Entah trend atau fashion disamping musim memelihara burung, saat ini lagi musim memakai batu ali (batu akik). Bukan aksesoris baru pun bukan budaya baru. Habit memakai batu ali sudah semenjak dulu ada. Entah filosofisnya seperti apa yang jelas, pandanganku tidak lebih dari sebuah nilai estetika. Sebuah seni dalam menghias diri sehingga sudah sewajarnya kita memandang batu ali dengan pandangan yang nalar logis. Tidak mistis atau magis.
Karena sedang berada pada puncak popularitas, kurva harga batu ali juga memperlihatkan trend yang menanjak. Malah terkadang harganya (menurutku) diluar kewajaran. Entah faktor apa pengereknya, jenisnya, usianya, bentuknya, warnanya atau nilai magisnya (ini yang harus dihindari).
Aku kurang menyukai memakai batu ali. Kesan batu ali sebagai aksesoris orang yang telah berumur membuatku kurang tertarik. Selain itu mitos, mistis dan magis yang kadang menyertai batu ali yang membuatku tidak berusaha berinteraksi lebih dekat. Tapi hal ini tidak mengurangi respekku pada mereka yang tengah ramai berbatu ali selama diletakkan pada porsi dan posisi yang sewajarnya. Aksesoris untuk memperindah diri....tidak lebih! jangan sampai alih-alih demi sesuatu yang sipatnya aksesori diri kita mengorbankan hal lain yang justru merupakan substansi diri!