Rabu, 21 November 2012

TERIMA KASIH...ROBERTO DI MATTEO

Masih jelas teringat komentar Roberto Di Matteo ketika Chelsea akan bertemu WBA pada lanjutan pertandingan Premier League," saya beruntung dipecat WBA". Selain psywar, komentar ini mungkin dapat dipahami karena dengan dipecat WBA dia mendapat kesempatan menangani dan memenangi beberapa gelar bersama Chelsea.   Namun bagi seorang manajer klub sepakbola, terkadang roda putaran nasib berotasi begitu cepat. Roberto Di Matteo (RDM) seolah mendapat durian runtuh sepeninggal Andre Villa Boas yang didepak manajemen Chelsea terkait rentetan hasil buruk yang didapat klub itu. Promosi dari seorang asisten pelatih kemudian menjadi careteker manajer dan menjadi manajer penuh berjalan begitu cepat.

Dan secepat itu juga RDM kehilangan pekerjaan. Hasil yang tidak memuaskan dan mencapai klimaks ketika Chelsea dihantam Juventus di Liga Champion memupus torehan prestasi RDM.....terutama keberhasilannya mempersembahkan trofi Liga Champion bagi Chelsea!Sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dihadirkan di Stamford Brigde oleh beberapa pelatih hebat yang pernah menangani Chelsea.....tak terkecuali seorang Jose Maurinho.

Tapi memang Chelsea bukan MU atau Arsenal.....
Kegagalan dan kekalahan bukan alasan utama untuk cepat mengganti pelatih





Senin, 19 November 2012

URGENTLY OF FINANCIAL PLANNING FOR GOVERNMENT EMPLOYEE


Mulai pada Bulan April  2012 para Pegawai Negeri Sipil,  Anggota TNI dan Polri( untuk para Pensiunan biasanya menyusul) akan mendapati kenaikan jumlah pada struk gaji mereka sebagai pertanda kebijakan pemerintah untuk menaikan gaji pegawai mereka mulai berlaku. Hal ini tentu disambut dengan senyuman dari para Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI dan Polri sebagai ekspresi kebahagiaan.  Walau terkadang di sudut yang lain keputusan kenaikan gaji tersebut ditanggapi dengan sinis karena kinerja yang masih tidak setimpal dan kekhawatiran ikut naiknya harga barang sebagai reaksi kenaikan gaji tersebut. Sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa hampir tiap tahun anggaran gaji pegawai negeri sipil mengalami kenaikan.  Lepas dari motif kebijakan baik itu pertimbangan ekonomis, humanis ataupun politis, kenaikan gaji tersebut patut diapresiasi sebagai upaya pemerintah untuk membantu aparaturnya memenuhi kebutuhan hidupnya.
            Pandangan negatif dan terkadang sinis lahir karena kinerja Pegawai Negeri Sipil dan aparatur negara lainnya yang belum meningkat secara signifikan sehingga mereka merasa belum saatnya reward mereka ditingkatkan. Ini pun hendaknya dilihat sebagai bentuk kepedulian dari masyarakat sebagai salah satu stakeholder penyelenggaraan negara yang notabene melalui pajak yang mereka bayarkan ikut juga berkontribusi menggaji para aparatur negara.
            Kenaikan gaji  Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI dan Polri dilatarbelakangi oleh keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan para aparatur negara sehingga mereka dapat tenang bekerja dan menghindarkan diri dari tindakan tidak terpuji yang akan merugikan keuangan negara. Sehingga diharapkan dengan kenaikan gaji yang hampir dilakukan tiap tahun akan meningkatkan jumlah take home pay yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri. Selain itu kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri juga diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kegiatan ekonomi (multiplier effect) masyarakat secara keseluruhan. Dengan adanya kenaikan gaji maka diharapkan adanya kenaikan daya beli para Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri yang secara otomatis pembelian yang dilakukan akan memutar roda ekonomi atau mendorong bergeraknya sektor riil.  Dengan konsep ini maka implikasi positis kebijakan kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri tidak hanya dapat dirasakan oleh para pegawai tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan.
            Namun pada kenyataanya dampak kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri tidak seperti yang diuraikan di atas. Dengan tidak bermaksud untuk menyudutkan, sudah menjadi fakta umum bahwa mayoritas Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri dan bahkan termasuk para pensiunan adalah debitur dari bank-bank dan beberapa lembaga keuangan lainnya.  Di sisi yang lain pihak perbankan dan lembaga keuangan lainnya dengan mempertimbangkan jaminan kelancaran pembayaran angsuran kredit seolah berlomba memberikan kemudahan mekanisme pemberian kredit yang diperuntukan bari para Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri dan para pensiunan. Persyaratan yang semakin mudah, pagu pinjaman yang semakin besar dan jangka waktu pinjaman yang makin lama menjadi daya tarik bagi para Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri dan para pensiunan untuk mengajukan permohonan kredit pinjaman.
            Tidak salah dan wajar-wajar saja fenomena ini terjadi.  Apalagi ketika seorang Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri dan para pensiunan memerlukan sejumlah uang yang cukup besar dalam waktu yang mendesak  serta tidak punya alternatif lain maka meminjam ke perbankan atau lembaga keuangan lainnya merupakan jawaban yang paling realistis.  Yang harus diwaspadai adalah manakala pengelolaan keuangan Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri yang kurang bijak sehingga take home pay sisa potongan sana sini yang kurang memadai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
            Kemampuan seseorang untuk mengelola keuangan merupakan salah satu dari parameter dari kecerdasan finansial. Kecerdasan finansial (financial quotient) itu sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mendayagunakan kemampuan pribadinya dalam mendapatkan dan mengelola uang. Kecerdasan jenis ini sangat  dibutuhkan agar kita tidak terjebak dalam dua jenis permasalahan klasik keuangan yaitu kekurangan uang atau kelebihan uang. Kekurangan uang menyebabkan seseorang selalu disibukkan dengan permasalahan-permasalahan bagaimana mencari uang, dan ini bisa membawa dirinya menjadi lose of control dan akhirnya menempuh berbagai macam cara  untuk memperoleh uang. Terkadang kekurangan uang ini juga diakibatkan oleh individu yang kurang bersyukur. Perasaan selalu merasa kurang dan memiliki pandangan ukuran kebahagian dengan selalu melihat ke atas akan menjauhkan orang dari kebahagiaan yang hakiki. Kelebihan uang yang tidak disertai dengan pengelolaan yang benar juga lambat laun akan menciptakan permasalahan. Uang akan habis tanpa dapat memetik hasil dari investasi yang seharusnya dilakukan.
Hati-Hati Jebakan Utang (Debt Trap)
            Berutang itu wajar, yang harus diwaspadai adalah manakala kita telah terjebak dalam perangkap utang.  Ketika pendapatan kita sebagian besar digunakan untuk membayar utang akan membuat neraca keuangan bulanan kita tiap bulan tidak seimbang.  Pengeluaran kita lebih besar dari pada pendapatan. Peribahasanya besar pasak daripada tiang. Menghadapi kondisi ini biasanya orang cenderung untuk mencari utang baru, gali lobang tutup lobang!. Inilah yang dimaksud dengan jebakan utang.  Godaan kemudahan mendapat pinjaman harus disikapi dengan bijak dan pertimbangan bahwa kebutuhan hidup akan semakin meningkat.  Usahakan jumlah cicilan pinjaman yang harus kita bayar setiap bulan tidak lebih dari 60% pendapatan total kita. Jumlah 60% ini sebenarnya tergolong cukup tinggi, sebab para pakar perencana keuangan biasanya hanya merekomendasikan maksimal 30% saja.  Angka 60% ini juga banyak dipakai sebagai jumlah cicilan maksimal dari total pendapatan yang ditentukan oleh Perbankan.  Ketentuan ini untuk kebaikan debitur juga, diharapkan dengan sisa gaji yang ada (40%) debitur masih dapat hidup dengan layak.
            Teori klasik perencanaan keuangan menyatakan bahwa untuk menyeimbangkan/menyehatkan neraca keuangan kita ada dua cara yang dapat ditempuh: 
1. Meningkatkan pendapatan
Mekanisme ini menuntut kita untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri kita.  Kita harus kreatif dan inovatif untuk mencari sumber penghasilan baru.  Potensi dan kapasitas yang kita punyai harus kita pakai untuk melakukan sesuatu yang dapat menghasilkan uang.  Hobi yang kita geluti pun ketika memakai pendekatan kewirausahaan tidak akan menjadi beban pengeluaran, justru akan menjadi sumber penghasilan;
2. Mengurangi pengeluaran.
            Penghematan!itulah kuncinya.  Kita harus rela menghilangkan pos pengeluaran yang tidak prioritas dari daptar belanja kita.  Prinsip hidup mengikuti trend dan fashion harus dihindari manakala keuangan kita tidak berlebih.  Jebakan pergaulan, kelompok hobi dan gaya hidup yang penuh gengsi harus disikapi dengan bijak dan didefinisi ulang dengan dasar visi hidup yang membumi. Prinsip hidup“biar tekor asal sohor” bukan filsafat hidup yang layak untuk dijunjung tinggi.
Gaji Baru Tidak Berarti Kredit Baru
Ketika kita mendapat tambahan penghasilan (kenaikan gaji misalnya) maka kita jangan berfikir bahwa ini adalah kesempatan untuk mendapat kredit yang lebih besar, apalagi dengan membuka kredit baru di lembaga keuangan yang lain. Kalau kita berfikir seperti itu maka kenaikan gaji tidak akan berdampak signifikan terhadap kesehatan keuangan kita. Take home pay kita tidak akan meningkat sementara disisi yang lain tuntutan kebutuhan dan tingkat inflasi menuntut tersedianya uang yang cukup besar.
Ketika kenaikan Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri dan para pensiunan dipakai untuk meningkatkan pagu pinjaman atau penciptaan kredit baru, kebijakan kenaikan gaji  Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri dan para Pensiunan tidak akan berimplikasi luas. Peningkatan kesejahteraan  Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri dan para pensiunan tidak akan tercapai dan realisasi multiplier effect seperti yang diharapkan oleh pemerintah tidak akan terlaksana.  Sektor riil tidak akan terstimulasi dengan maksimal.  Justru terpicunya kenaikan harga yang mengemuka. Yang terjadi adalah gap antara kenaikan harga dengan daya beli masyarakat yang semakin besar.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan agar kebijakan kenaikan gaji  Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri dan para Pensiunan memberikan manfaat yang maksimal:
a. kembali ke pola hidup sederhana, membeli sesuatu yang benar-benar dibutuhkan;
b. menjauhi gaya hidup konsumtif;
c. ketika memang perlu untuk meminjam uang tetap disiplin dengan rumus cicilan maksimal 60% dari total pendapatan kita, lebih kecil lebih baik;
d. jangan meminjam ke beberapa bank/lembaga keuangan;
dengan semakin bijak kita mengelola keuangan mudah-mudahan akan semakin meningkatkan kualitas kerja dan hidup kita.

Minggu, 18 November 2012

BAMBANG PAMUNGKAS, I'M PROUD OF YOU!

Karena rivalitas klub, jujur saja sebelumnya kurang simpatik dengan sosok Bambang Pamungkas!walaupun penulis mengenal sosok BP (demikian ia dipanggil) sebagai salah satu talenta sepakbola ketika masih di Diklat Salatiga, kiprahnya oleh penulis kurang begitu diperhatikan. Tapi sikapnya sekarang membuat saya berdecak salut.  Keberaniannya untuk membela Tim Nasional di tengah konflik organisasi dan kelompok membuat saya kagum!

BP! dengan penuh hormat! Anda layak menjadi legenda hidup sepakbola Indonesia!

RUUD GULLIT! FONDATION MAKER OF CHELSEA SUCCESS

Pada dekade 1990an Chelsea adalah klub medioker di Liga Inggris. Penghuni setia papan tengah yang nyaris kurang akrab dengan penggemar bola di Indonesia.  Ketertarikan saya dengan Chelsea awalnya karena faktor Ruud Gullit.  Selepas dari kiprah nya di Seria A Italia, Ruud Gullit mengadu kemampuan di Liga Inggirs yang saat itu masih kalah pamor dengan Seria A, Bundesliga, ataupun Liga Spanyol.  Pemain-pemain papan atas yang merumput di Liga Inggris masih dapat dihitung dengan jari. Gaya permainan tim-tim Inggris saat itu masih mengedepankan kick and rush!terhitung hanya liverpool mungkin yang sudah mulai memainkan sepakbola dengan gaya Eropa Daratan. Hijrahnya Ruud Gullit bagi banyak pengamat sepakbola tak ubahnya seperti perjudian dan pertaruhan nama besar.

Keberadaan Ruud Gullit di Chelsea membawa sebuah revolusi.  Gaya permainan  Chelsea lebih enak ditonton walaupun saat itu belum bisa bersaing dengan Liverpool, MU, Arsenal ataupun Hotspur.  Masih segar dalam ingatan manakala penulis diejek teman waktu Chelsea dibantai MU 4-0 dengan Ruud Gullit di dalamnya.  Selepas masa kepelatihan Glenn Hodle, Ruud Gullit naik pangkat menjadi coach player di Chelsea, pelatih yang merangkap jadi pemain. Ketika itu angin perubahan di Chelsea bertiup makin kencang. Mulailah eksodus pemain Italia ke Chelsea, Roberto Dimatteo (yang kelak jadi pelatih Chelsea), Gianluca Vialli serta Gianfranco Zola!




Sabtu, 17 November 2012

MENCOBA HIDUP TANPA TELEVISI

Mungkin hidup akan lebih damai
tanpa berita yang membuat panas hati
tanpa iklan partai yang bikin bosan
tanpa iklan capres yang bikin merenung
tanpa berita selebritis yang bikin mual

bebas dari melihat presenter berita yang sok tahu
bebas dari artis-artis yang gak jelas
bebas dari iklan barang dan jasa yang bikin mumet

tapi ada satu yang ingin kulihat
liga inggris
heeheheheh


Selasa, 13 November 2012

Naik Elf Andalas!

Elf Andalas (sumber gambar: twitter DAAI TV)
Nglaju ke Bandung hari Senin kemarin melahirkan pengalaman baru!Naik minibus yang di daerah kami suka di sebut Elf. Kata Elf telah menjadi merek generik. Dulu mungkin yang terkenal minibus Isuzu Elf, tapi walaupun merek mobilnya bukan Isuzu tetap saja disebut Elf. Hal ini seperti Aqua, Gillete atau Sanyo!

Kalau jarak dekat pernah juga naik Elf. Kadang dari Tasikmalaya ke Ciamis jika kehabisan Bis juga suka naik moga transportasi ini. Tapi kalau perjalanan jauh maka rute Ciamis Bandung kemarin adalah yang pertama.  Karena terbiasa naik bis yang kursinya cukup ergonomis dan jarak kursi-kursi cukup jauh memberi kemerdekaan yang lebih bagi sepasang kaki kita. Tapi kalau di mobil Elf, jangan harap anda akan merasakan kenyamanan itu, kecuali kalau mobilnya kosong sehingga kita bisa slonjoran. Goncangan sangat terasa, entah karena mobilnya sudah cukup tua sehingga suspensinya tidak maksimal atau ban nya terlalu keras hehehe.  Walaupun begitu tetap saya bisa tidur dari Tasik sampai Malangbong...lumayan.

Proses bisnis membawa penumpang juga cukup menarik untuk diperhatikan.  Penumpang punya tujuan yang bervariasi, ada yang jarak dekat menengah dan jauh. Tapi tetap diangkut, malah terkadang sebelum penumpang naik ada proses tawar menawar dulu dengan kondektur! Karena ini moda transportasi yang mayoritas digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah, potret sebagian masyarakat kita tersaji di minibus ini. Mereka tidak protes walaupun penumpang sudah penuh sesak. Satu hal yang menarik bagaimana seorang kondektur di sebagaian besar perjalanan menggantung di pintu! Perlu stamina dan daya tahan tubuh yang kuat. Tapi itulah cara mereka hidup dan berkehidupan! Dan mereka menikmatinya!

Owner Perusahaan Angkutan ini adalah orang Kawali Ciamis.


Minggu, 11 November 2012

BUAT APA MENGELUH.....

Toh tidak akan membuat semua kesulitan menjadi hilang!hadapi saja....pakuat-kuat kalo orang Sunda bilang. Anggap semua tantangan untuk menjadi manusia yang kuat lahir batin. Ada peribahasa Korea "Gingseng terbaik tumbuh di tanah yang paling gersang'. Yakin saja dengan kemampuan sendiri!

Menyisakan Ketidakpercayaan

Bulan-bulan terakhir ini banyak sekali pembelajaran hidup. Terima kasih telah memberikan bahan untuk belajar. Sangat berharga sekali. Sering...