PP-NOMOR-30-TAHUN-2015-PERUBAHAN-KETUJUH-BELAS-ATAS-PP-NOMOR-7-TAHUN-1977-TENTANG-PERATURAN-GAJI-PNS
Sabtu, 13 Juni 2015
Jumat, 12 Juni 2015
Daftar Silsilah Bupati Kabupaten Galuh - Kabupaten Ciamis
SILSILAH BUPATI
(PEMEGANG TAMPUK PEMERINTAHAN) KABUPATEN GALUH – KABUPATEN CIAMIS
DARI TANGGAL 12 JUNI
1642 – 12 JUNI 2019
- Rd. ADIPATI ARYA PANJI JAYANAGARA/RD. YOGASWARA/MAS BONGSAR (1635 – 1678) DIMAKAMKAN DI CIWAHANGAN GIRANG.
- Rd. ADIPATI ARYA ANGGAPRAJA (1678). DIMAKAMKAN DI PAKUNCEN. KAMPUNG MAJALAYA DESA IMBANAGARA RAYA (TIDAK LAMA JADI BUPATI KARENA TIDAK BERSEDIA BEKERJASAMA DENGAN VOC).
- Rd. ADIPATI ANGGANAYA (1678 – 1693) DIMAKAMKAN DI CIWAHANGAN HILIR.
- Rd. ADIPATI SUTADINATA (1693 – 1706) DIMAKAMKAN DI GUNUNG ARDILAYA
- Rd. ADIPATI KUSUMADINATA I (1706 – 1727) DIMAKAMKAN DI MAJAGANDA KALER.
- Rd. ADIPATI KUSUMADINATA II (1727 – 1732). DIMAKAMKAN DI MAJAGANDA KIDUL.
- DALEM JAGABAYA (1732-1751) DIMAKAMKAN DI TANJUNG MANGGU.
- Rd. ADIPATI KUSUMADINATA III (1751 – 1801) DIMAKAMKAN DI GUNUNGSARI IMBANAGARA).
- Rd. ADIPATI NATADINATA KUSUMAH (1801 – 1806).
- Rd. ADIPATI SURAPRAJA (1806 - 1811) DIMAKAMKAN DI GUNUNGSARI (IMBANAGARA).
- Rd. TUMENGGUNG JAYENGPATI KARTANAGARA (1811 – 1812). DIMAKAMKAN DI GUNUNGSARI (IMBANAGARA).
- Rd. TUMENGGUNG NATANAGARA (1812 – 1814) ASAL CIREBON.
- PANGERAN SUTAWIJAYA (1814 – 1815) ASAL CIREBON.
- Rd. TUMENGGUNG WIRADIKUSUMAH (1815 -1819) DIMAKAMKAN DI CIGADUNG (IMBANAGARA). BUPATI YANG KE 14 INILAH YANG MEMINDAHKAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN GALUH DARI IMBANAGARA KE CIAMIS. PADA JAMAN BELIAU, NAMA KABUPATEN GALUH IMBANAGARA DIGANTI JADI GALUH. PADA SAAT INI PEMERINTAHAN DI JAWA SUDAH KEMBALI KE KOMPENI DENGAN GUBERNUR JENDERAL MY. VANDER GAPELON.
- Rd. ADIPATI ADIKUSUMAH (1819 – 1839). DIMAKAMKAN DI GUNUNG GALUH (IMBANAGARA) PADA MASA BELIAU, KABUPATEN KAWALI DAN KABUPATEN PANJALU DIGABUNGKAN MASUK WILAYAH ADMINISTRASI KABUPATEN GALUH.
- Rd. ADIPATI KUSUMAHDININGRAT (1839 – 1886). DIMAKAMKAN DI JAMBANSARI CIAMIS. BELIAU MEMBANGUN GEDUNG NEGARA (LOJI), GEDUNG KABUPATEN, MASJID AGUNG, DAM NAGAWIRU, KANTOR DAN SEBAGAINYA YANG SAMPAI SEKARANG BANGUNAN − BANGUNAN TERSEBUT MASIH ADA. BELIAU INI YANG BERHASIL MENGHILANGKAN TANAM PAKSA (CULTUR STELSEL) DI CIAMIS. PEMBANGUNAN SARANA – PRASARANA UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN YAITU DAM NAGAWIRU, CIMANDALA, MANGUNDIRJA BERIKUT SALURAN – SALURAN IRIGASINYA. MENEBARKAN BIBIT POHON KELAPA HINGGA CIAMIS MENGHASILKAN PRODUKSI KOPRA, PRODUKSI NOMOR DUA SETELAH PADI. MENDIRIKAN SEKOLAH − SEKOLAH BAGI RAKYAT BIASA DAN MEMBANGUN MESJID − MESJID DESA.
- Rd.ADIPATI ARYA KUSUMAH SUBRATA (1886 – 1914). DIMAKAMKAN DI SUKASIRNA CIAMIS.
- Rd. TUMENGGUNG SASTRAWINATA (1914 – 1935) PADA MASA PEMERINTAHAN BELIAU NAMA KABUPATEN GALUH DIGANTI MENJADI KABUPATEN CIAMIS.
- Rd. T. A SUNARYA (1935 – 1944) ASAL SUKAPURA PADA MASA PEMERINTAHAN BELIAU DILAKUKAN PENGGABUNGAN WILAYAH KEWADANAN BANJAR, PANGANDARAN DAN CIJULANG YANG ASALNYA MASUK WILAYAH / KABUPATEN SUKAPURA DIGABUNGKAN KE KABUPATEN CIAMIS PADA TAHUN 1939.
- Rd. ADIWINANGUN(1944–1946), BELIAU MERUPAKAN BUPATI PERTAMA SETELAH MERDEKA.
- Rd. VETER DENDAKUSUMAH (1946 – 1948) TURUT GERILYA.
- Rd. TUMENGGUNG GUMELAR WIRANAGARA (1948 - 1950) ASAL IMBANAGARA.
- Rd. PRAWIRANATA (1950), BELIAU MENDAPAT SEBUTAN BUPATI GERILYA, KARENA DIANGKAT PADA ZAMAN GERILYA.
- Rd. RADIRMARTADINATA (1950 – 1952).
- Rd. ABDUL KOHAR ABDULRIVAI (1952) ADA YANG MENCULIK DAN GUGUR DI KUNINGAN.
- Rd. RAIS SASTRADIPURA (1952 – 1954).
- Rd. YUSUF SURYASAPUTRA (1954 – 1958).
- Rd. GAHARA WIJAYASURYA (1958 – 1960), BUPATI SULAEMAN EFENDI (BUPATI KEPALA DAERAH).
- Rd. UDIA KARTAKRUWITA (1960 – 1966), DENGAN SEBUTAN BUPATI KEPALA DAERAH ASAL CIAMIS, PINDAH KE BANDUNG.
- Rd. ABAS ABUBAKAR (KOLONEL TNI. 1966 – 1973) ASAL CIANJUR PINDAH KE PURWAKARTA.
- Rd. HUDLI BAMBANG ARUMAN (KOLONEL TNI 9 NOPEMBER 1973 S/D 20 NOPEMBER 1978) ASAL CIJULANG – CIAMIS.
- Drs. SOEJOED (20 NOPEMBER 1978 S/D 23 NOPEMBER 1983), ASAL PANYINGKIRAN CIAMIS.
- MOMON GANDA SASMITA, SH (23 NOPEMBER 1983 S/D 7 NOPEMBER 1988), ASAL DESA SUKAMANAH CIAMIS.
- TAUFIK HIDAYAT (KOLONEL KAVALERI, 7 NOPEMBER 1988 S/D 7 NOPEMBER 1993) ASAL AWIPARI TASIKMALAYA.
- DEDEM RUCHLIA (KOLONEL KAVALERI, 7 NOPEMBER 1993 S/D 15 MEI 1998), ASAL GARUT. BELIAU MENJADI BUPATI TIDAK SAMPAI HABIS MASA JABATAN, KARENA DIANGAT MENJADI WAKIL GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. JABATAN BUPATI SELANJUTNYA DISERAHKAN KEPADA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT DAN SEBAGAI PTH. DITUNJUK DRS. H. MAMAN S. RAHMAN (WAKIL BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II CIAMIS) S/D 6 APRIL 1999, ASAL RANCAH CIAMIS.
- H. OMA SASMITA S. SH. M.Si (6 APRIL 1999 S/D6 APRIL 2004), ASAL BANDUNG.
- KOL (PURN) H. ENGKON KOMARA DAN H. DEDI SOBANDI SEBAGAI BUPATI DAN WAKIL BUPATI CIAMIS, DILANTIK TANGGAL 6 APRIL 2004. KOL (PURN) H. ENGKON KOMARA MELAKSANAKAN TUGASSAMPAI DENGAN 1 AGUSTUS 2008, KARENA MENCALONKAN DIRI SEBAGAI CALON BUPATI CIAMIS).
- BERDASARKAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 131/KEP.430-DEKON/2008 TANGGAL 1 AGUSTUS 2008 TENTANG PENUNJUKAN Drs. H.D. HIDAYAT K, MM. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CIAMIS UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS SEHARI-HARI SEBAGAI BUPATI CIAMIS, SEJAK TANGGAL 1 AGUSTUS 2008 SAMPAI DENGAN DITETAPKAN DAN DILANTIKNYA PENJABAT BUPATI CIAMIS.
- H. DEDI SOBANDI, BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131.32-843 TAHUN 2008 TANGGAL 4 NOPEMBER 2008 TENTANG PENGESAHAN PENGANGKATAN WAKIL BUPATI CIAMIS MENJADI BUPATI CIAMIS DAN PENGESAHAN PEMBERHENTIAN WAKIL BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT.(18 NOPEMBER 2008 SAMPAI DENGAN 6 APRIL2009).
- H. ENGKON KOMARA DAN Drs. H. IING SYAM ARIFIN SEBAGAI BUPATI CIAMIS DAN WAKIL BUPATI CIAMIS MASA JABATAN 2009 – 2014.
- Drs. H. IING SYAM ARIFIN DAN H. JEJE WIRADINATA SEBAGAI BUPATI CIAMIS DAN WAKIL BUPATI CIAMIS MASA JABATAN 2014 – 2019.
- Dr.H. HERDIAT SUNARYA DAN YANA D. PUTRA SEBAGAI BUPATI CIAMIS DAN WAKIL BUPATI CIAMIS MASA JABATAN 2019-2024
Kerajaan Galuh (Sejarah Ciamis 3)
Pada masa pemerintahan Prabu Niskala Wastu Kencana,
negara dan rakyatnya berada dalam keadaan aman tentram
kertaraharja, para abdi dalem patuh dan taat terhadap peraturan ratu
yang dilandasi oleh purbatiti dan purbajati. Wastu Kencana mempunyai dua orang isteri. Yaitu
Larasati (Puteri Resi Susuk Lampung) dan Mayangsari. Putra sulung
dari Larasati yang bernama Sang Halimun diangkat menjadi penguasa
Kerajaan Sunda berkedudukan di Pakuan Pajajaran pada Tahun 1382. Dari Mayangsari, Wastu Kencana mempunyai empat
orang putera yaitu Ningrat Kencana, Surawijaya, Gedeng Sindangkasih
dan Gedeng Tapa. Ningrat Kencana diangkat menjadi Mangkubumi di
Kawali dengan gelar Surawisesa.
Wastu Kencana wafat pada Tahun 1475 dan digantikan
oleh Ningrat Kencana dengan gelar Prabu Dewa Niskala berkedudukan di Kawali,
yang hanya menguasai Kerajaan Galuh, karena Kerajaan Sunda dikuasai oleh
kakaknya yaitu Sang Halimun yang bergelar Prabu Susuk Tunggal. Dengan wafatnya
Wastu Kencana maka berakhirlah periode Kawali yang berlangsung selama 142 Tahun
( 1333–1475). Dalam periode tersebut Kawali menjadi pusat pemerintahan dan
Keraton Surawisesa menjadi persemayaman raja-rajanya, terlebih lagi Sribaduga
Maharatu Haji sebagai pewaris terakhir tahta Kerajaan Galuh dari ayahnya Dewa Niskala
yang pusat kerajaannya di Keraton Surawisesa pindah ke Pakuan Pajajaran (Bogor
sekarang), untuk merangkap jabatan menjadi Raja Sunda yang dianugerahkan darimertuanya,
maka sejak itu Galuh – Sunda bersatu kembali menjadi Pakuan Pajajaran di bawah
kekuasaan SribadugaMaharaja Ratu Haji. Di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Jayadewata yang kini lajim disebut Prabu
Siliwangi. Penanggalan pada zaman kerajaan galuh bihari nampaknya kurang tepat
bila dijadikan penanggalan Hari Jadi Kabupaten Ciamis, karena luas
teritorialnya sangat jauh berbeda dengan keadaan Kabupaten Ciamis sekarang.
Nama Kerajaan Galuh, baru muncul Tahun 1595, yang sejak itu
mulai masuk kekuasaan Mataram. Adapun batas batas kekuasaannya sebagai berikut
:
- Di sebelah Timur, Sungai Citanduy;
- Di sebelah Barat, Galunggung Sukapura;
- Di sebelah Utara, Sumedang dan Cirebon;
- Di sebelah Selatan, Samudra Hindia
Daerah – daerah Majenang, Dayeuhluhur dan Pagadingan
termasuk ke dalam wilayah kekuasaan galuh masa itu (menurut dr F. Dehaan) dan
ternyata dari segi adat istiadat dan bahasa masih banyak kesamaan dengan tatar pasundan
terutama sekali di daerah pegunungan. Kerjaan Galuh pada saat itu terbagi
menjadi beberapa pusat kekuasaan yang
dipimpin oleh raja-raja kecil (Kandaga Lante).
Yang kemudian dianggap sederajat dengan Bupati yang antara satu dengan lainnya
masih mempunyai hubungan darah melalui perkawinan. Pusat-pusat kekuasaan tersebut
berada di wilayah Cibatu, Garatengah, Imbanagara, Panjalu, Kawali, Utama (Ciancang)
Kertabumi (Bojonglopang) dan Kawasen (Desa Banjarsari). Pengaruh kekuasaan
Mataram sedikit banyak mewarnai tata cara pemerintahan dan budaya Kerajaan Galuh
dari tata cara buhun sebelumnya. Pada zaman itu mulai ada pergeseran antara
Bupati yang satu dengan Bupati yang lainnya, seperti Adipati Panaekan putra
prabu Galuh Cipta Permana diangkat menjadi Bupati Wedana (semacam Gubernur) di
Galuh oleh Sultan Agung. Pengangkatan tersebut menyulut perselisihan faham antara
Adipati Panaekan, dengan Adipati Kertabumi yang berakhir dengan tewasnya
Adipati Panaekan jenazahnya dihanyutkan ke Sungai Citanduy dan dimakamkan di
Pasarean Karangkamulyan. Sebagai penggantinya ditunjuk Adipati Imbanagara yang pada
waktu itu berkedudukan di Garatengah (Cineam Tasikmalaya). Usaha Sultan Agung
untuk melenyapkan kekuasaan VOC di Batavia pada penyerangan pertama mendapat dukungan
penuh dari Adipati Ukur, walaupun pada penyerangan itu gagal. Pada penyerangan
kedua ke Batavia Adipati Ukur mempergunakan kesempatan tersebut untuk
membebaskan daerah ukur dan sekitarnya dari pengaruh kekuasaan Mataram.
Politik Adipati Ukur tersebut harus dibayar mahal, yaitu dengan terbunuhnya Adipati Imbanagara (yang dianggap tidak setia lagi ke Mataram) oleh utusan Mataram yang dipenggal kepalanya dan dibawa ke Mataram sebagai barang bukti, sedangkan badannya dimakamkan di Bolenglang (Kertasari). Tetapi kepala Adipati Imbanagara dapat direbut lagi oleh para pengikutnya walaupun terjatuh di Sungai Citanduy, yang kemudian tempat jatuhnya disebut Leuwi Paten. Kedudukan Adipati Imbanagara selanjutnya digantika oleh puteranya yang bernama Mas Bongsar atau Raden Yogaswara dan atas jasa-jasanya dianugrahi gelar Raden Adipati Panji Jayanegara. Pada masa pemerintahan Raden Adipati Panji Jayanegara, pusat kekuasaan pemerintahan dipindahkan dari Garatengah ke Calingcing yang kemudian dipindahkan lagi ke Barunay (Imbanagara sekarang). Pada tanggal 14 Maulud atau pada tanggal 12 Juni 1642 M. Perpindahan pusat Kabupaten Galuh dari Garatengah ke Imbanagara mempunyai arti penting dan makna yang sangat dalam bagi perkembangan Kabupaten Galuh berikutnya dan merupakan era baru pemerintahan galuh menuju terwujudnya Kabupaten Ciamis dikemudian hari karena :
Politik Adipati Ukur tersebut harus dibayar mahal, yaitu dengan terbunuhnya Adipati Imbanagara (yang dianggap tidak setia lagi ke Mataram) oleh utusan Mataram yang dipenggal kepalanya dan dibawa ke Mataram sebagai barang bukti, sedangkan badannya dimakamkan di Bolenglang (Kertasari). Tetapi kepala Adipati Imbanagara dapat direbut lagi oleh para pengikutnya walaupun terjatuh di Sungai Citanduy, yang kemudian tempat jatuhnya disebut Leuwi Paten. Kedudukan Adipati Imbanagara selanjutnya digantika oleh puteranya yang bernama Mas Bongsar atau Raden Yogaswara dan atas jasa-jasanya dianugrahi gelar Raden Adipati Panji Jayanegara. Pada masa pemerintahan Raden Adipati Panji Jayanegara, pusat kekuasaan pemerintahan dipindahkan dari Garatengah ke Calingcing yang kemudian dipindahkan lagi ke Barunay (Imbanagara sekarang). Pada tanggal 14 Maulud atau pada tanggal 12 Juni 1642 M. Perpindahan pusat Kabupaten Galuh dari Garatengah ke Imbanagara mempunyai arti penting dan makna yang sangat dalam bagi perkembangan Kabupaten Galuh berikutnya dan merupakan era baru pemerintahan galuh menuju terwujudnya Kabupaten Ciamis dikemudian hari karena :
1. Peristiwa tersebut membawa akibat yang positif terhadap perkembangan
pemerintahan maupun kehidupan masyarakat Kabupaten Galuh yang mempunyai batas teritorial
yang pasti dan terbentuknya sentralisasi pemerintahan.
2. Perubahan tersebut mempunyai unsur perjuangan dari pemegang pimpinan
kekuasaan terhadap upaya peningkatan kesejahteraan rakyatnya dan adanya usaha memerdekakan
kebebasan rakyatnya dari kekuasaan penjajah.
3. Kabupaten Galuh di bawah pemerintahan Bupati Rd. Adipati Arya Panji
Jayanegara mampu menyatukan wilayah galuh yang merdeka dan berdaulat tanpa kekerasan.
4. Adanya pengakuan terhadap kekuasaan mataram dari Kabupaten Galuh semata-mata
dalam upaya memerangi penjajah (VOC) dan hidup berdampingan secara damai.
5. Sejarah perkembangan Kabupaten Galuh tidak dapat dipisahkan dari
sejarah terbentuknya Kabupaten Ciamis itu sendiri. Dirubahnya nama Kabupaten
Galuh menjadiKabupaten Ciamis pada Tahun 1916 oleh Bupati Rd.Tumenggung
Satrawinata (Bupati Ke−18) sampai sekarang belum terungkap alasannya, merupakan
fakta sejarah yang tidak bisa dipungkiri dan dihindari.
Atas pertimbangan itulah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Ciamis dalam Sidang Paripurna Khusus tanggal
17 Mei 1972 dengan surat Keputusannya, sepakat untuk menetapkan tanggal 12 Juni
1642 sebagai Hari Jadi Kabupaten Ciamis.
(sumber: Panitia Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke 373 Tahun 2015)
Rabu, 10 Juni 2015
Galuh Mahayunan Ayuna Kadatuan (Sejarah Ciamis 2)
Kata galuh berasal, dari bahasa sansekerta, yang berarti
batu permata, kerajaan galuh berarti kerajaan batu permata yang indah gemerlapan,
subur makmur gemah ripah loh jinawi, aman tentram kertaraharja. Dari sejarah
terungkap bahwa pendiri Kerajaan Galuh adalah Wretikkandayun, beliau adalah
putra bungsu dari Kandiawan yang memerintah Kerajaan Kendan selama 15 Tahun
(597–612) yang kemudian menjadi pertapa di Layungwatang (Daerah Kuningan) dan
bergelar Rajawesi Dewaraja atau Sang Layungwatang. Wretikkandayun berkedudukan
di Medangjati, tetapi beliau mendirikan pusat pemerintahan yang baru dan diberi
nama Galuh (yang lokasinya kurang lebih Desa Karangkamulyan sekarang). Beliau,
dinobatkan pada tanggal 14 Suklapaksa Bulan Catra Tahun 134 Caka (kira-kira 23 Maret
612 Masehi). Tanggal tersebut dipilihnya benar-benar menurut tradisi Tarumanagara,
karena tidak saja dilakukan pada Hari Purnama melainkan juga pada tanggal itu
matahari terbit tepat di titik timur. Tujuan Wretikkandayun membangun pusat pemerintahan
di Daerah Karangkamulyan (sekarang) adalah untuk mebebaskan diri dari
Tarumanagara, yang selama itu menjadi negara “adikuasa”. Oleh karena itu demi mewujudkan
obsesinya ia menjalin hubungan baik dengan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah,
bahkan putra bungsunya Mandi Minyak dijodohkan dengan Parwati putri sulung Maharanissima.
Kesempatan untuk menjadi negara yang berdaulat penuh, terjadi pada Tahun 669 ketika
Linggawarman (666– 669) raja tarumanagara yang ke―12 wafat. Ia digantikan oleh menantunya
(suami Dwi Manasih) bernama Terusbawa yang berasal dari Kerajaan Sunda Sumbawa.
Terusbawa inilah yang pada saat penobatannya tanggal 9 Suklapaksa Bulan Yosta
Tahun 951 Caka (kira-kira 17 Mei 669 Masehi), ia mengubah Kerajaan Tarumanagara
menjadi Negara Sunda. Tahun berikutnya Wretikkandayun mengutus duta, menghadap
Raja Terus bawa dan menyampaikan niatnya untuk berdiri sendiri sebagai negara
berdaulat dan sederajat dengan Negara Sunda. Dalam surat resmi yang disampaikan
disebutkan bahwa atas niat tersebut telah mendapat dukungan dari kerajaan-kerajaan
bawahan Tarumanagara (Kandagalante) bagian timur, ia juga meminta dukungan dari
Kalingga. Dalam posisi yang sulit dan lemah, Raja Terusbawa menerima kenyataan
ini, maka sejak Tahun 670 Masehi bekas wilayah Tarumanagara terpecah menjadi
dua yaitu : Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan batas Sungai Citarum. Kedudukan
Wretikkandayun sebagai raja cukup lama pada saat menjadi bawahan Tarumanagara.
Ia memerintah selama 56 Tahun, sedangkan setelah memisahkan diri dari Negara
Sunda, ia sempat memerintah selama 32 Tahun. Ia wafat Tahun 702 Masehi dalam
usia 111 Tahun dan digantikan oleh putranya yang bungsu Mandi Minyak. Masa
Kerajaan Galuh berakhir kira-kira Tahun 1333 Masehi ketika Raja Ajiguna Lingga
Wisesa atau Sang Dumahing Kending (1333–1340) mulai bertahta di Kawali,
sedangkan kakaknya Prabu Citragada atau Sang Dumahing Tanjung bertahta di
Pakuan Pajajaran. Lingga Wisesa adalah kakek Maharaja Lingga Buana yang gugur pada
Perang Bubat Tahun 1357, yang kemudian diberi gelar Prabu Wangi. Ia gugur
bersama putri sulungnya Citra Resmi atau Diah Pitaloka. Diah Pitaloka mempunyai
adik laki-laki bernama Wastu Kencana dan diberi umur panjang. Ketika perang
bubat berlangsung Wastu Kencana baru berusia 9 Tahun. Di bawah bimbingan
pamannya yaitu Mangkubumi Suradipati alias Sang Bumi Sora atau Batara Guru di
Jampang, Wastu Kencana berkembang menjadi seorang calon raja yang seimbang
keluhuran budinya lahir bathin, seperti tersebut pada wasiatnya yang tertulis
pada
Prasasti Kawali, yaitu :
- Nagara akan jaya dan unggul perang bila
rakyat berada dalam kesejahteraan (Kerta Bener)
- Raja harus selalu berbuat kebajikan (Pakena Gawe Rahayu) Itulah syarat yang menurut wasiatnya untuk dapat pakeun heubeul jaya
dina buana, pakeuna nanjeur najuritan untuk
menuju mahayunan ayuna kadatuan.
(sumber: Panitia Hari Jadi Ciamis ke 373 tahun 2015)
Sejarah Singkat Kabupaten Ciamis (1)
Picture from: www.zazzle.com.au |
Proses lahirnya Hari Jadi Kabupaten Ciamis, diawali dengan keluarnya surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ciamis tanggal 6 Oktober 1970 Nomor 36/X/Kpts/DPRD/1970 dan Nomor 5/II/Kpts/DPRD/1971, tentang Pembentukan Panitia Penyusunan Sejarah Galuh, yang dalam pelaksanaannya panitia tersebut didampingi oleh Tim Ahli Sejarah IKIP Bandung, yang dipimpin oleh Drs. Rd. H. Sa’id Raksanegara. Dibentuknya panitia penyusunan sejarah galuh, dimaksudkan untuk menelusuri dan mengkaji sejarah galuh secara menyeluruh. Mengingat terdapat beberapa alternative didalam menetapkan hari jadi tersebut, apakah akan memakai titimangsa Rahyangta di Medangjati yaitu mulai berdirinya Kerajaan Galuh oleh Wretikkandayun tanggal 23 Maret 612 M atau zaman Rakean Jamri yang juga disebut Rahyang Sanjaya sebelum sang Manarah berkuasa, atau akan mengambil tanggal dan tahun dari peristiwa–peristiwa, sebagai berikut
1. Digantinya nama Kabupaten Galuh menjadi Kabupaten Ciamis oleh Bupati Rd. Tumenggung Sastra Winata pada Tahun 1916;
2. Pindahnya pusat pemerintahan dari Imbanagara ke Cibatu (Ciamis) oleh Bupati Rd. Aa Wiradikusamah pada tanggal 15 Januari 1815;
3. Atau berpindahnya pusat Kabupaten Galuh dari Garatengah yang letaknya di sekitar Cineam (Tasikmalaya) ke Barunay (Imbanagara) pada tanggal 12 juni 1642.
Hasil kerja keras panitia penyusun sejarah galuh dan tim ahli sejarah IKIP Bandung, akhirnya menyimpulkan bahwa Hari Jadi Kabupaten Ciamis jatuh pada tanggal 12 Juni 1642, yang kemudian dikukuhkan dengan surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ciamis tanggal 17 Mei 1972 Nomor : 22/V/Kpts/DPRD/1972. Dengan Keputusan DPRD tersebut diharapkan teki-teki mengenai Hari Jadi Kabupaten Ciamis tidak dipertentangkan lagi dan juga diharapkan seluruh masyarakat mengetahui, sehingga akan lebih bersemangat untuk membangun tatar galuh ini, sejalan dengan moto juang kabupaten ciamis, yaitu Pakena Gawe Rahayu Pakeun Heubeul Jaya Dina Buana,untuk mengejar/mewujudkan mahayunan ayuna kadatuan.
(sumber: Panitia Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke 373 Tahun 2015)
Kamis, 04 Juni 2015
DNA Kita DNA Bola?
- Boleh setuju boleh juga tidak, otot kita bukan otot sepakbola dan otak kita bukan otak tim. Kita nikmati saja bola sampai tahap partisipasi! bola sebagai hobi! bola sebagai periuk nasi! prestasi?semampunya saja! Jangan dipaksakan!bukan pesimis apalagi inferior!tpi kita harus mampu mengukur diri! dengan training dan treatment akan menjadi seberapa cepat lari kita, seberapa kuat stamina kita, sekeras apa tendangan kita!
- Tdk usah dipaksakan!manusia itu diciptakan dgn keistimewaan msing2!jgn krna orang Meskiko posturnya ga beda jauh sama kita trus kita bilang kalau Meksiko bisa kitapun pasti bisa! (Ingat “bisa” itu kosakata khas kampanye, di dunia nyata bisa ya bisa tidak)
- Fisik boleh sama!tapi DNA nya pasti beda!spiritnya beda!hatinya beda!
- Jangan terus bergelut dibidang yang tidak akan kita menangkan!cari alternatif lain kalau ingin berjaya!itu jg kalo kjayaan jd tujuan! Result minded!
- Olahraga itu asalnya ya untuk mengolah raga!menyehatkan jasmani!dengan harapan jiwa juga menjadi sehat!
- Masih rendah falsafah “sport” kita jika hanya tahu menang kalah!naik dan jatuh!tertawa dan menangis!senang mendapat tepuk tangan tapi anti caci maki dan hujatan!
- Bermainlah semampu kita ikut aturan permainannya!yang penting kita telah berusaha bermain baik!
- Begitu juga hidup!hiduplah semampu kita, ikuti saja aturan sang empunya kehidupan!yang penting kita telah berusaha untuk menjadi hambanya yang baik!
- Entah mulai kapan menang kalah jadi patokan!mungkin paham kebendaan yg membuat olahraga jadi memateri!lekonomi baru..pertumbuhan baru!
- Kalau sudah dirasuki paham kebendaan dan kepentingan yang membenda ya jadi panas!
- ribut antar pendukung ribut jd pngurus ribut antar pemain.ujung2nya ya kuasa dan uang!
- Kita bangsa bulutangkis!badminton!jangan sekali2 merupakan sejarah!kita mampu jd juara dilevel manapun!
- krn otak, otot dan DNA bangsa kita ya cocoknya buat badminton!kita hanya solid ketika berjamaah (bca berorganisi) dgn jml 2 orang
- kalo lebih cenderung muncul pengkhianat dan kaum opportunis!makan tulang teman!senang teman sengsara dan sedih ktika teman brhasil!
- sulit bersatu!selalu ada yg jdi pengkhiatan!makan darah bangsa sendiri!itu alasan mengapa bangsa ini terlalu lama utk merdeka!
- alasan mengapa bangsa ini terus menerus jadi bangsa berkembang!sebab yg membuat kita sllu jadi bangsa termangsa!
- Penasbihan jadi pendukung fanatik itu bukan prestasi besar!terlampau banyak yg bisa spt itu!jgn biarkan energimu hbis buat memuja mahluk!gunakan energimu yg besar anak muda utk kau ukir prestasi dibidang lain
- Tak elok jika kita mengaku insan olahraga tapi hidup kita tdk sportif!selalu mencari alasan utk tdk menerima kekalahan!
- Bungkam seribu bahasa manakala menang dgn kecurangan!Kekuasaan bisa mmbeli kemenangan,meciptakn kekalahan!tp tidak akan bisa membeli makna.
- Menuntut anak bola terbang tinggi sampai ke langit dunia!tidak realistis!bahkan cenderung menjadi mimpi yg dipaksakan!
- Kita nikmati saja bola seperti anak2 di atas!penuh suka cita!tawa ria!jatuh,bangkit…lari lagi! tendang meleset tendang lagi!
Jumat, 29 Mei 2015
Kohkol, Nongtrongan, Jumaahan dan Sangu Ketan
Langganan:
Postingan (Atom)
Hidup Tenang
Kata Prof Quraish Shihab "Jika kau mendambakan kehidupan tenang, maka tinggalkan yang bukan urusanmu".
-
Hari ini di kantor ada perpisahan rekan kerja yang akan memasuki masa pensiun mulai bulan Oktober besok. Masa kerja lebih dari tiga puluh t...
-
Salah satu tempat yang menarik di Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan Ciamis adalah Patimuan. Situs Cagar Budaya Karang Kamulyan berada...