Senin, 11 Januari 2016

Bambu Tamiang

Bambu Tamiang
Bambu Tamiang (Bahasa Sunda: Awi Tamiang) merupakan salah satu jenis bambu yang sudah tergolong langka. Dulu kami mengenalnya untuk bahan sumpit; salah satu senjata tradisional di Indonesia. Selain untuk sumpit dan bahan kerajinan lainnya Bambu Tamiang, schizostachyum blumei ness merupakan bahan utama untuk membuat suling bambu. 

Di daerahku (Sukamaju, Cihaurbeuti) ada bukit yang bernama Citamiang dan ada juga desa yang bernama Pasirtamiang. Berdasarkan toponimi hal itu dinisbahkan pada endemiknya  Bambu Tamiang di daerah-daerah tersebut. Dalam bahasa Sunda juga ada peribahasa Tamiang Meulit Ka Bitis yang artinya malindes kadiri sorangan atau menjadi bumerang. Keberadaan pohon bambu menjadi unsur penting pelestarian lingkungan hidup. Bambu tidak bisa dilepaskan dengan kebudayaan Urang Sunda. Keterlibatan bambu dalam bidang arsitektur bangunan sipil dan kesenian urang Sunda menjadi bukti otentik Bambu sebagai salah satu kearifan lokal Urang Sunda. 

Gunung kaian
Gawir awian

Cinyusu rumateun
Pasir taluneun
Lebak caian
sampalan kebonan
walungan rawateun
daratan sawahan
situ pulasaraeun
lembur uruseun
basisir jagaeun


Kamis, 24 Desember 2015

Muludan (2), Tumpeng Ua

Salah satu legenda Muludan dulu bagi saya adalah Tumpeng Ua. Kakak perempuan bapak. Sekarang keduanya sudah tidak ada! Karena ia tidak dikaruniai anak, maka kedekatan saya dengan ua sudah seperti orang tua sendiri. Main bersama, diajar mengaji, dipijitin sebelum tidur adalah sesuatu yang tidak akan terlupakan. 

Kembali ke Tumpeng Ua.  Muludan adalah momen sakral bagi kami. Ketika muludan akan dilaksanakan maka segala sumber daya dikerahkan untuk meramaikan muludan! mensyiarkan muludan! Hayam dipeuncit balong dibedahkeun! begitu semboyannya! Untuk acara Muludan Kolot di Mesjid Jami, Ua suka bikin tumpeng! Tumpengnya unik dan rasanya mantaps! Ikan Nilem dan Mujaer kecil yang dimasukin dan dimasak bersama tumpengnya menghasilkan perpaduan rasa ajib! Maknyus pokoknya. Sayang Tumpeng Ua kini hanya jadi kenangan. 

Lepas dari permasalahan khilafiahnya saya mengharapkan momen Muludan tetap dilestarikan. Hal-hal yang baiknya diteruskan dan yang sekiranya bertentangan dengan dasar-dasar agama kita dikoreksi. Point pentingya adalah kita mengaktualisasikan kembali perjuangan Rasulullah! dakwahnya, jihadnya, sikap politiknya, akhlaknya, etos kerjanya! Harus komprehensif. Jangan diambil sebagian dibuang sebagian. 

Muludan (1)

Momen peringatan kelahiran Kanjeng Rosululloh Muhammad SAW di kampung Cibaruyan Cihaurbeuti  dikenal dengan Muludan. Ini adalah saat yang selalu kami nantikan! Ada dua malam Muludan, Muludan Barudak dan  Muludan Kolot. Muludan Barudak merujuk pada kegiatan peringatan Maulid Nabi yang dilakukan oleh para murid-murid Madrasah Al Hikmah. Muludan Kolot adalah acara peringatan Maulid Nabi di Masjid  Jami yang dikoordinir oleh para tetua agama dan pemerintahan. Bagi kami ada dua hal yang dirindukan! Unjuk kebolehan di acara Muludan Barudak dan pembagian dan makan nasi tumpeng di acara Muludan Kolot. 

Saya pernah ikut Pupujian, Tilawah, Qasidahan, Rudat dan Pertunjukan Drama dalam Muludan Barudak. Momen terbaiknya adalah dipercaya untuk mengucapkan salam sebelum grup kami merapalkan Pupujian....wah senangnya minta ampun! serasa jadi pusat perhatian! Kalau di muludan kolot paling dinanti itu ya pas pembagian bungkusan nasi tumpeng! Mesjid Jami jadi agak ribut, anak-anak berseliweran kesana kemari! Digembol kain sarung mengumpulkan bungkusan nasi tumpeng! Uing meunang lima....uing meunang opat....! Setelah fase sambutan (pak kuwu, pak kepala dusun, pak ketua MUI Desa, pak Ketua DKM.....banyak banget ya), pembacaan Al Barzanji dan Ceramah Maulid, berkumpul di pos ronda sambil membuka gembolan masing-masing adalah  hal puncak Muludan bagi kami anak kampung. Tak lami pasti akan terdengar, "Halah sambel goreng tempe euy!, "Bedul teh tahu jeung mie!", "Gurame anakna euy, Jaer!", " Mantap jeung endog hayam.....pasti ti Ceu *******!, "Wah daging hayam euy!. Bukan maksud mencela makanan tapi itulah romantika Muludan dulu!



Ingin Nyicip Golf!

Salah satu olahraga yang ingin diicip adalah golf. Sampai sekarang belum kesampaian. Dulu waktu SD olahraga yang imaginer di benak ini adalah tenis lapangan. Terpengaruh sosok-sosok tenar dunia tenis saat itu! Ivan Lendl, Boris Becker, Stefan Edber. Terpesona aura seksi Gabriela Sabatini, Christ Evert. Pernah menikmati rivalitas Steffi Graf dan Martina Navratilova serta lenguhan beragam tafsir Monica Seles. Akhirnya memukul pantulan bola pingpong dengan raket badminton ke dinding menjadi obat mimpi bermain tenis lapangan sambil melancarkan hitungan point permainan tenis. 

Mimpi bermain tenis lapangan akhirnya menjadi nyata ketika menginjak bangku SMA. Ada teman yang baik hati mengajak main dengan menyediakan lapangan. bola serta raketnya! Jurus bermain badminton yang lumayan dikuasai menjadi modal berharga untuk sekedar memukul! Tenis lapangan memberikan efek elit dan prestisius melebihi membawa raket badminton. Melakukan backhand slice dengan kaki yang agak jinjit sedikit lebih menakjubkan dibanding backhand dropshotku dalam badminton yang persentase keberhasilannya hanya 50%.

Mudah-mudahan ada kesempatan untuk bermain golf! Pukulan permainan gatrik semasa kecil akan menjadi dasar kalau nanti memegang stick golf hehehe!

Rasulullah


Rasulullah
(The Zikr)

Rasulullah dalam mengenangmu
Kami susuri lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu
Membawa cahaya kebenaran

Engkau taburkan kasih sayangmu
Untuk ummatmu yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
Cekalnya hatimu menempuh ranjaunya

Tak terjangkau tinggi pekertimau
Tidak tergambar indahnya akhlakmu
Tidak terbalas segala jasamu
Sesungguhnya engkau rasul mulia

Tabahnya hatimu menempuh dugaan
Mengajar erti kesabaran
Menjulang panji kemenangan
Terukir nama mu di dalam Al Quran

Rasulullah kami ummatmu
Walau tak pernah melihat wajah mu
Kami cuba mengingatimu
Dan kami cuba mengamalsunnah mu

Kami sambung perjuanganmu
Walau kami dicaci dihina
Tapi kami tak pernah kecewa
Allah dan rasul sebagai pembela

Sabtu, 19 Desember 2015

Dunia Memang Kejam, Mou!

Di dunia sepakbola roda nasib berputar lebih cepat. Beberapa minggu yang lalu Jose Mourinho masih mengomentari  dan memberi simpati atas nasib Garry Monk, koleganya yang didepak manajemen Swansea City. Kini justru apa yang ia alami menuai simpati,  Hari-hari ini dunia sepakbola sedikit terkaget-kaget terhadap apa yang menimpa The Special One.  Roman Abramovich sang empunya klub, memecatnya sebagai pembesut Chelsea. Rentetan hasil buruk yang dialami Chelsea awal musim ini seolah laku tak  berampun bagi seorang Roman Abramovich.  Berada di posisi 16 hasil dari 16 pertandingan jelas tidak sepadan dengan gelontoran dana 69,3 Milyar Pound yang diberikannya pada Mou untuk membeli pemain. Dari sisi ini pantas seorang Abramovich tersentan dan kita pun terheran-heran dengan apa yang menimpa pasukan Mourinho!

Tampak tak punya hati apalagi apresiasi, namun itulah yang terjadi. Chelsea sekarang adalah Chelsea yang tidak boleh kalah. Bukan Chelsea 20 tahun yang lalu ketika masih berkelas tim medioker Liga Inggris. Konon dulu Chelsea dulu aktualisasi kaum snobbish Kota London yang sepertinya tidak terlalu mementingkan prestasi. Beda dengan Chelsea sekarang. Chelsea kini adalah entitas bisnis. Modal yang ditanam harus ada timbal balik, ada hitungan-hitungan untung ruginya. Tidak ada makan siang gratis.

Guyuran uang yang hampir tak terbatas dari taipan Rusia itu memang sepertinya bisa mengakselerasi prestasi. Chelsea kini dapat disejajarkan  dengan Manchester United, Arsenal. Diikuti The Citizen, Chelsea seolah menggusur Liverpool dan Tottenham Hotspur dari jajaran klub besar Liga Inggris. Titel juara  BPL  dan  trophy Liga Champion, Carling Cup dan FA Cup adalah bukti keberhasilan pencapaian Chelsea. Namun apa yang menimpa Chelsea saat ini adalah bukti uang dan kuasa tidak selalu mampu menghentikan putaran roda nasib. Siklus kehidupan, pergiliran kejayaan terlalu tangguh untuk dilawan dengan logika dan mata uang! Kalau sekedar memperlambat dalam beberapa kasus mungkin ya!  Adakala uang dan kuasa begitu digjaya di atas kertas. Pada realitanya terlalu banyak variable yang terlalu sulit untuk direkayasa. Pertandingan sepakbola tidak dilaksanakan di ruang vakum.  Stadion sepakbola bukan ruang hampa udara yang membuat rumus-rumus eksakta seolah jadi raja.

Bagaimanapun Jose Mourinho adalah legenda hidup. Anak dari Felix Mourinho ini mengawali karir sebagai penterjemah Bobby Robson di Sporting Lisbon. Talenta dan kecerdasannya membuat ia mampu menyerap ilmu pelatih legendaris Inggris itu. Keberhasilannya menjuara liga domestik dan Liga Champion bersama Porto membuat ia mendunia dan dapat mendarat di berbagai klub Elit Eropa; Chelsea, Intermilan dan Real Madrid. Disamping talenta kepelatihannya ia juga berbakat dalam pyswar, hal yang membuat  ia terkadang kontroversial! Tapi itulah The Special One.  Pemecatannya tidak akan membunuh karirnya sebab ia memang berkualitas. Orang hanya kadang terlalu cepat mengambil keputusan!

Selasa, 15 Desember 2015

Tuah Magis The Tinkerman

Claudio Ranieri (Resources: www.dailymail.co.uk)
Entah seperti apa kebahagian yang membuncah pada diri Claudio Ranieri malam tadi! Yang jelas rona bahagiaterlihat  ketika bersalaman dengan Jose Mourinho, kompatriotnya dalam dunia kepelatihan yang sekarang melatih Chelsea. Tim yang baru saja dikalahkannya 2-1! Hasil yang membuat The Foxes kembali memuncaki klasemen BPL.  Posisi yang sama sekali tidak ia pikirkan. Ia hanya menargetkan sesegera mungkin Leicester City mencapai poin 40, nilai yang diatas kertas lepas dari ancaman degradasi. Ia sadar posisi sekarang adalah mimpi. Ia hanya ingin The Foxes tidak cepat terbangun.

Awal mendengar nama Claudio Ranieri adalah ketika ia menukangi Fiorentina. Namanya terselip diantara reputasi Fabio Cappelo, Marcello Lippi. Menjadikan Fiorentina masuk dalam The Magnificent Seven Seria A merupakan bukti ia punya kapasitas. Dunia kepelatihan sepakbola yang ia geluti selama hampir tiga dekade membuat ia terlihat matang. Bukan melulu hanya sekedar prestasi. Konsistensi dalam profesi membuat ia disegani. Pengalaman menangani tim yang bertabur bintang  ataupun atau klub yang berisi pemain yang tergolong rata-rata membuat ia menjadi sosok pelatih yang komplet.

Julukan The Tinkerman mulai disematkan padanya ketika ia menukangi  Chelsea pada kurun waktu  tahun 2000 sampai dengan  2004. Kebiasaannya untuk berganti-ganti formasi dan strategi disinyalir merupakan sebab ia mendapat julukan itu. Namun yang jelas  pria berumur 64 tahun berkebangsaan Italia ini pantas berbangga. Dunia kepelatihan yang ia geluti selama hampir tiga dekade telah memberi ia ruang khusus. Sebuah differensiasi yang ikut mewarnai lukisan persepakbolaan dunia. Bukan melulu hanya sekedar prestasi. Konsistensi dalam profesi membuat ia disegani.  Karir sepakbolanya yang panjang mulai dari jadi pemain sampai pelatih telah menjadikannya legenda hidup. Jatuh bangun, dipecat dan diangkat, juara dan terpuruk menyisakan cerita berharga dalam perjalanan hidup seorang Claudio Ranieri, The Tinkerman!

Tuah magis The Tinkerman seolah menemui takdirnya di Leicester City.  Permainan anak asuhnya kini menjadi buah bibir! Di bulan Desember musim sebelumnya Leicester bergelut dikubangan zona degradasi, tak dinyana satu tahun kemudian  klub ini memuncaki kasta tertinggi persepakbolaan Inggris. Kolektifitas, semangat, dukungan fans dan stakeholder lainnya serta tentunya sentuhan magis  The Tinkerman merupakan faktor-faktor penting pencapaian The Foxes saat ini.  Terus kerja keras dan rendah hati Leicester City!

Senin, 14 Desember 2015

Sebuah Ode untuk Garry Monk

Garry Monk (source: www.thesun.co.uk)
Di BPL musim ini ada tiga pelatih muda yang menyita perhatian.  Alex Neil yang melatih Norwich City, Eddie Howe pembesut AFC Bournemouth dan Garry Monk yang baru seminggu dipecat Huw Jenkin, Pemilik Swansea City.
Bekerja 22 bulan untuk Swansea city dan mencatatkan nama klub itu di posisi 8 musim lalu adalah sejarah bagi Garry Monk dan bagi Swansea City! Menjadi pelatih interim sejak kepergian Michael Laudrup Februari 2014 dan dipemanenkan pada Mei di tahun yang sama, keberhasilannya adalah menyelamatkan Swansea City dari degradasi di musim 2013-2014. Mewarisi fondasi yang dikreasi  Brendan Rodger dan polesan Michael Laudrup, Garry Monk berhasil meracik permainan Swansea City menjadi aktraktif dengan filosofi pengusaan bola yang mantap. Keberhasilan memetik beberapa kemenangan dan memaksakan hasil seri dengan beberapa tim besar membuat Swansea City layak berada di posisi delapan klasemen akhir BPL  musim 2014-2015!

Tapi sayang prestasi besar itu seolah nihil bagi manajemen Swansea City! Hanya menang sekali dalam 11 pertandingan terakhir seolah menjadi kesalahan besar manajernya; dan  ia adalah Garry Monk. Posisi Swansea City di peringkat  15 (minggu lalu) klasemen BPL  seolah menghapus jejak manis dan sejarah yang ditorehkan seorang Garry Monk. Pemecatan sekali lagi membuktikan apa yang dikatakan Arsene Wenger bahwa “... dunia modern semakin tidak sabaran dibanding sebelumnya…!Manajemen The Swans mungkin harus belajar pada eksistensi Sir Alex Ferguson yang dua dekade lebih berada di Old Trafford atau bagaimana Arsenal memperlakukan Arsene Wenger yang sudah 19 tahun membesut Arsenal! Sekaliber Sir Alex dan Wenger saja pasti mengalami pasang surut! Mengharap kepastian dalam sepakbola adalah hampir mustahil sebab sepakbola adalah miniatur kehidupan itu sendiri

Atmosfer kompetisi tiap musim di BPL pasti berubah! Seperti dikatakan Manuel Pelegrini memang masalah Swansea City bukan manajer. Selevel Chelsea saja dalam 15 pertandingan awal BPL peringkatnya hanya berbeda satu tingkat dengan The Swans! Padahal kurang apa dengan Chelsea, klub dengan pemain bertabur bintang serta dukungan dana hampir tidak ada ada batas belum lagi diarsiteki pelatih sekelas Jose Mourinho! Chelsea tetap saja tidak mampu melawan hakikat kompetisi (baca: hidup) yaitu “perubahan”! The Swans, dengan taburan pemain yang hampir bisa dikatakan standard dan dukungan dana yang juga standard posisi sekarang diklasemen sebetulnya tidak perlu diratapi. Jangan menengok Leicester City yang sekarang sedang terbang! Leicester City sekarang punya sepasang sayap yang saat ini hampir tidak dipunyai Swansea City…..semangat dan antusiasme serta satu lagi, keberuntungan!

Kembali ke Garry Monk! Jose Mourinho mengatakan, “Saya ikut sedih untuk Garry. Saya merasa ia telah melakukan pekerjaan luar biasa musim lalu. Ia amat bagus. Namun inilah tendensi sepakbola Inggris, karena pembuat opini memberikan pengaruh yang amat besar. Pada akhirnya, Garry adalah korban”. Ternyata opini publik tidak hanya berpengaruh di dunia politik, di dunia olahraga juga. Keep going dan keep fight Garry Monk! Standing and talents!

Kamis, 10 Desember 2015

Selamat Memimpin!

Walau belum final benar tapi siapa yang menang dan siapa yang kalah dalam beberapa Pemilihan Kepala Daerah sudah dapat diraba melalui hasil hitung cepat dan perhitungan internal. sebenarnya saya kurang suka terminologi menang kalah! Sebab bangsa ini masih sensitif dengan istilah menang dan kalah. Mayoritas bangsa ini masih menganggap menang adalah anugerah dan kehormatan sedang kalah adalah sebuah aib! Menang terkadang membuat jumawa berkepanjangan dan kalah seperti  memicu malu tujuh turunan! 

Padahal tidak begitu! Berhasil atau belum berhasil hanyalah akhir dari sebuah proses ikhtiar! Toh nantinya perjalanan waktu akan menghasilkan lagi akhir sebuah proses. Apakah keberhasilan dulu dapat dikonversi menjadi keberkahan atau sebaliknya menang jadi awal sebuah derita. Begitupun dengan kekalahan! Jika dimaknai dan dilakoni dengan bijak akan menjadi sebuah keberkahan! Toh diakhirat kita tidak akan dihisab mengapa kamu tidak berhasil! Justru kita akan ditanya kamu menang dengan cara apa dan bagaimana mempergunakan kemenangan itu!

Kita mesti bersyukur masih banyak orang yang berhasrat untuk menjadi pemimpin! Mendaftar untuk mendapat mandat menjadi pemimpin masyarakat! Coba kalau pada ga mau menjadi pemimpin karena mereka menyadari betapa beratnya tanggung jawab di yaumul jaza! Coba kalau tiap orang kehilangan libido untuk berkuasa karena tak sanggup membayangkan antrian panjang orang-orang yang dipimpinnya balik menuntuk hak yang dulu tak ia dapat, menagih janji yang tak terealisasi, menuntut balas atas kezaliman dan ketidakadilan yang mereka peroleh ketika ia berkuasa! Coba kalau tiap orang tak punya cita-cita jadi kepala karena tahu ia akan tiba pada saat dimana tangan, kaki dan seluruh anggota tubuh menjadi saksi atas segala tindak-tanduk kekepalaannya! Saat dimana tidak berlaku lagi silat lidah, lobi-lobi dan bukti-bukti yang sejatinya tidak dapat dibuktikan!


Senin, 07 Desember 2015

Sate Pengkolan Cihaurbeuti


Kalau berkendara melalui jalur selatan melalui jalan nasional Cihaurbeuti Ciamis ada kuliner yang layak untuk dicoba. Warung Nasi Kita (Sate Pengkolan) dengan menu utama Sate Kambing, dan Gule Kambing. Sate Sapi juga ada, tergantung pesanan. Lokasi kuliner ini persis di Pertigaan Cihaurbeuti dengan tempat parkir yang repsentatif. Kalau dari arah Ciamis di sebelah kiri sebelum SPBU Cihaurbeuti sedangkan kalau dari arah Rajapolah di turunan setelah SPBU Cihaurbeuti. 


Kekhasan kuliner ini adalah dagingnya yang masih segar, bumbu kacangnya yang kental dan lingkungan yang relatif bersih dari polusi udara. Satu porsi sate atau gule sekitar Rp. 25.000. Dapat dicoba untuk alternatif kuliner di jalur selatan. 

Peta Lokasi Sate Pengkolan

Hanya Alloh yang Maha Tinggi

Ketika kita meninggi, sekitar kita akan terlihat di bawah. Manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda akan terlihat kecil. Kalau tidak mawas d...