Senin, 14 Desember 2015

Sebuah Ode untuk Garry Monk

Garry Monk (source: www.thesun.co.uk)
Di BPL musim ini ada tiga pelatih muda yang menyita perhatian.  Alex Neil yang melatih Norwich City, Eddie Howe pembesut AFC Bournemouth dan Garry Monk yang baru seminggu dipecat Huw Jenkin, Pemilik Swansea City.
Bekerja 22 bulan untuk Swansea city dan mencatatkan nama klub itu di posisi 8 musim lalu adalah sejarah bagi Garry Monk dan bagi Swansea City! Menjadi pelatih interim sejak kepergian Michael Laudrup Februari 2014 dan dipemanenkan pada Mei di tahun yang sama, keberhasilannya adalah menyelamatkan Swansea City dari degradasi di musim 2013-2014. Mewarisi fondasi yang dikreasi  Brendan Rodger dan polesan Michael Laudrup, Garry Monk berhasil meracik permainan Swansea City menjadi aktraktif dengan filosofi pengusaan bola yang mantap. Keberhasilan memetik beberapa kemenangan dan memaksakan hasil seri dengan beberapa tim besar membuat Swansea City layak berada di posisi delapan klasemen akhir BPL  musim 2014-2015!

Tapi sayang prestasi besar itu seolah nihil bagi manajemen Swansea City! Hanya menang sekali dalam 11 pertandingan terakhir seolah menjadi kesalahan besar manajernya; dan  ia adalah Garry Monk. Posisi Swansea City di peringkat  15 (minggu lalu) klasemen BPL  seolah menghapus jejak manis dan sejarah yang ditorehkan seorang Garry Monk. Pemecatan sekali lagi membuktikan apa yang dikatakan Arsene Wenger bahwa “... dunia modern semakin tidak sabaran dibanding sebelumnya…!Manajemen The Swans mungkin harus belajar pada eksistensi Sir Alex Ferguson yang dua dekade lebih berada di Old Trafford atau bagaimana Arsenal memperlakukan Arsene Wenger yang sudah 19 tahun membesut Arsenal! Sekaliber Sir Alex dan Wenger saja pasti mengalami pasang surut! Mengharap kepastian dalam sepakbola adalah hampir mustahil sebab sepakbola adalah miniatur kehidupan itu sendiri

Atmosfer kompetisi tiap musim di BPL pasti berubah! Seperti dikatakan Manuel Pelegrini memang masalah Swansea City bukan manajer. Selevel Chelsea saja dalam 15 pertandingan awal BPL peringkatnya hanya berbeda satu tingkat dengan The Swans! Padahal kurang apa dengan Chelsea, klub dengan pemain bertabur bintang serta dukungan dana hampir tidak ada ada batas belum lagi diarsiteki pelatih sekelas Jose Mourinho! Chelsea tetap saja tidak mampu melawan hakikat kompetisi (baca: hidup) yaitu “perubahan”! The Swans, dengan taburan pemain yang hampir bisa dikatakan standard dan dukungan dana yang juga standard posisi sekarang diklasemen sebetulnya tidak perlu diratapi. Jangan menengok Leicester City yang sekarang sedang terbang! Leicester City sekarang punya sepasang sayap yang saat ini hampir tidak dipunyai Swansea City…..semangat dan antusiasme serta satu lagi, keberuntungan!

Kembali ke Garry Monk! Jose Mourinho mengatakan, “Saya ikut sedih untuk Garry. Saya merasa ia telah melakukan pekerjaan luar biasa musim lalu. Ia amat bagus. Namun inilah tendensi sepakbola Inggris, karena pembuat opini memberikan pengaruh yang amat besar. Pada akhirnya, Garry adalah korban”. Ternyata opini publik tidak hanya berpengaruh di dunia politik, di dunia olahraga juga. Keep going dan keep fight Garry Monk! Standing and talents!

Kamis, 10 Desember 2015

Selamat Memimpin!

Walau belum final benar tapi siapa yang menang dan siapa yang kalah dalam beberapa Pemilihan Kepala Daerah sudah dapat diraba melalui hasil hitung cepat dan perhitungan internal. sebenarnya saya kurang suka terminologi menang kalah! Sebab bangsa ini masih sensitif dengan istilah menang dan kalah. Mayoritas bangsa ini masih menganggap menang adalah anugerah dan kehormatan sedang kalah adalah sebuah aib! Menang terkadang membuat jumawa berkepanjangan dan kalah seperti  memicu malu tujuh turunan! 

Padahal tidak begitu! Berhasil atau belum berhasil hanyalah akhir dari sebuah proses ikhtiar! Toh nantinya perjalanan waktu akan menghasilkan lagi akhir sebuah proses. Apakah keberhasilan dulu dapat dikonversi menjadi keberkahan atau sebaliknya menang jadi awal sebuah derita. Begitupun dengan kekalahan! Jika dimaknai dan dilakoni dengan bijak akan menjadi sebuah keberkahan! Toh diakhirat kita tidak akan dihisab mengapa kamu tidak berhasil! Justru kita akan ditanya kamu menang dengan cara apa dan bagaimana mempergunakan kemenangan itu!

Kita mesti bersyukur masih banyak orang yang berhasrat untuk menjadi pemimpin! Mendaftar untuk mendapat mandat menjadi pemimpin masyarakat! Coba kalau pada ga mau menjadi pemimpin karena mereka menyadari betapa beratnya tanggung jawab di yaumul jaza! Coba kalau tiap orang kehilangan libido untuk berkuasa karena tak sanggup membayangkan antrian panjang orang-orang yang dipimpinnya balik menuntuk hak yang dulu tak ia dapat, menagih janji yang tak terealisasi, menuntut balas atas kezaliman dan ketidakadilan yang mereka peroleh ketika ia berkuasa! Coba kalau tiap orang tak punya cita-cita jadi kepala karena tahu ia akan tiba pada saat dimana tangan, kaki dan seluruh anggota tubuh menjadi saksi atas segala tindak-tanduk kekepalaannya! Saat dimana tidak berlaku lagi silat lidah, lobi-lobi dan bukti-bukti yang sejatinya tidak dapat dibuktikan!


Senin, 07 Desember 2015

Sate Pengkolan Cihaurbeuti


Kalau berkendara melalui jalur selatan melalui jalan nasional Cihaurbeuti Ciamis ada kuliner yang layak untuk dicoba. Warung Nasi Kita (Sate Pengkolan) dengan menu utama Sate Kambing, dan Gule Kambing. Sate Sapi juga ada, tergantung pesanan. Lokasi kuliner ini persis di Pertigaan Cihaurbeuti dengan tempat parkir yang repsentatif. Kalau dari arah Ciamis di sebelah kiri sebelum SPBU Cihaurbeuti sedangkan kalau dari arah Rajapolah di turunan setelah SPBU Cihaurbeuti. 


Kekhasan kuliner ini adalah dagingnya yang masih segar, bumbu kacangnya yang kental dan lingkungan yang relatif bersih dari polusi udara. Satu porsi sate atau gule sekitar Rp. 25.000. Dapat dicoba untuk alternatif kuliner di jalur selatan. 

Peta Lokasi Sate Pengkolan

Jumat, 04 Desember 2015

Hasibu Anfusakum Qobla An Tuhasabu!

Kisah Tukang Kayu Menemani Mayat selama 40 Hari benar-benar menjadi bahan pemikiran dan perenunganku beberapa hari ini. Mencoba sedikit mengevaluasi diri! lepas dari benar tidaknya kisah tersebut, pointnya jelas. Apa yang kita punya dan pakai sekarang akan dipertanggunjawabkan kelak di yaumil akhir!saat dimana kecerdasan, kekayaan, kekuasaan yang kita punya didunia tidak akan berperan sama sekali!justru kecerdasan, kekayaan, kekuasaan  yang pernah Alloh titipkan kepada kita akan balik menghisab kita!

Dari Ibnu Mas'ud RA, Rasulullah SAW bersabda " Tidak akan bergerak kaki anak Adam pada hari Kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara : yaitu umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya dan kemana dihabiskannya, ilmunya sejauhmana diamalkannya" HR. Turmudzi. 

Rabu, 02 Desember 2015

Jembatan KA Cikacepit dari Saung Buleud


Akhirnya terlaksana juga singgah di Saung Buleud. Setelah berpuluh kali ke Pangandaran baru kali ini menikmati view Jembatan Kereta Api Cikacepit dari Saung Buleud. Karena saungnya bentuknya bulat (Buleud; bahasa Sunda) maka disebut Saung Buleud. Saung ini terletak di daerah Emplak, pinggir jalan raya Kalipucang-Pangandaran.Dari atas Saung Buleud kita bisa menikmati vieuw Sagara Anakan dari kejauhan. Konon melewati paya-paya yang terlihat samar-samar dari kejauhan, Johny Indo melarikan diri dari Nusakambangan. 

Pemandangan menarik yang lain adalah Jembatan Cikacepit. Jembatan Kereta Api yang dibangun pada jaman kolonial yang menghubungkan Kota Banjar dengan Cijulang di Pesisir Selatan. Mudah-mudahan rencana aktivasi Jalur Kereta Api Banjar-Cijulang dapat terlaksana. Multiplier effect-nya selain pada sektor ekonomi juga untuk pariwisata. Para wisatawan jauh akan lebih merindukan eksotisme naik Kereta Api dengan jalur yang penuh sejarah dibanding naik pesawat terbang. 

Fauna dan Flora di Sekitar Saung Buleud
Muka Timbel!balakecrakan!
Kalau tidak bawa bekal ada Rumah Makan

Selasa, 01 Desember 2015

Ke Pangandaran Lagi

Pantai Barat Pangandaran

Akhirnya kembali bisa menghirup dan merasakan aura Pangandaran. Pasca resmi sebagai DOB (Daerah Otonom Baru) inilah kali pertama ke Pangandaran lagi. Sebagai daerah wisata, Pantai Pangandaran tetaplah mempunyai eksotisme tersendiri. Dimanapun ketika kita berjumpa pantai maka kita akan ditawari terawang yang lapang dan angin yang berhembus membawa jiwa dalam tadabur dan tafakur!

Sunset di Pantai Barat Pangandaran

Bagaimanapun hidup itu harus dijalani, disyukuri dan dinikmati!


Menyisakan Ketidakpercayaan

Bulan-bulan terakhir ini banyak sekali pembelajaran hidup. Terima kasih telah memberikan bahan untuk belajar. Sangat berharga sekali. Sering...