Rabu, 27 Februari 2013

AKU DAN MAINAN PERAHU KLOTOK



Bunyi klotok-klotok klotok-klotok di gerbang Mesjid Salman sejenak menghentikan langkahku. Rupanya bunyi itu  berasal dari mainan perahu klotok yang dijual seorang lelaki paruh baya.  Ingatan terhadap anakku membuatku berniat untuk membelinya.  Dengan sedikit tawar-menawar yang berakhir pada diserahkannya selembar uang sepuluh ribuan membuat mainan itu pindah ke dalam tasku.
Antusias jagoan kecilku menyeruak manakala mainan itu diperlihatkan menghapus segala lelahku menempuh perjalanan Bandung-Ciamis. Mulutnya tak berhenti nyerocos bertanya tentang mainan perahu klotok itu. Namun sayang entah apa sebabnya perahu itu tak kunjung  unjuk kebolehan. Mungkin tangkinya bocor atau aku kurang memahami mekanisme kerjanya yang jelas raut kekecewaan terpancar jelas di wajah jagoan kecilku.
Mainan perahu klotok adalah mimpi masa kecilku. Aku pernah marah sama orang tuaku karena keinginanku untuk dibelikan mainan itu tidak mereka gubris.  Sikap bapakku ketat dalam soal mainan.  Satu prinsip yang selalu ditanamkan oleh ayahku katanya beli mainan itu seperti membeli sampah.  Lebih baik beli makanan. Akhirnya mainan perahu klotok dan truk-trukan selalu menjadi impian sampai habis masa kecilku.
Entah sebuah pelampiasan dari keinginan yang dulu tidak terwujud atau ketidakkuasaanku menolak keinginan anakku, sebagian besar keinginan anakku untuk membeli mainan selama masih ada dalam jangkauan daya beliku selalu terlaksana.  Benar apa yang dikatakan ayahku dulu. Tumpukan mainan yang rusak atau korban kebosanan anakku menumpuk di sudut kamar.  Nyaris hanya kepuasan sesaat dan mungkin saja bahasa kasih sayang kami dalam bentuk mainan dipahami salah oleh anakku. Pembelian mainan anak hanya taktik sederhana menghentikan kemarahan atau kekecewaan anak.  Nilai edukasinya tidak terlalu signifikan bila dibandingkan dengan pengorbanan yang dikeluarkan.
Memang simalakama tetapi kita harus mampu bersikap. Manajemen pendidikan anak harus dikuasai dengan baik. Kita harus mampu mengelola setiap keinginan anak dan juga mengelola ekspresi  kasih sayang kita kepada anak dengan teknik yang edukatif dan konstruktif.  Sekarang aku dapat memahami sikap orang tuaku dulu dengan positif mengapa mereka dulu tidak terlalu memanjakanku. Thanks Mom n Pap!.

Jumat, 01 Februari 2013

VARA AQIILA NOORSYARIF


Vara Aqilla Noorsyarif, anak keduaku, lahir secara normal pada  tanggal 16 Januari 2013 di Rumah Sakit Permata Bunda Ciamis pukul 16.30. Tinggi badan 50 cm dan berat 3.7 kg.

Wellcome my daughter!Allhamdulillah. thanks to God!give me ability to care of this mandate!

Something About Me!



Sejatinya untuk memutuskan dimana dan bagaimana plasenta anakku dikubur adalah sesuatu yang sederhana.  Namun dua minggu yang lalu ketika anak keduaku lahir keputusan itu seolah menjadi sesuatu yang sulit.  Hal yang agak aneh jika melihat posisiku sebagai kepala keluarga yang mempunyai otoritas penuh untuk itu. Aku masih harus meminta masukan mertua dan mendengar apa kata tetangga.  Ritual dan mitos yang ada seputar tatacara memperlakukan plasenta ikut mempengaruhi bagaimana aku harus membuat sebuah keputusan.
Pada kasus tertentu aku cenderung peragu dan mudah terpengaruh!. Sifat ini berpengaruh pada mekanisme pembuatan sebuah keputusan. Terlalu banyak faktor yang dipertimbangkan dan terkadang alasan untuk menghindari konflik lebih dominan dibanding keputusan yang logis.  Malah terkadang aku mengorbankan kepentinganku sendiri demi terciptanya sebuah harmoni. Karena itu membuat keputusan secara kolektif lebih kusukai.
Sifat ini terkadang menyiksa.  Aku harus berlama-lama berada di toko ketika dihadapkan untuk membuat keputusan pembelian dengan banyak pilihan jenis dan motif.  Sejarah kepemimpinan yang kupunyai sebenarnya yang cukup lumayan.  Di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas aku pernah menjabat sebagai ketua OSIS.  Tapi memang gaya kepemimpinanku sejak dulu lebih mengedepankan kolektifitas dengan tidak terlalu mengedepankan ego sebagai seorang pucuk pimpinan.  Hal ini terkadang ditafsirkan orang bahwa aku seorang pemimpin yang lemah dan mudah dipengaruhi.
Aku adalah bungsu dari dua bersaudara. Ini mungkin salah satu hal yang membuatku peragu dan mudah terpengaruh.  Aku lebih banyak disodori sesuatu yang sudah jadi, jarang dilibatkan dari proses awal.  Selain itu peringatan dan hukuman yang diberikan orang tua manakala aku melakukan sesuatu yang kurang berkenan membuat terkadang membuatku takut untuk melakukan sesuatu.
Sifat itu harus aku  ubah sedikit demi sedikit.  Membuat keputusan sesuatu yang inherent dari seorang pemimpin. Kemampuan untuk membuat sebuah keputusan secara cepat dan tepat adalah kemampuan yang harus selalu diasah dan diuji. Aku harus belajar berkonflik, membuka front! Tentunya bukan sembarang konflik. Tapi konflik yang dihasilkan dari keputusan yang aku buat. Bukankah sebagai pemimpin kita tidak akan bisa memuaskan semua orang.  Pasti akan ada orang yang pro dan kontra.
Aku juga harus berani untuk melakukan kesalahan.  Ahli kebijaksanaan mengatakan bahwa orang yang baik itu bukan orang yang tidak pernah membuat kesalahan. Tapi orang yang berbuat kesalahan kemudian memperbaikinya.  Tetapi kalau penghapus lebih cepat habis dari pensil artinya kita terlalu banyak membuat kesalahan.

Minggu, 13 Januari 2013

DARE TO SAY

Ya, berani mengemukakan pendapat!setelah berfikir maka selanjutnya adalah bagaimana kita mengemukakan pemikiran kita. Itu perlu keberanian. Apalagi ketika pendapat kita berbeda dengan mainstream. Pendapat yang baik adalah yang didasarkan pada konstruksi berfikir yang logis dengan didasarkan fakta-fakta empiris.  Tidak mudah memang, tapi harus terus belajar!Jangan takut salah. Orang yang tidak membuat kesalahan biasanya tidak berbuat apa-apa.

Kamis, 10 Januari 2013

UJIAN KESHABARAN

Minggu-minggu ini banyak momentum yang bagus untuk pembelajaran kehidupan.  Menunggu istri lahiran, khawatir dan bahagia bercampur begitu rupa.  Menanti nilai-nilai kuliah keluar, ini juga membuat jantung berdebar, harap-harap cemas! Ikan gurame peliharaanku hampir mati semua. Mertuaku sakit. Kini yang membuat sedikit darah naik adalah ulah tetangga yang membuat peternakan ayam petelur di dekat rumah. Bau kotorannya menyengat, sampai rumahku mirip kandang ayam...bau!tanpa permisi dan permintaan maaf.  Harus gimana....apakah tetap bershabar sampai hidung ini kehilangan indera pencium.....hak asasi kita dibatasi oleh hak asasi orang lain. Punya sikap emphati itu lebih terhormat!

Rabu, 09 Januari 2013

I'M NOT A MANCHESTER UNITED FAN !BUT I RESPECT THEM!

Whenever watching Manchester United play definitely I would favor his opponent. Do not know why, but such was the truth. My opponent to MU started by the end 80 era, when the first love of football. My first favorite team in  English Premier League  is Liverpool. Previously I known The Red Devils is Liverpool nickname. Infact later I realized Reds Devils is Manchester United nickname, Liverpool is The Red. So simple but that thats the reason.
 
At first I saw the game when Manchester United against Crystal Palace on
1990 FA Cup Final . But the 1997 Champions Trophy semi-final against Borussia Dortmund is a truly witnessed a good understanding. With all my conciusness I realize that Mancherster United is good team. Collectivity and passion for winning is Manchester United trade mark! We rarely hear noisy from managerial or dressroom of MU.  Sir Alex Ferguson has succed manage everything. This is first time I expressed my appreciate to SAF and Manchester United. I'm not fan but I am respect. The lesson from SAF, that  to get the success need time and we must concern with our job. MU spirit describe never give up attitude!

Selasa, 08 Januari 2013

HABIS GURAME TERBITLAH NILA WANAYASA

Iseng-iseng memelihara ikan di kolam kecil belakang rumah (disebut kolam kekecilan disebut bak juga terlalu besar).  Sudah bermacam-macam ikan dicoba, mulai dari lele, patin kemudian gurame....yang relatif berhasil itu ikan lele. Mungkin kurang sampe 100 ekor saya beli benih gurame. Tapi selalu gagal paling, angkatan pertama hanya tersisa dua ekor!beli 40 ekor yang kedua baru-baru ini paling tersisa 8 ekor!entah kenapa airnya tidak cocok atau apanya!

Hari ini aku coba beli benih ikan Nila, Nila Wanayasa katanya. Entah perkawinan dari nila apa!tapi yang jelas katanya kata temanku di Balai Benih Ikan (BBI) Sukamaju Kecamatan Baregbeg adalah benih unggul. Mudah-mudahan saja. Melihat ikan berenang memang mengasyikan!

Hidup Tenang

Kata Prof Quraish Shihab "Jika kau mendambakan kehidupan tenang, maka tinggalkan yang bukan urusanmu".