Senin, 11 Januari 2016

Ekspedisi Lobang Timah (2), Jalan Romusha

Jalan Menuju Lobang Timah, Gunung Sawal 

Jalur pendakian Gunung Sawal menuju Lobang Timah akan melewati jalan berbatu yang dapat dilalui mobil dengan ground clearence yang cukup tinggi dan sepeda motor sejenis trail. Sepeda motor jenis lain pun sebenarnya bisa digunakan namun harus dengan ekstra hati-hati dan resiko kerusakan yang cukup tinggi. Kontur jalan kebanyakan datar dan walaupun ada yang menanjak tidak terlalu curam. Walaupun begitu tetap saja aku terengah-engah badan meminta istirahat sejenak. 

Sambil menarik nafas dalam-dalam benakku mencoba membayangkan bagaimana jalan ini dibuat. Perkiraanku mungkin sekitar tahun 1943-1945 penjajah Jepang membuat jalan ini untuk keperluan mengangkut hasil tambang timah hitam! seperti kebanyakan proyek bangunan sipil pada jaman penjajahan Jepang maka hampir dipastikan membuat jalan ini dengan memakai sistem romusha! Ah lelahku saat ini mungkin tidak sebanding dengan lelah para romusha yang mengerjakan jalan ini! Sistem kerja paksa ala pemerintah penjajajahan Jepang memang menyisakan luka yang mendalam bagi leluhur-leluhur kita. 

Eksploitasi Timah Hitam di Gunung Sawal tidak maksimal. Menurut cerita para tetua kampung hal itu disebabkan karena Jepang keburu kalah perang. Tadinya selain jalan memakai mobil, pengangkutan hasil tambang akan menggunakan lori. Besi-besi tua untuk rel lori sekarang dimanfaatkan untuk jembatan. Artikel terkait silahkan baca Rel yang Tak Terangkai
Jembatan di Hulu Cibaruyan Memanfaatkan Bekas Rel Lori

Rel untuk Lori pada jaman Jepang masih bisa kita saksikan



Ekspedisi Lobang Timah (1)


Cerita tentang adanya Lobang Timah di Gunung Sawal sudah sejak lama kudengar. Ketika kecil karung-karung berisi pasir hitam yang berkilau ketika diterpa cahaya dapat dijumpai di samping Gedung Bale Desa Sukamaju (dahulu dikenal dengan Cibaruyan) Cihaurbeuti Lobang Timah adalah area bekas penambangan timah hitam pada jaman penjajahan Jepang di Gunung Sawal. Konon tambang timah hitam ini satu-satunya di Indonesia. 

Sejak dulu besar keinginan untuk meyaksikan sendiri situs bekas tambang ini. Sebagai pituin Cibaruyan aneh rasanya hanya mengetahui daerahnya sebatas dari cerita dan pengalaman sumber sekunder. Tapi jujur saja, selain memerlukan fisik yang cukup prima Ekspedisi Lobang Timah juga butuh nyali! Seperti halnya gunung-gunung lain, Gunung Sawal masih menyimpan misteri dan mitos. Walau tidak terlalu luas dan tidak terlalu tinggi tapi cerita tentang pendaki yang tersesat masih sering terdengar. 

Akhirnya beberapa minggu yang lalu terlaksana juga petualangan ke Gunung Sawal. Saya menyebutnya "Ekspedisi Lobang Timah". Satu saat nanti ingin sampai ke situs tempat lobang-lobang penambangan timah berada. Bersama dua orang sahabat, Mang Aat Suwanto dan Kang Buche Hilman....petualangan menyusuri jejak sejarah, jejak geologis dan keragaman flora dan fauna Gunung Sawal bermula!


Bambu Tamiang

Bambu Tamiang
Bambu Tamiang (Bahasa Sunda: Awi Tamiang) merupakan salah satu jenis bambu yang sudah tergolong langka. Dulu kami mengenalnya untuk bahan sumpit; salah satu senjata tradisional di Indonesia. Selain untuk sumpit dan bahan kerajinan lainnya Bambu Tamiang, schizostachyum blumei ness merupakan bahan utama untuk membuat suling bambu. 

Di daerahku (Sukamaju, Cihaurbeuti) ada bukit yang bernama Citamiang dan ada juga desa yang bernama Pasirtamiang. Berdasarkan toponimi hal itu dinisbahkan pada endemiknya  Bambu Tamiang di daerah-daerah tersebut. Dalam bahasa Sunda juga ada peribahasa Tamiang Meulit Ka Bitis yang artinya malindes kadiri sorangan atau menjadi bumerang. Keberadaan pohon bambu menjadi unsur penting pelestarian lingkungan hidup. Bambu tidak bisa dilepaskan dengan kebudayaan Urang Sunda. Keterlibatan bambu dalam bidang arsitektur bangunan sipil dan kesenian urang Sunda menjadi bukti otentik Bambu sebagai salah satu kearifan lokal Urang Sunda. 

Gunung kaian
Gawir awian

Cinyusu rumateun
Pasir taluneun
Lebak caian
sampalan kebonan
walungan rawateun
daratan sawahan
situ pulasaraeun
lembur uruseun
basisir jagaeun


Kamis, 24 Desember 2015

Muludan (2), Tumpeng Ua

Salah satu legenda Muludan dulu bagi saya adalah Tumpeng Ua. Kakak perempuan bapak. Sekarang keduanya sudah tidak ada! Karena ia tidak dikaruniai anak, maka kedekatan saya dengan ua sudah seperti orang tua sendiri. Main bersama, diajar mengaji, dipijitin sebelum tidur adalah sesuatu yang tidak akan terlupakan. 

Kembali ke Tumpeng Ua.  Muludan adalah momen sakral bagi kami. Ketika muludan akan dilaksanakan maka segala sumber daya dikerahkan untuk meramaikan muludan! mensyiarkan muludan! Hayam dipeuncit balong dibedahkeun! begitu semboyannya! Untuk acara Muludan Kolot di Mesjid Jami, Ua suka bikin tumpeng! Tumpengnya unik dan rasanya mantaps! Ikan Nilem dan Mujaer kecil yang dimasukin dan dimasak bersama tumpengnya menghasilkan perpaduan rasa ajib! Maknyus pokoknya. Sayang Tumpeng Ua kini hanya jadi kenangan. 

Lepas dari permasalahan khilafiahnya saya mengharapkan momen Muludan tetap dilestarikan. Hal-hal yang baiknya diteruskan dan yang sekiranya bertentangan dengan dasar-dasar agama kita dikoreksi. Point pentingya adalah kita mengaktualisasikan kembali perjuangan Rasulullah! dakwahnya, jihadnya, sikap politiknya, akhlaknya, etos kerjanya! Harus komprehensif. Jangan diambil sebagian dibuang sebagian. 

Muludan (1)

Momen peringatan kelahiran Kanjeng Rosululloh Muhammad SAW di kampung Cibaruyan Cihaurbeuti  dikenal dengan Muludan. Ini adalah saat yang selalu kami nantikan! Ada dua malam Muludan, Muludan Barudak dan  Muludan Kolot. Muludan Barudak merujuk pada kegiatan peringatan Maulid Nabi yang dilakukan oleh para murid-murid Madrasah Al Hikmah. Muludan Kolot adalah acara peringatan Maulid Nabi di Masjid  Jami yang dikoordinir oleh para tetua agama dan pemerintahan. Bagi kami ada dua hal yang dirindukan! Unjuk kebolehan di acara Muludan Barudak dan pembagian dan makan nasi tumpeng di acara Muludan Kolot. 

Saya pernah ikut Pupujian, Tilawah, Qasidahan, Rudat dan Pertunjukan Drama dalam Muludan Barudak. Momen terbaiknya adalah dipercaya untuk mengucapkan salam sebelum grup kami merapalkan Pupujian....wah senangnya minta ampun! serasa jadi pusat perhatian! Kalau di muludan kolot paling dinanti itu ya pas pembagian bungkusan nasi tumpeng! Mesjid Jami jadi agak ribut, anak-anak berseliweran kesana kemari! Digembol kain sarung mengumpulkan bungkusan nasi tumpeng! Uing meunang lima....uing meunang opat....! Setelah fase sambutan (pak kuwu, pak kepala dusun, pak ketua MUI Desa, pak Ketua DKM.....banyak banget ya), pembacaan Al Barzanji dan Ceramah Maulid, berkumpul di pos ronda sambil membuka gembolan masing-masing adalah  hal puncak Muludan bagi kami anak kampung. Tak lami pasti akan terdengar, "Halah sambel goreng tempe euy!, "Bedul teh tahu jeung mie!", "Gurame anakna euy, Jaer!", " Mantap jeung endog hayam.....pasti ti Ceu *******!, "Wah daging hayam euy!. Bukan maksud mencela makanan tapi itulah romantika Muludan dulu!



Ingin Nyicip Golf!

Salah satu olahraga yang ingin diicip adalah golf. Sampai sekarang belum kesampaian. Dulu waktu SD olahraga yang imaginer di benak ini adalah tenis lapangan. Terpengaruh sosok-sosok tenar dunia tenis saat itu! Ivan Lendl, Boris Becker, Stefan Edber. Terpesona aura seksi Gabriela Sabatini, Christ Evert. Pernah menikmati rivalitas Steffi Graf dan Martina Navratilova serta lenguhan beragam tafsir Monica Seles. Akhirnya memukul pantulan bola pingpong dengan raket badminton ke dinding menjadi obat mimpi bermain tenis lapangan sambil melancarkan hitungan point permainan tenis. 

Mimpi bermain tenis lapangan akhirnya menjadi nyata ketika menginjak bangku SMA. Ada teman yang baik hati mengajak main dengan menyediakan lapangan. bola serta raketnya! Jurus bermain badminton yang lumayan dikuasai menjadi modal berharga untuk sekedar memukul! Tenis lapangan memberikan efek elit dan prestisius melebihi membawa raket badminton. Melakukan backhand slice dengan kaki yang agak jinjit sedikit lebih menakjubkan dibanding backhand dropshotku dalam badminton yang persentase keberhasilannya hanya 50%.

Mudah-mudahan ada kesempatan untuk bermain golf! Pukulan permainan gatrik semasa kecil akan menjadi dasar kalau nanti memegang stick golf hehehe!

Rasulullah


Rasulullah
(The Zikr)

Rasulullah dalam mengenangmu
Kami susuri lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu
Membawa cahaya kebenaran

Engkau taburkan kasih sayangmu
Untuk ummatmu yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
Cekalnya hatimu menempuh ranjaunya

Tak terjangkau tinggi pekertimau
Tidak tergambar indahnya akhlakmu
Tidak terbalas segala jasamu
Sesungguhnya engkau rasul mulia

Tabahnya hatimu menempuh dugaan
Mengajar erti kesabaran
Menjulang panji kemenangan
Terukir nama mu di dalam Al Quran

Rasulullah kami ummatmu
Walau tak pernah melihat wajah mu
Kami cuba mengingatimu
Dan kami cuba mengamalsunnah mu

Kami sambung perjuanganmu
Walau kami dicaci dihina
Tapi kami tak pernah kecewa
Allah dan rasul sebagai pembela

Hidup Tenang

Kata Prof Quraish Shihab "Jika kau mendambakan kehidupan tenang, maka tinggalkan yang bukan urusanmu".