Ah, akhirnya kusambangi juga gedung ini. Sembari menguntarkan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk bahan rekomendasi pengangkatan dalam jabatan Widyaiswara. Bagian dari perjalanan yang kupilih. Hampir satu bulan berjuang mengumpulkan berbagai Surat Keterangan, lembaran sertifikat dan lain-lain. Mudah-mudahan melempangkan jalan untuk menjadi seorang Widyaiswara.
Berbagai tanya dan dan komentar tentang arah yang kupilih ini. Ah, aku sudah biasa hidup dengan berbagai tanya dan komentar. Nyinyir dan sinisme bukan mahluk asing dalam kehidupanku. Dengan beragam fitnah dan caci maki sekalipun mencoba akrab, sebab aku yakin mereka adalah teman baik perjuangan!
Kembali ke Jalan Veteran Nomor 10 Jakarta Pusat adalah berarti kembali melihat Jakarta. Kota yang hampir dua windu yang lalu tak lagi aku akrabi. Kota yang menyita beberapa bab dalam biografi hidupku. Bagian penting dalam menuntut ilmu, belajar bekerja dan belajar hidup. Kembali ke kota ini berarti melihat gedung yang tinggi...tapi ah aku juga pernah merasakan jadi penghuninya. pernah mengecap horor dan komedinya Jakarta! Naik atap KRL (sekarang commuter line) dirazia Polsuska karena ga beli karcis, dipalak preman, nyeker dari Beos karena sepatu ada yang nyuri!, kehabisan uang,....ah romantisme Jakarta!
Telah banyak yang Jakarta beri!
Cuma satu yang tak bertaut....Cinta!