Selasa, 18 Februari 2020

Mengapa Saya?

Mungkin Sertu Rizka Nurjanah juga pernah berujar
"Mengapa saya?.
Prajurit TNI AD yang tengah  diuji Alloh SWT.
Ketika tengah senang-senangnya.
Tengah aktif-aktifnya.
Ketika karir tengah menanjak.

Tetap semangat
Tetap antusias,
dan tetap bersyukur.

Terbayang,
di usia emas.
di tengah gemerlap hidup.
Pekerjaan yang menyenangkan. 
Situasi berubah 180 derajat.

Tapi memang itulah hidup.
Kita ga tahu apa yang akan terjadi esok hari.
Jangankan esok.
beberapa detik ke depan pun kita tidak tahu!

Pelajarannya kita harus selalu bersyukur.
Selalu siap terhadap apapun qodo dan qadar Alloh SWT.
Itu yang terbaik! apapun itu!
baik atau buruk!
senang atau susah!
Tawa atau air mata!
dan jangan pernah bertanya
"Mengapa Saya?".

Kamis, 06 Februari 2020

Runtuhnya Ego

Perlahan-lahan ego-ego saya berkurang.
Saking egoisnya saya
Dulu pernah ingin di surga sendirian.
Pengen saya sendiri yang sukses.

Seiring waktu
semua berubah
walaupun belum sepenuhnya.


Rabu, 05 Februari 2020

Merintis E-Learning

Website E-Learning Kabupaten Ciamis 

Disrupsi memapar berbagai sendi kehidupan.
Termasuk kepemerintahan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pemicunya
lahirlah e-government.
Pemerintahan 4.0,
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Begitu juga dengan peningkatan kompetensi aparatur
salah satunya pendidikan dan pelatihan,
harus merubah wajah, merubah cara.
setidaknya melengkapi, dalam beberapa kasus.

E-learning sebetulnya tidak baru-baru amat,
sejatinya sudah ada dari dua dekade yang lalu,
lahir seiring berkembangnya internet dan IT.

Tapi di instansi pemerintah belum masif, masih beberapa.
Metode ini menawarkan efisiensi dan efektifitas.
Di sisi lain metode ini menuntut transformasi.
Sarana dan prasarana.
Termasuk didalamnya, widyaiswara, instruktur dan narasumber.
Harus belajar lagi.
Karena ini cara baru, metode baru.
Tidak klasikal lagi.

Mudah-mudahan upaya kami bermanfaat,
sekecil apapun!
Bagi peningkatan kompetensi aparatur.
karena bagaimanapun, aparatur pemerintahlah yang menjadi ujung tombak
Implementasi berbagai program dan kegiatan pemerintan.
Di berbagai tingkatan,

Senin, 03 Februari 2020

Kehormatan bagi yang Berhak


KH.Salahudin Wahid (sumber: inibaru.id)
Jangankan mendengarkan pembincaraannya,
Melihat wajahnya sudah terasa tenang.
Gus Solah kurang retorik.
Alloh tidak menakdirkan beliau dengan kemampuan menyihir massa dengan orasinya.
Tidak kontroversial.
Walau tidak termasuk Kyai Langitan!
Mudah-mudahan  beliau populer di langit.

Tadi malam (2/2-2020) kekira pukul 20.55 KH. Salahuddin Wahid meninggal dunia.
Pas pagi, grup WA yang kuikuti ramai, menginformasikan dan mendo'akan.
Terbayang berapa juta orang berduka dan mendo'akan beliau.
Duh betapa beruntung dan bahagianya.

Tapi kehormatan dan itu sudah menjadi haknya.
Tanpa harus kesana kemari minta dihormati dan dihargai.
Pendapatnya merdeka.
Ukurannya jelas.
Meski harus berbeda dengan kehendak penguasa.

Tahun 2002 pernah nyalon jadi Wapres.
Bersama Pak Wiranto.
Tapi saya tidak memilihnya.
Saat itu SBY-JK sinarnya lagi terang benderang.
Tapi ada hikmahnya juga beliau tidak terpilih.
Mendapat suara banyak suara manusia,
Tidak selalu berbanding lurus dengan bertambahnya kehormatan!
Baik dalam pandangan penduduk bumi, juga penduduk langit.

Sabtu, 01 Februari 2020

World Hijab Day

Dekade 90an jarang (hampir tidak ada) yang memakai hijab di tempat umum.
Kecuali keluarga Ajengan (itupun tidak semua)
Santriwati yang betul-betul nyantri
dan para wanita tua, itupun memakai penutup kepala sederhana,
Biasa di sebut ciput.

Hari ini tanggal 1 Februari.
Diperingati sebagai World Hijab Day.
World Hijab Day diinisiasi pada tahun 2013 oleh Nazma Khan,
seorang muslimah berhijab yang tinggal di New York, Amerika Serikat.

Ia mencetuskan World Hijab Day untuk mempromosikan toleransi beragama dengan menyerukan perempuan muslim yang tak berhijab dan perempuan non muslim untuk mencoba mengenakan hijab selama sehari. Ini dilakukan untuk menciptakan toleransi dan penghargaan terhadap pemakai hijab.

Seperti dilansir dari The Print, Nazma Khan yang tumbuh di New York, mencetuskan World Hijab Day untuk membuat orang-orang terbiasa menyaksikan perempuan berhijab. Nazma sendiri datang ke Amerika Serikat dari Bangladesh pada usia 11 tahun. Dia adalah satu-satunya anak perempuan yang mengenakan hijab di sekolahnya. Hal itu merupakan pengalaman yang sulit baginya.

Kini hijab semakin memasyarakat.
Kalau dulu agak aneh manakala ada wanita memakai hijab di area publik,
kini sebaliknya.
Mudah-mudahan bukan sekedar trend atau fashion.
Apalagi ikut-ikutan!
Tapi berdasarkan keyakinan.

Jumat, 31 Januari 2020

My Gojek/Grab My Adventure

Logo Grab dan Gojek (sumber: liputan6.com)
Kekira sampai dua tahun yang lalu, biaya transportasi tidak terlalu membebani.
Apalagi kalau naik motor!
Jarak rumah ke kantor kurang lebih 5 km.
Isi bensin full tank motor cukup untuk seminggu pulang pergi kantor.
Kecuali kalau pakai mobil, baru terasa.

Tapi semenjak badan kurang fit.
tidak berani naik motor lagi, mobil juga.
sekarang ngandelin Gocar atau Grabcar.
Mobilitas dari dan ke tempat kerja jadi terasa biayanya,
walau masih worthed dan terjangkau.
tapi ya itu, alokasi biasa transportasi sekarang terasa cukup besar.

Di tengah segala keterbatasan,
tetap bersyukur dan mengambil hikmah.
alhamdulillah sekarang ada transportasi online,
simbiosis mutualisme.
Thanks Gojek and Grab.
Thanks Komunitas driver online Ciamis:
Om Aris, Om Ray, Om Dedi,
Om Yayat, Om Nunu dan lain-lain.

Selalu bersyukur...
masih bisa kesana kemari walau terbatas.
masih bisa beraktifitas walau terbatas.
dan yang terpenting....
masih diberi kesempatan bisa bernafas.

Ketika sehat,
detak jantung dan desah nafas hampir luput kita syukuri.
kehadiran jantung dan paru-paru dirasa sebagai hal yang biasa,
seuatu yang taken for granted.
sehingga kadang lupa kita rawat.
sering kita racuni.
luput ngasih nutrisi.
lupa memberi waktu istirahat!.

Pada yang Alloh kasih kelapangan
bersyukurlah
berikan hak-hak tubuh
hak-hak ruhiah!
Apa yang dicari?
sebanyak apa yang kita punya
setinggi apa yang kita capai
Suatu saat akan tiada arti!.



Minggu, 26 Januari 2020

Mendapat Hidayah di Al Hidayah

Salah Satu Sudut Mesjid Al Hidayah Smandatas
Dulu tak begini,
Luasnya juga fasilitasnya.
Kini megah dan artistik,
Dua lantai dengan arsitektur minimalis moderen.

Al Hidayah adalah nama mesjid sekolah kami,
SMA Negeri 2 Tasikmalaya.
Mesjid awal-awal saya  mengerjakan Dhuha.
Dengar sudah lama tapi mengerjakannya ya pas SMA itu.
Walaupun niatnya papuket jeung pabaliut antara lillah,
Kabur dari kelas karena stres dengan Matematika, Kimia dan Fisika,
dan harapan untuk ketemu bunga hati (walaupun nyatanya bunga itu hanya tumbuh di hatiku, tapi tidak dihatinya)...duh so sad ari inget carita eta!

Di mesjid ini pula mulai mengenal harokah islamiah.
Menumbuhkan persisnya. Almarhum ayahku yang menanamnya!.
Terpesona melihat orang pintar dan sholeh.
Sedangkan aku pintar ngga dan ngga sholeh-sholeh amat hihihi.
Absurd memang.

Ada pengalaman lucu.
Ikut kegiatan Irema, semacam pengkaderan begitu mungkin.
Pas qiyamul lail (bisa jadi ini tahajudku yang pertama)
....bacaan suratnya panjang banget!.
Bagiku yang biasa surat pendek yang benar-benar pendek.
Agak menyiksa.

Keluarlah saya dari barisan
Eh ternyata di luar ada teman yang berperasaan sama.
Hehehehe.....kelamaan katanya!
Bagi siswa langitan memang biasa
tapi bagi kebanyakan kami.....luar biasa!

Tapi senang bisa terlibat sedikit dalam aktifitas mesjid.
Belajar berharokah!
Malah konon katanya Irema lah "partai "pengusung pencalonanku dalam Pemilihan Ketua OSIS Tahun 1995.
Sesuatu yang menjadi bekal ketika menjalani aktifitas serupa di jenjang pendidikan selanjutnya.
Mengidolakan Kang Ihsan Syakir Pentolan Irema saat itu,
sehingga nama depannya menjadi nama depan anakku, Ihsan Syarif Nashrullah!
#KitaSmandatas

Hidup Tenang

Kata Prof Quraish Shihab "Jika kau mendambakan kehidupan tenang, maka tinggalkan yang bukan urusanmu".