Selasa, 15 April 2014

Ada Apa Dengan Klakson!

Klakson ya klakson!sudah lama sebenarnya ingin menulis tentang klakson. Sebuah elemen pada kendaraan yang punya peran walau terkadang menjengkelkan. Di Jepang konon katanya jarang sekali seorang pengemudi membunyikan klakson. Ketika terjadi antrian panjang pada saat terjadi gempa bumi dan tsunami beberapa tahun yang lalu bunyi klakson  tidak berbunyi di sana-sini. Tetap mengantri dengan tenang.

Di Indonesia mungkin klakson adalah juga alat ekpresi dan identitas diri. Bunyi klakson tidak lagi sebatas suara untuk memberi tahu pengemudi atau pengguna jalan yang lain tapi terkadang telah sampai pada tahap mengagetkan dan berlebihan dan yang pasti menjengkelkan (klakson yang telah dimodifikasi). Kalau di luar negeri orang cenderung hemat berklakson, maka di kita cenderung gemar berklakson ria.

Suara klakson yang telah dimodifikasi lebih terdengar mengagetkan daripada sekedar memperingatkan atau memberitahukan. Sesuatu yang tidak perlu diklaksonin pun diklaksonin, seolah mau menunjukkan ini lho gua dan klakson gua!

Senin, 03 Maret 2014

Februari 2014

Bulan yang Februari 2014 memang telah pergi. Tidak akan pernah kembali. Hanya bisa kukenang dengan rangkaian kata-kata.  Euforia kegembiraan menyeruak di awal Februari 2014, berhasil lulus sidang tesis dengan hasil sangat memuaskan. Subhanalloh walhamdulillah wallohuakbar! semua tidak akan terjadi kalau bukan karena inayah dan i'anah Alloh SWT.  Terima kasih kepada semua yang ikut berperan dalam dinamika hidup ini.

Bulan yang begitu berkesan, renovasi rumah yang overbudget dan overplanning sehingga kelabakan sendiri. Mengajak keluarga rekreasi ke lembang.....oohhh februari kemarin serasa lebih panjang di banding bulan-bulan lainnya. Di akhir bulan tersebut juga aku mulai memasuki kembali lingkungan pekerjaan. tempat yang aku tinggalkan kurang lebih 16 bulan (walaupun tidak sepenuhya).  terkadang aku merasa asing (mudah2an bukan aku yang mengasingkan diri). Yang jelas idealisme yang dibangun dengan susah payah selama 16 bulan tersebut seolah luntur dalam hitungan hari......mesti cepat bertobat nih!

Maret menjelang!keep improve!

Selasa, 25 Februari 2014

Terima Kasih Pak!

Hari ini bertemu dengan tiga orang istimewa, yang pertama adalah seorang yang saat ini sedang mengemban amanah di salah satu jabatan di Pemerintah Kabupaten Ciamis.....bukan pejabat tinggi memang, tapi saya percaya ketinggian budi pekerti dan ruhiahnya jauh melebihi simbol-simbol artifisial yang terkadang banyak membuat orang lupa diri dan melupakan orang lain.Eh abang! (begitu beliau memanggil saya) uluran tangan dan rangkulannya membuat saya melambung!subhanalloh beliau tidak segan untuk memeluk seorang pelaksana di hadapan orang-orang!

Di Bagian Kesra Setda Kabupaten Ciamis adalah cerita pertama kali kami bersua. Beliau meminta saya untuk menjadi stafnya. Hari-hari berjalan dengan pelajaran mengenai kepemimpinan!sebagai seorang pemimpin beliau tidak pernah melepas tanggung jawab!dan tidak pernah melepas bawahannya sendirian.  Masa yang tidak terlalu lama kami lalui dengan haru biru dan gelak tawa. Stress sama-sama karena dikejar-kejar SPJ!senang karena dikasih durian setelah memberikan bantuan! Nyaris tanpa jarak, tapi karena itulah saya menghormati beliau dengan tulus!walaupun beliau bukan atasan saya lagi, tapi saya tidak akan menolak jika diminta sesuatu.

Pelajaran penting yang didapat adalah ungkapan beliau "interaksi saya dengan abang dianggap berhasil ketikan abang tidak memandang lagi saya sebagai atasan abang, tetapi sebagai saudara abang" memang betul pak, kedinasan itu ada batasnya!tapi persaudaraan ini akan tetap abadi dan mudah2an menjadi salah satu wasilah Alloh SWT memberikan jannahnya kepada kita....aamiin!

Aku Makin Kuat.....

Lingkungan telah berubah dan akan selalu berubah....seiring dengan fananya kehidupan ini. Justru pertanyaannya tertuju pada diri ini! "mengapa kamu masing terjerembab di masa lalu?", "mengapa kamu selalu menggunakan masa lalu baik secara personal maupun kondisional sebagai sebuah perbandingan!

Belajar untuk tidak cengeng!berusaha untuk tegar dari setiap kritik, umpatan, kemarahan, kebencian dan caci maki!sebab aku pernah di tempa di salah satu kawah candradimuka terbaik di negeri ini!

Jumat, 07 Februari 2014

Carita Baheula

Di lembur kuring teu pernah aya pertunjukan wayang golek!salah sahiji kasenian sunda nu pernah ku kuring disaksian nyaeta Jaipongan! Basa Mang Sahri hajat ngahaja nanggap Jaipongan! Mang Sahri jenatna teh Bandar Bawang. Harita mah lembur kuring teh katelah sentra bawang kucay jeung peuyeum sampeu!babakan belah wetan kana kucay babakan belah kulon kana peuyeum sampeu. Eta dua komoditas andelan lembur teh ayeuna mah geus teu nanjeur. Peuyeum sampeu ngelelep pisan ari Kucay mah masih aya sok sanajan teu saperti baheula!baheula mah aya istilah nyalo, buburuh meungkeutan di bandar kucay! Nya harita aya istilah megat bawang!megat bawang teh lamun barudak keur maen bola heg aya pamaen anu nungguan bal di hareupeun gawang musuh! Arti harti sabenerna mah megat bawang teh nungguan bawang anu palid di walungan waktu keur dikumbah!

Mun ngabahas Kucay jeung Peuyeum sok ras inget kana konsep One Village One Product! Lembur kuring sabenerna ti baheula mah geus nerapkeun eta konsep! Teu kudu pelatihan seminar atawa panataran!geus nepi ka tahap implementasi! Estu kondisi anu alami! Warga masyarakat hirup kumbuh, nyiar kasab sesuai kamampuan jeung kaahliana. Lamun dipikir-pikir leuwih mandiri masyarakat baheula. Teu loba namprak! jeung teu loba nu usaha ladang ngajual masyarakat!

Jumat, 27 Desember 2013

Teh Telor (Padang and The Paper 5)

Teh Telor Mak Syukur Padang Panjang
Kuliner selanjutnya yang dijajal adalah Teh Telor. Masih di Sate Mak Syukur Padang Panjang. Sebenarnya saya pernah nyicip teh telor di salah satu rumah makan Padang di Ciamis. Tapi merasakan sesuatu di tempat asalnya pasti berbeda. Kesimpulan rasanya memang nendang senendang-nendangnya!

Teh Telor Mak Syukur Padang Panjang 

Kamis, 26 Desember 2013

Nyicip Sate Mak Syukur Padang Panjang (Padang and The Paper 4)


Kuliner kedua yang dijajal adalah Sate Padang. Sama seperti rumah makan, di sini yang namanya Sate Padang tanpa embel-embel Padang. Kami dibawa Pak Yayan ke Sate Mak Syukur Pandang Panjang. Sate ini terkenal, sampai Presiden SBY pun pernah mampir ke sini (foto-foto Presiden di Sate Mak Syukur banyak terpampang di dinding). Inillah penampakan Sate Mak Syukur.
Perkenalan pertama dengan Sate Padang terjadi pada tahun 1997 di Kompleks Perumahan Departemen Agama Kedoya Selatan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Saat itu saya kuliah di Institut Sains dan Teknologi Al Kamal (episode ini akan saya tulis secara terpisah) dan kost di salah satu rumah di kompleks perumahan ini. Bang Hasan, itu panggilan yang punya rumah. Beliau memang keturunan Padang dan ketika ada tukang Sate Padang lewat aku ditawarin.  Rasanya yang aneh membuat syaraf perasaku sibuk untuk beradaptasi sementara otakku juga mungkin sibuk untuk mentransformasi rasa aneh menjadi enak heheheheheeheh.....maklum rasa sate yang seperti ini belum ada di memori.

Ketika pindah kuliah ke Depok dan kebetulan ada penjual Sate Padang yang murah untuk ukuran saat itu (tahun 1998 sampai dengan 2001an harganya sekitar Rp. 4.000,00). Sejak saat itu  aku mulai menggemari Sate Padang dan berlanjut sampai sekarang......Kesimpulannya Sate Padang Mak Syukur nendang senendang-nendangnya!


Rabu, 25 Desember 2013

Nasi Kapau Uni Lis Cabang Pasar Atas Bukittinggi (Padang and The Paper 3)

Nasi Kapau Uni Lis Bukittinggi

Pertama kali mendengan istilah Nasi Kapau adalah ketika masih sekolah di SMA Negeri 2 Tasikmalaya. Saat itu organisasi kepramukaan di sekolahku (Ambalan Satyakencana) mengadakan kegiatan Lintas Budaya Minang,  semacam kegiatan ekspedisi ke Sumatra Barat.  Ketika tiba, mereka berujar tentang Nasi Kapau!wah seperti apakah itu?Nasi Kapau adalah nasi rames khas nagari Kapau, Sumatra Barat terdiri dari nasi, sambal, dan lauk pauk khas Kapau, gulai sayur nangka (cubadak), gulai tunjang (urat kaki kerbau atau sapi), gulai cangcang (tulang dan daging kerbau), gulai babek (babat) atau paruik kabau. Nasi kapau standar selalu dilengkapi gulai nangka ciri khas nasi kapau itulah hal ikhwal Nasi Kapau menurut Wikipedia.

Setelah puas mengelilingi  Bukittinggi kami meminta Pak Yayan (local partner kami selama di Padang) untuk mengecap kuliner Sumatra Barat yang betul-betul nendang. Terdamparlah kami di Nasi Kapau Uni Lis Cabang Atas Bukittinggi. Di sekilingnya tampak kios-kios Nasi Kapau yang rata-rata memakai nama dengan awalan Uni. Sepintas menunya tidak berbeda dengan menu-menu di Rumah Makan Padang yang sering kita temui di luar Sumatra Barat. Tapi ada yang agak serem, ini nih!
Usus Sapi isi tahu dan telur

Untuk rasa susah untuk digambarkan dengan kata-kata, yang jelas nendang senendang-nendangnya.





Seminar Dalam Rangka Temu Alumni Penerima Beasiswa Kominfo Tahun 2013 (Padang and The Paper 2)

Akhirnya ketemukan juga Andalas yang asli, Universitas Andalas. Sebuah universitas terkemuka di Pulau Sumatra tepatnya di Provinsi Sumatra Barat. Nama Andalas dinisbahkan kepada nama lain dari Pulau Sumatra yaitu Andalas.  Tiap universitas memiliki rata-rata memiliki arsitektur bangunan kampus yang khas. Begitu juga dengan Unand yang menjadi tuan rumah Seminar Dalam Rangka Temu Alumni Penerima Beasiswa Kominfo Tahun 201. Arsitekturnya yang modern mengambil gaya Eropa (maaf kalau salah, ini analisa orang non arsitek, jadi ngasal) sehingga sangat artistik. Apalagi lansekap Unand yang ada di dekat gunung sehingga menambah keasrian. inilah salah satu sudut Universitas Andalas.
Seminarnya sendiri berjalan dengan lancar dengan pembicara dari para alumni S3 Penerima Beasiswa Kominfo dari luar negeri. Kemudian ada pembicara dari Universitas MARA Malaysia.  Hubungan baik dengan Malaysia di Pulau Sumatra terasa sangat erat. Tidak seperti beberapa gelintir orang yang tidak tahu mengapa seolah sangat membenci segala sesuatu yang berbau Malaysia, bukankah mereka adalah saudara serumpun......mendapat atmosfir hubungan yang erat diantara keduanya di Auditorium Unand mengingatkan saya akan wacana Melayu Raya!

Selasa, 24 Desember 2013

My First Flight (Padang and The Paper 1)


Garuda Boeing 737-800
Heuheuheu berkesempatan juga naik pesawat terbang. Pada usia 37 tahun.
Perasaannya gimana gitu! Its amazing.
Rutenya ke Padang, Bandara International Minangkabau.
Ada undangan untuk presentasi jurnal hasil penelitian dari Panitia Temu Alumni penerima Beasiswa Kementerian Komunikasi dan Informasi Balitbang Kominfo, biaya transpotasi ditanggung. Alhamdulllah.

Naik Garuda kita. Pesawat Boeing 737-800. 
Take off dari Bandara Soekarno Hatta   Minggu 24 Nopember 2013 pukul 06.20 wibb (detail waktunya, bersejarah soalnya). Tapi dari Bandung kita berangkat sekitar pukul 01.00 pakai minibus travel.

Onboard Garuda Boeing 737-800 Jakarta-Padang
Aku beruntung, Nomor Kursi 32A ternyata tepat di samping jendela.  Keinginanku untuk melihat daratan dari udara terlaksana.  Take Off kujalani dengan lancar, walau agak puyeng sedikit (salah posisi hadirin, kepala ga nyandar). Mulailah sensasi mengangkasa kunikmati!panorama kota, laut, sungai dan hutan membuat tafakurku semakin mendalam disela kepasrahan yang menyeruak. Konfigurasi awan seolah menghadirkan lukisan abstrak yang sulit untuk kufahami.

Akhirnya setelah kurang lebih satu setengah jam mengangkasa, kami mendarat di Bandara Internasional Minangkabau!.....Padang kami datang!dan petualangan dimulai....bersambung.

Bandara Internasional Minangkabau
Arsitektur Bandara Internasional Minangkabau

Bangsa yang Kejam

Tak sampai nalarku untuk mengerti mengapa di era modern dimana konon peradaban sedemikian maju ada entitas bangsa yang berlaku demikian barb...