Tol Jagorawi

Sudah lama tidak melihat gerbang tol ini.
Sekitar tahun 1996 s.d. 2003 termasuk sering.

Ketika pulang mudik, atau ketika habis ada acara di Puncak. 

Alloh SWT takdirkan untuk dapat melihat Gerbang Tol ini.

Bukan sembarang tol ini.

Gerbang tol ini yang kulewati ketika akan memasuki gerbang cakrawala dunia.

Menuntut ilmu dan merantau di Ibukota.

Jalan Tol Jagorawi adalah legenda.

Jalan tol pertama di Indonesia.

Nggeleser....halus walau hanya dilewati dengan bus!

Dulu kanan kiri jagorawi sedap untuk dipandang.

Pepohonan dan bunga tumbuh terpelihara.

Bersama mendiang ayah nerobos pagar pembatas. 

Duduk santai di taman samping jalan tol.

Unforgetable.

Dulu Tasik-Jakarta hanya sekitar 6-7 Jam.

Pernah mengalami  rute yang lewat By Pass Soekarno-Hatta Bandung.

Bertemu Adik Angkatan

Hari ini mengampu agenda III Latsar CPNS Angkatan IV Kota Depok.

Wah, mengingat Depok adalah seperti flashback ke masa lalu. 

Di rentang 1997-2003 beredar di Kota ini.

Berharap diantara peserta ada yang adik angkatan. 

Baik di Politeknik Negeri Jakarta d.h. Politeknik UI maupun dari FISIP UI.

Di Educational background aku cantumkan lulusan DIII Adm Niaga Poltek UI.

Eh ternyata betul, dari 8 orang anggota kelompok, tiga orang alumni Politeknik Negeri Jakarta.

Nostalgiaanlah kita sebentar. 

Program Studi  Kesekretariatan dan Administrasi Perkantoran

Jurusan Administrasi Niaga Politeknik UI

Walau kadang merasa salah jurusan.

Ijazahlahnya salah satu jalan yang mengantarku jadi PNS.

E-Learning versus Classical? Mana yang lebih baik

 

Kalau saya lebih cocok dengan e-learning.

Apalagi kalau peserta pembelajarannya sedikit.

Maksimal sepuluh orang.

Di kelas kecil itu, walau hanya via zoom tapi kita bisa memantau dengan seksama.

Peserta yg ada beraktifitas lain asal kita jeli dapat kita pantau. 

Kita juga bisa bertanya menguji atensi dan kemampuan peserta pelatihan.

Bulan yang Luar Biasa

Alhamdulillah dapat melewati bulan Mei  dengan baik.

Agenda di bulan itu padat merayap.

Aktifitas Idul Fitri, 

Menilai presentasi lomba inovasi daerah,

Validasi lapangan.

Mulai mengajar Latsar CPNS,

Blended learning, via zoom.

Synchronous, menarik sekali.

Bisa memotivasi generasi baru birokrasi.

Mudah-mudah birokrasi kita semakin baik.

Tribute to Mr. Fauzi

 

Ketika mendaki bukit untuk menziarahi makam mendiang ayah, 

tetiba ada pesan masuk dari rekan sejawat.

Pak Fauzi, meninggal karena sakit.

Innalillahi wainna ilaihi roji'un.

Allohummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu.

Beliau meninggal bertepatan dengan momen Idul Fitri 1443 H.

Sudah lama mengenal beliau.

Sejak saya CPNS yang sering bertandang ke Dinas Keuangan untuk keperluan rekonsiliasi laporan keuangan.

Ditambah kita sama-sama alumni SMPN 1 Cihaubeuti.

Bertemu lagi secara intens ketika beliau mutasi ke Bappeda,

di Bidang Penelitian dan Pengembangan.

Kita bersama-sama melaksanakan kegiatan Lomba Inovasi Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2022.

Sering berdiskusi bareng...

Mudah-mudahan beliau mendapat tempat terbaik di sisi Alloh SWT.

Ujian Keyakinan

Hari ini stock Sildenafil habis.

Order online ke apotek langganan belum datang.

Belum tentu kapan-kapannya.

Tapi Dorner masih ada.

Ada was-was

khawatir takut ini itu.

Tapi di sisi yang lain ini adalah ujian keimanan.

Sejauhmana pemahaman ketuhanan.

Sedalam apa keyakinan.

Jam Weker Ajaib

Sebuah tulisan dari seorg phers yg pernah menjadi ketua Indriani Ginoto pd 5 Feb 2016

Jam Weker Ajaib 

Saat berkunjung ke kediaman mas Saepul Adnand Afgandi, Hayuda N Said dan keluarga hari minggu kemarin, bukannya kami yang menguatkan mereka, malah sebaliknya, kami yang dikuatkan 🙂

Mas Adnan mengingatkan kami, bahwa kita phers orang2 yang spesial..

Ibarat jam weker, hipertensi paru adalah reminder dari Tuhan agar kita selalu ingat untuk mencari hikmah kehidupan dan kembali kepadaNya..

Jam itu tidak bagikan ke semua orang, dia hanya diberikan kepada orang-orang yang spesial..

Sebagian besar orang sibuk menjalani kehidupannya, mereka lupa untuk "belajar dari kehidupan" dan juga lupa mempersiapkan akhir..

Ya akhir, kematian bukan untuk ditakuti, tetapi untuk dipersiapkan..

Aduhh kok dipersiapkan? Takuttt..

Lha kalau ga dipersiapkan, apakah ada pilihan lain?

Lari? Lari kemana?

Bukankah kematian itu pasti bagi semua orang?

SEMUA orang harus mempersiapkan akhir, bedanya di sadar/tidak, mau/tidak?

Phers spesial, kita memiliki jam weker ajaib..

Setiap kita kelebihan aktifitas dan kecapean, kringgggg dia berbunyi..

Setiap kondisi kita drop/ke ugd, dia berbunyi lebih keras lagi...

Setiap mendengar kabar duka, bukan hanya berbunyi kringgggg, tapi sirine merah berkelap kelip..

Lalu apa respon kita? Apa responku?

Mendengarkan, merenungkan hikmahnya dan kembali kepadaNya?

Atau seperti jam weker yang biasa kita langsung matikan dan melanjutkan "tidur"?

Hiks, aq rasanya lebih sering mematikan jam weker tersebut, dan terpaksa mendengar hanya bila sudah "gaya batu" alias kondisi sudah drop parah, itupun segera lupa setelah pulih kembali 🙁

Bersyukur ayu dan keluarga memiliki kesempatan untuk merespon dengan optimal..

Mas adnan bercerita bagaimana ph telah memberikan hikmah luar biasa bagi mereka sekeluarga..

Bagaimana ph mengubah karakternya menjadi lebih tenang dan tidak emosional, dst.

Perjalanan yang mungkin terjal dan berbatu2 bagi seluruh keluarga, tetapi menyisakan rasa syukur serta ikhlas pada akhirnya..

Sejak lebaran tahun lalu, mereka memulai lagi dari titik 0, membangun motivasi, mental dan spiritual ayu melalui sholat, dzikir, tahajud, dst.

Kurang lebih sama dengan merenungkan serta melakukan firman Tuhan siang dan malam bagi yang non muslim..

Hal ini dilakukan supaya ayu tetap optimis, siap dan ikhlas akan apapun yang terjadi di masa yang akan datang..

Ya, bersiap itu tetap berharap, berdoa, berusaha dan berikhtiar, bahkan tetap ceria menjalani kehidupan..

Tentu kita semua masih ingat bagaimana ayu tetap ceria dalam menjalani hidup bersama dengan ph..

Group bbm, wa jadi rame dan heboh kalo ayu nongol, penuh canda tawa..

Belum lagi saat sharing tentang kehidupan syamsi sehari2, penuh dengan semangat..

Ayu masih optimis hingga akhir, bahkan 2 hari sebelum pergi, masih bbm aq dan berkata : "kaliumku sudah 3.2 in, pengen stabil dan normal kembali"

Kalimat sederhana tapi mencerminkan harapan itu masih ada dan terjaga dengan baik hingga akhir..

Rest in peace yu..

You have won the battle..

Kamu sudah berhasil menjaga iman dan harapan itu hingga akhir..

Note :

Terima kasih buat mas adnan dan keluarga besar atas inspirasinya, terima kasih juga sudah mendukung ayu selama ini, 

phers tidak akan dapat melewati ini semua tanpa dukungan keluarga..

Judul sengaja unik supaya kita selalu mengingat dan bersyukur meski "jam weker" itu berbunyi trus setiap hari 🙂