Selasa, 03 Mei 2022

Jam Weker Ajaib

Sebuah tulisan dari seorg phers yg pernah menjadi ketua Indriani Ginoto pd 5 Feb 2016

Jam Weker Ajaib 

Saat berkunjung ke kediaman mas Saepul Adnand Afgandi, Hayuda N Said dan keluarga hari minggu kemarin, bukannya kami yang menguatkan mereka, malah sebaliknya, kami yang dikuatkan 🙂

Mas Adnan mengingatkan kami, bahwa kita phers orang2 yang spesial..

Ibarat jam weker, hipertensi paru adalah reminder dari Tuhan agar kita selalu ingat untuk mencari hikmah kehidupan dan kembali kepadaNya..

Jam itu tidak bagikan ke semua orang, dia hanya diberikan kepada orang-orang yang spesial..

Sebagian besar orang sibuk menjalani kehidupannya, mereka lupa untuk "belajar dari kehidupan" dan juga lupa mempersiapkan akhir..

Ya akhir, kematian bukan untuk ditakuti, tetapi untuk dipersiapkan..

Aduhh kok dipersiapkan? Takuttt..

Lha kalau ga dipersiapkan, apakah ada pilihan lain?

Lari? Lari kemana?

Bukankah kematian itu pasti bagi semua orang?

SEMUA orang harus mempersiapkan akhir, bedanya di sadar/tidak, mau/tidak?

Phers spesial, kita memiliki jam weker ajaib..

Setiap kita kelebihan aktifitas dan kecapean, kringgggg dia berbunyi..

Setiap kondisi kita drop/ke ugd, dia berbunyi lebih keras lagi...

Setiap mendengar kabar duka, bukan hanya berbunyi kringgggg, tapi sirine merah berkelap kelip..

Lalu apa respon kita? Apa responku?

Mendengarkan, merenungkan hikmahnya dan kembali kepadaNya?

Atau seperti jam weker yang biasa kita langsung matikan dan melanjutkan "tidur"?

Hiks, aq rasanya lebih sering mematikan jam weker tersebut, dan terpaksa mendengar hanya bila sudah "gaya batu" alias kondisi sudah drop parah, itupun segera lupa setelah pulih kembali 🙁

Bersyukur ayu dan keluarga memiliki kesempatan untuk merespon dengan optimal..

Mas adnan bercerita bagaimana ph telah memberikan hikmah luar biasa bagi mereka sekeluarga..

Bagaimana ph mengubah karakternya menjadi lebih tenang dan tidak emosional, dst.

Perjalanan yang mungkin terjal dan berbatu2 bagi seluruh keluarga, tetapi menyisakan rasa syukur serta ikhlas pada akhirnya..

Sejak lebaran tahun lalu, mereka memulai lagi dari titik 0, membangun motivasi, mental dan spiritual ayu melalui sholat, dzikir, tahajud, dst.

Kurang lebih sama dengan merenungkan serta melakukan firman Tuhan siang dan malam bagi yang non muslim..

Hal ini dilakukan supaya ayu tetap optimis, siap dan ikhlas akan apapun yang terjadi di masa yang akan datang..

Ya, bersiap itu tetap berharap, berdoa, berusaha dan berikhtiar, bahkan tetap ceria menjalani kehidupan..

Tentu kita semua masih ingat bagaimana ayu tetap ceria dalam menjalani hidup bersama dengan ph..

Group bbm, wa jadi rame dan heboh kalo ayu nongol, penuh canda tawa..

Belum lagi saat sharing tentang kehidupan syamsi sehari2, penuh dengan semangat..

Ayu masih optimis hingga akhir, bahkan 2 hari sebelum pergi, masih bbm aq dan berkata : "kaliumku sudah 3.2 in, pengen stabil dan normal kembali"

Kalimat sederhana tapi mencerminkan harapan itu masih ada dan terjaga dengan baik hingga akhir..

Rest in peace yu..

You have won the battle..

Kamu sudah berhasil menjaga iman dan harapan itu hingga akhir..

Note :

Terima kasih buat mas adnan dan keluarga besar atas inspirasinya, terima kasih juga sudah mendukung ayu selama ini, 

phers tidak akan dapat melewati ini semua tanpa dukungan keluarga..

Judul sengaja unik supaya kita selalu mengingat dan bersyukur meski "jam weker" itu berbunyi trus setiap hari 🙂

Minggu, 24 April 2022

Membersamai Orang-Orang Hebat


Merasa mendapat kehormatan.
Diberikan amanah menjadi bagian dari pelaksanaan Lomba Inovasi Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2022. 
Walaupun saya bukan orang hebat, senang rasanya bisa bergabung dengan orang-orang hebat dan mengevaluasi orang-orang dengan karya-karya hebat.
Selalu belajar dan terus belajar.
Sejak dulu memang tertarik dengan inovasi.
Agar kita tidak business as usual.
tapi memang perubahan itu banyak musuhnya,
apalagi dari mereka yang terancam kelangsungan kepentingannya.

Senin, 21 Maret 2022

Omicron Oh Omicron

Minggu tanggal 07 Maret makan goreng ayam dengan sambal tolenjeng....pedas!
Senin paginya tenggorokan sakit....ah paling karena kemarin makan pedas.
Masuk kerja seperti biasanya.
Pulang badan sudah agak kurang enak sih....nafas sambil pakai masker terasa agak panas.
Di mobil sopir Gocar-nya cerita beberapa minggu yang lalu ia terkena Omicron.
Dengar cerita tersebut aku sekarang tidak panik dan tidak takut.

Sebelum Maghrib ketiduran sebentar.
Terbangun badan mulai tidak enak,
"Duh nyesel tidur sore!", begitu pikirku.

Badan sudah mulai tidak enak,
tapi karena ada acara yang harus kupastikan instrumennya, hari Selasa aku tetap masuk.
Menjelang siang badan makin ga enak.
Wah harus pulang nih kayanya.

Malamnya badan makin tidak enak.
Kuputuskan minum paracetamol.
Meriang walau masih dalam batas yang dapat aku tahan.
Tenggorokan masih sakit.
Badan terasa linu-linu dan pegal-pegal.
Apakah ini Omicron?
Apa yang diceritakan Driver Gocar hampir semua terasa.

Memutuskan untuk cuti sakit.
Jaga-jaga...menjaga diri sendiri dan orang lain.
Minum vitamin dan antibiotik.
Nafsu makan mulai berkurang.

Hari Kamis 10 Maret pegal linu dan meriang mulai berkurang.
Batuk mulai ada tapi jarang.

Tidak dipastikan dengan PCR atau antigen engga sih.
Tapi sepertinya aku terserang Covid.
Anosmia.
Kotoran kucing di halaman belakang rumah tidak tercium bau-nya.
pun sabun mandi.
Minyak kayu putih masih tercium walau agak samar2. 


Jumat, 18 Maret 2022

Jumatan yang Tak Biasa

Hari Jumat ini, Mesjid di lingkungan tempat kerjaku tidak menyelenggarakan Shalat Jumat.
Ada kegiatan di luar, sehingga kurang jamaah laki-laki.
Saya memutuskan untuk Shalat Jumat di Mesjid sekitar.
Bissmillah....laa haula wala quwwata illa billah.
Aku sudah siap dengan segala kemungkinan.
Alhamdulillah ada beberapa rekan.
Kalau ada apa-apa, ada teman.

Sepuluh menit sebelum waktu Jumatan dimulai,
mulai berjalan pelan menuju mesjid.
jujur serasa mo pergi jihad.
Kalaupun terjadi apa-apa toh aku sedang melaksanakan perintahnya.
Ini adalah kali kedua Jumatan di tempat yang agak jauh.

Akhirnya sampai juga di Mesjid.
Sudah hampir empat tahun lebih tidak Shalat Jumat di Mesjid ini.
Semenjak hipertensi paruku mulai menampakkan gejala.
Mobilitasku menjadi terbatas.
Kliyengan dan perasaan mau pingsan yang kadang menyerang,
membuatku banyak berhitung tentang resiko.

Kupilih di teras belakang mesjid.
Berharap angin dan situasi yang tidak terlalu penuh.
Bagi banyak orang....pandemi is over.
Hanya beberapa orang yang terlihat memakai masker.

Khutbah Jumat kulewati dengan lancar.
Tidak terlalu panjang.
Lanjut shalat aku masuk barisan,
di paling belakang.
Tidak memakai masker.
Alhamdulillah imam tidak membaca surat yang panjang.
Di antara jamaah memang kan banyak yang memiliki keterbatasan.
Termasuk aku.

Shalat Jumat beres.
Shalat sunat bakdiyah ah.
Tiba-tiba aku ingin menangis
dan tak bisa aku tahan.
Mengingat keterbatasan diri ini.
walau kuterima dengan ikhlas
tapi aku ingin seperti dulu lagi.
Air mata mulai keluar.
Dan alhamdulillah 
Kepala yang biasanya berat terasa agak ringan.
Alhamdulillah.
Mudah-mudahan membaik.
Langkah pulang ke tempat kerja lebih ringan.
The beautiful day.
Jumat Berkah.

Minggu, 06 Maret 2022

Spion yang Mulai Kusam

Memasuki Bulan Maret.
Ramai tentang Serangan Umum Satu Maret 1949.
Sebentar lagi ramai tentang Supersemar.
Surat Perintah Sebelas Maret 1966.

April relatif aman.
Tidak ada moment sensitif.

Mei mulai menghangat
Hari Buruh plus Ulang Tahun Reformasi.

Juni seputar polemik Hari Lahir Pancasila.

Juli adem ayem

Agustus sibuk HUT RI
bersatu sebentar

September rame lagi.
Polemik yang tak kunjung usa,

Terus begitu....
Tiap tahun.

Melihat Kaca Spion yang mulai kusam.

Bangsa yang terus menerus memperebutkan dan mempermasalahkan masa lalu tidak akan pernah bisa merebut masa depan (Syarif Thoyibi. 2022)

Senin, 28 Februari 2022

28 Februari

Hari ini hari terakhir Bulan Februari 2022.
Tidak terasa.
Sudah dua bulan dilewati.
Bulan ini Covid-19 menggeliat lagi.
Perang Ukraina -Russia dimulai.

Perang ini membuat banyak pihak membuka topeng.
Topeng kemunafikan yang makin kusam.

Nilai-nilai yang mereka usung.
Hanyalah tameng dan alasan.

Minggu, 27 Februari 2022

Filosofi Kekuasaan

Bahwa kekuasaan itu banyak intriknya dan hal ihwalnya
banyak pihak yang menyadarinya.
Karena itulah mereka berusaha mengelolanya.

Bahwa kekuasaan itu akan mempermudah hidupnya dan golongannya
banyak pihak yang mengetahuinya
karena itulah banyak yang memburunya

Bahwa kekuasaan itu akan mempersulitnya di hadapan Tuhan kelak
banyak pihak yang melupakannya.
Karena itu banyak yang terjebak karenanya.

Kekuasaan itu seperti seperti lampu.
tampak indah dilihat dari kejauhan 
tapi ketika dekat terkadang panas dan menyilaukan.

Hidup Tenang

Kata Prof Quraish Shihab "Jika kau mendambakan kehidupan tenang, maka tinggalkan yang bukan urusanmu".