocap bageur
Hayang  kakoncara cerdas sareng tegas!

Beuhhhh…….

Kamis, 25 Agustus 2016

Lodong Kosong Ngelentrung!


Kami menyebutnya Lodong. Terbuat dari bambu, biasanya bambu jenis Gombong atau Bitung. Lodong ini adalah untuk menampung air nira Kawung (Aren ) yang nantinya diolah menjadi gula. Sehabis dipakai biasanya disterilkan dengan diasapin di hawu (perapian tradisional). Kalau di Bahasa Indonesia ada peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya nah di Bahasa Sunda paribasa "Lodong Kosong Ngelentrung" artinya mirip "orang yang banyak bicara biasanya ga ada isinya".


Sigay


Selain lodong, piranti terkait prosesi membuat gula adalah sigay. Sebatang kayu yang digunakan sebagai tangga untuk menaiki pohon aren. 

Selasa, 23 Agustus 2016

Menjadi Paskibra


Jadi Komandan Pasukan atau Komandan Upacara udah sering (kan mantan KM ma Ketua OSIS heheheh), Tapi kalo jadi Pasukan Pengibar Bendera, ini kali pertama. Menjadi Paskibra itu rasanya beda, serasa jadi pusat perhatian plus biang sukses atau biang kegagalan. Tapi alhamdulillah Upacara Peringatan HUT RI ke 71 di lingkup Sekretariat DPRD Kabupaten Ciamis berjalan lancar jaya. Sang Merah Putih berkibar di udara. Begitu juga hatiku dan dua teman di kanan kiriku....berkibar-kibar! Mission accomplished!

Waktu SMA pernah ingin ikut Eskul Paskibra, Ikut latihan pertama bersama (masih ingat medio 1993 di Stadion Dadaha Tasikmalaya), sudah sangat menguras tenaga dan mental!. Yo mutung, ga lanjut, calon seniman ko dibentak-bentak hehehehe!. Begitu juga ketika mo ikut Eskul Pramuka, prosesnya serasa ribut banyak ini itu....yo mutung maning, calon filsuf ko disuruh-suruh bhahaha! Salut buat kawan-kawan yang paripurna jadi Paskibra atau Pramuka, atas keuletan melewati tahap demi tahap! Aku memang cenderung impulsif dan kurang shabar menanggung penderitaan  hikshikshikshiks !

Selamat Hari Jadi Indonesiaku!
Mari kita bekerja nyata!
"Setiap Kerja, yang bukan kejahatan, adalah Mulia" -Nyanyi Sunyi Seorang Bisu- (Pramoedya Ananta Toer).

Sabtu, 13 Agustus 2016

Quotes of The Day

memilih adalah tawaran hakiki dari pencipta, dengan itu pula manusia menjadi terbebaskan sekaligus terikat. terbebas dari kekuasaan, keyakinan dan kepentingan akan tetapi terikat oleh kesadaran diri akan kebenaran yang dapat dipahaminya dan pilihan yang diambilnya.

Hindari kemalasan, ia adalah karat yang menempel pada loga yang paling cemerlang (Voltaire)

hal hebat takkan dicapai oleh orang yang mengikut trend dan opini yang jamak (Jack Keroual)

Hidup bukan perkara gampang, engkau tak bisa melewatinya tanpa jatuh ke lembah frustasi dan sinisme hingga engkau menemukan ide besar yang mengangkatmu dari penderitaan, kelemahan dan segala jenis pengkhianatan (Leon Trostky)

Don't bother about genius. Don't worry about being clever. Trust in hardwork, perseverance and determination. And the best motto for the long march is "Don't grumble, plug on" (Frederic T)

seorang da'i itu memiliki tempat terhormat di hati masyaraka, ketika ia sedang ghaib semua mata mencarinya dan semua hati merindukannya. karena itu ia tidak keluar rumah kecuali jika dibutuhkan.

kemuliaan waktu terletak pada nilainya di sisi Alloh, bukan di sisi manusia

jangan sekali-kali kamu mendiskreditkan orang, lembaga atau pihak tertentu

siapa yang duduk bersamamu jangan tinggalkan dia sebelum kamu menanam kebaikan dalam hatinya meskipun hanya dengan gerak, kata atau isyarat.

Senin, 08 Agustus 2016

Bourne dan Keamanan Informasi Kita


Ga tahu kenapa seneng sama  sekuel Jason Bourne. Sejak 8 tahun lalu melalui VCD yang disewa dari Ultra Disk, tempat penyewaan VCD/DVD original di seputaran Alun-Alun Ciamis. Sekarang sudah tidak ada. The Bourne Identity,  The Bourne Supremacy The Bourne Ultimatum, The Bourne Legacy ( sekuel ini kurang greget) dan terakhir Jason Bourne seolah tidak membosankan untuk ditonton. Entah sudah berapa kali (kecuali sekuel terbaru). 

Mungkin karena alur ceritanya yang anti mainstream. tidak seperti film barat kebanyakan (walaupun rohnya mungkin sama, superioritas barat). di film ini ada semacam koreksi terhadap apa yang dilakukan dan dipikirkan barat. terlebih di sekuel terakhir. tentang internet, tentang praktek hacking, tentang keamanan informasi,  tentang kebebasan pribadi versus keamanan informasi negara. 

Menjadi pemikiran bagi kita tentang keamanan informasi yang sudah nyaris telanjang. data-data pribadi yang telah kita serahkan secara sukarela menjadi database aplikasi-aplikasi populer yang entah benar2 dijamin keamanannya atau....ah sudahlah. 

Rabu, 06 Juli 2016

Iwan Fals v.79-98

Tetiba aku rindu Iwan Fals v.79-98 (Iwan Fals Versi 1979-1998) yang posternya pernah dengan bangga aku sandingkan dengan poster Bung Karno....
Sekonyong-konyong aku ingat Petisi 50, Alm WS, Rendra dan Gunawan Muhammad v.kmsk (GM versi ketika masih saya kagumi)
Tidak tahu mengapa aku mengenang kembali mereka-mereka yang berani menempuh langkah berbeda....berani bersuara sumbang dan mengambil jarak dengan kekuasaan....

Kuda Lumping dan Hio-nya SWAMI masih sering aku putar menemani perjalananku. Tetap Legend dan punya ruh perlawanan...semangat anti penindasan dan kesewenang-wenangan!
Bento...Sumbang...Bongkar...kok sekarang terdengar agak seperti kelakar ya! (Apa karena faktor Bang Iwan?.

Negara ini butuh mereka yang bersuara berbeda!
Butuh koreksi!
Bukan koor setuju....eh Bang Iwan lagi deh.

Pertengahan tahun 90-an suara yang berbeda begitu penasaran untuk didengan
tulisan yang nyleneh begitu indah untuk dibaca
Selebaran gelap propaganda dan agitasi...
Buku putih versi ini dan buku putih versi itu
beli dan baca tabloid detik sembunyi-sembunyi
Emha ainun nadjib masih seperti dulu kayanya....istiqomah dengan prinsipnya
baca dialog imaginer dengan Bung Karno itu seprerti gimana rasanya
Dari dulu Agum Gumelar dan Hendropriyono cenderung dekat dengan para aktifis. Dan sekarang terlihat benar merahnya.
Membaca riwayat Budiman Sujatmiko...sejak masih diOTB-kan....sekarang tengah menikmati perjuangannya....selamat Mas, dunia memang berputar! Sebatas berganti peran, dulu objek sekarang (mungkin) objek....dulu di sekarang me!



Rabu, 29 Juni 2016

Pembelajaran dari Petasan

Walaupun sampai saat ini saya belum menemukan kajian yang komprehensif baik dari segi sosiologis maupun filosopis tentang mengapa di bulan ramadhan orang suka menyalakan petasan, saya termasuk  orang yang kurang setuju dengan pelarangan petasan dengan alasannya :

pertama petasan dapat melatih kewaspadaan, kehati-hatian dan keshabaran
kedua petasan dapat memutar roda perekonomian.

Anak yang ingin menyalakan petasan sebenarnya sedang mengalami perkembangan psikologisnya. Ingin mencoba sesuatu yang dia sendiripun tahu bahwa itu bahaya. Tapi ia ingin eksis dan ingin mencoba (ini poin positif), tahu resikonya dan siap menempuh resikonya (ini juga positif). Bagi penyala pemula (begitu saya menyebut anak yang pertama menyalakan petasan), pasti ia beli petasan yang kecil-kecil dulu! eh pertamanya dia beli kembang api yang hanya nyala saja, terus beli obat mentol, yang bunyi ketika dipukul batu! setelah lulus ia beli cecengekan alias cabe rawit yang  bunyinya perepet perepet perepat....trus beli petasan yang meledak di udara dan akhirnya petasan ukuran yang cukup besar. Nyalainnya juga bertahap kalau pemula nyalainnya sumbunya dipanjangin pake kertas atau pahpir rokok....jago sedikit petasan ditaro di tanah lalu dinyalain langsung! Nah kalo yang udah master tangan kanan pegang petasan tangan kiri pegang korek api! nyalain lalu lempat.....luar biasa!

kedua soal mengapa petasan memutar roda perekonomian! petasan kebanyakan produk lokal dan  tradisional dengan harga yang tidak terlalu mahal beda dengan kembang api yang kebanyakan produk luar negeri dan harganya selangit..... bagi saya ga worthed uang 75.000 ditukar dengan 5 kali ledak plus ornamen-ornamen cahaya! #ijinkan saya berbeda pandangan hehehe. 




Bangsa yang Kejam

Tak sampai nalarku untuk mengerti mengapa di era modern dimana konon peradaban sedemikian maju ada entitas bangsa yang berlaku demikian barb...