Minggu, 14 Maret 2021

Self Competency Trapped Syndrome

Ga tahu istilah ini sudah pernah ada atau belum.
Saya menemukan istilah itu siang tadi.
Dalam dialog dengan seorang teman.
Birokrat juga, cuma beda kabupaten.
Ia cerita tentang keinginannya untuk pindah unit kerja.
Tapi atasannya tidak menyetujuinya.
Sebab katanya.
Ia adalah roh unit kerja yang sekarang.

Mungkin banyak teman yang mengalami kasus yang sama.
Saya juga pernah mengalami.
Ketika masuk kerja pasti kita ingin menunjukkan kemampuan
membangun eksistensi diri.
Namun terkadang hal itu tidak selamanya berbuah manis.
Ada apresiasi tapi kadang lebih condong ke eksploitasi.

Yang menjadi kegundahan adalah ketika kompetensi kita tidak dihargai semestinya.
Kapasitas kita dihargai 
tetapi karir dan kesejahteraan kita kurang diperhatikan.
Kita dipertahankan di posisi itu 
agar tetap bisa mengerjakan hal-hal di ranah itu.
itulah Self Competency Trapped Syndrome
kita terjebak oleh kemampuan kita sendiri.



Sabtu, 13 Maret 2021

ASN Dewari UI


Ha seneng juga ketika Iluni ngedata alumninya yang berkarir jadi birokrat.
Mudah-mudah dapat menjadi jalan untuk menambah kemanfaatan.

Ketika dulu kuliah, rencana jadi birokrat itu hampir-hampir tidak pernah tebersit.
Memilih Jurusan Administrasi Niaga ya karena ingin berkarir di sektor privat.
Ingin mencari ilmu untuk berbisnis.

Tapi memang hidup banyak jalannya.
Dan terkadang jalan yang terbentang di hadapan berbeda dengan roadmap yang dulu kita susun.
Ketika lulus, cita-cita berbisnis seperti menghilang.
Business plan berganti dengan surat lamaran, curriculum vitae dan amplop coklat.

Dunia birokrasi belum juga berkelebat dalam pikiran.
Kepala ini masih berisi perusahaan multinasional, BUMN.
Jalan Jend.Sudirman dan MH. Thamrin.
Saat itu informasi karir di birokrasi tidak seterbuka sekarang.

Waktu beranjak cepat.
Karir di Ibukota sepertinya kurang memberi peluang.
Pernah meniti karir di Harian Ekonomi Bisnis Indonesia
pernah juga di PT Surveyor Indonesia.
Tapi hanya sekedar karyawan magang dan pegawai kontrak.

Situasi dan kondisi memaksaku untuk pulang kampung.
Tahun 2003 ada penerimaan CPNS.....ikut. Gagal!
Tahun 2004 ikut lagi......alhamdulillah lolos!

Sejak tahun 2005 mulai berkarir jadi birokrat.
Menikmati pekerjaan ini!
Dinamikanya!
Susah senangnya!
Luka likunya!
tawa dan tangisnya!

Bagi saya ini yang terbaik.
Saya orang biasa....sangat biasa!
pilihan hidup tidak banyak!

Sabtu, 13 Februari 2021

Jiwa Besar

Sepertinya kehidupan itu lebih memerlukan jiwa-jiwa yang besar dibanding pikiran-pikiran yang besar. (Syarif Thoyibi.2021)

Biasanya pikiran besar (teknologi) itu memudahkan
tapi jiwa besar itu menenteramkan. 
jarang ada yang punya keduanya.

Keruwetan, konflik, anarki bahkan perang sekalipun lebih banyak disebabkan oleh jiwa-jiwa kerdil.
Jiwa yang masih dikuasai hawa nafsu.
Jiwa yang ingin berkuasa
Jiwa yang ingin dihargai
jiwa yang tidak mau kalah
jiwa yang serakah

jiwa yang masih diliputi ketakutan
takut miskin
takut dianggap inferior
takut tidak dihargai
dan takut-takut yang lainnya.

catatan: jiwa yang takut juga terkadang membuat orang lain merasa takut. 

Rabu, 10 Februari 2021

Latsamapta


Salah satu kesan indah yang diberikan oleh Politeknik Universitas Indonesia adalah Latsamapta-nya.
Latihan Dasar Kesamaptaan.
Dulu namanya Latsarmil.
Latihan Dasar Kemiliteran.
Digodog di Rindam Gunung Bunder Bogor.
Kalau Latsamapta pengampunya Brimob (Brigade Mobile).
Perubahan ini seiring dengan makin menghangatnya isu reformasi.
Saya Angkatan 1997.
Saat dimana kekuatan orde baru mulai berkurang satu persatu.
Kampus mulai menjaga jarak dengan militer. 

Kalau yang Latsarmil sampai kepada latihan menembak.
kita hanya sampai boleh pegang-pegang M-16.
Senangnya minta ampun.
Sepatu Lars Tentara
Pakaian lengkap Militer 
Gagah dah! 

Masih ingat yang pegang kompi kita Lettu Pulungan.
Orangnya ngocol ga terlalu tegang.

Enjoy!

Minggu, 07 Februari 2021

Pramoedya Quote

Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain!Harus Semakin mengenal batas (Bumi Manusia, Pramoedya Ananta Toer).

Kamis, 04 Februari 2021

In Memoriam....Pak Krishna Gunawan

 

Ga banyak malah hampir tidak ada,
Foto atau video yang saya punya tentang Pak Krishna.
Foto di atas juga dari akun facebooknya.
Tapi direlung hati ini
di lapisan-lapisan memori pikiran ini
bertebaran banyak kisah 
kebersamaan saya dengan Pak Krishna.

Maka ketika teman memberi tahu bahwa beliau Menghadap Ilahi
nyaris seperti mimpi.
Kita komunikasi terakhir tanggal 13 Januari 2021.
Via WA.
Sebelumnya ngobrol panjang melalui telepon.
Banyak yang kita bahas.
Biasanya tentang dinamika birokrasi.
Utamanya saya mohon do'a wejangan dan pencerahan.

Pertama kenal adalah ketika barengan berjamaah dzuhur di Mesjid Agung.
Merasa ada di server yang sama.
Ikatan keimanan
walaupun saya menyadari ketaaan saya 
tidak ada apa-apanya dibanding dengan beliau.
Bang, Ka Masjid yu!
Sementara saya masih asyik dengan urusan dunia. 
Saya masih sering diingatkan.

Ternyata selanjutnya beliau jadi Kasubag Sosial Bagian Kesra.
Saya menjadi stafnya.
Disinilah kisah-kisah berawal.
Tertawa bareng....
bingung bareng....
stress bareng.....
Ternyata banyak rumitnya pekerjaan terkadang berkurang dengan berjalannya waktu.

Banyak belajar dari mendiang Pak Krishna
menjaga shalat berjamaahnya
tanggung jawab  kepemimpinannya!
Pantang meninggalkan anak buah,
sesulit apapun situasinya!

Pendekatannya membuat sekat-sekat relasi atasan bawahan luntur.
Kita lebih memandang beliau dengan berbagai peran
Pimpinan, teman, saudara 
Prinsipnya beliau.
Saya berhasil memimpin ketika berhasil membangun relasi lebih dari hubungan birokratis.
Saya kadang tersanjung!
Sekelas Sekretaris Dinas/SKPD masih berkenan menelepon secara pribadi.
Tidak malu menyapa duluan dan cipika-cipiki di depan umum.
Saya #Utangrasa
Mugia bagja dikalanggengan. 

Selasa, 02 Februari 2021

Dies Natalis UI Ke 71

 


Kalau share twitbon sebuah moment dengal embel-embel sekolah itu kadang gimana ya.
Takut pamer iya
takut riya
taku sok sok an!
..............
tapi kadang ingin eksis juga.
merasa involved juga.
Ingin juga berpartisipasi dalam momen istimewa almamater.
akhirnya sibuk meluruskan niat.

Jujur,
Di UI saya mendapat banyak hal
Dari tahun 1997-2003
menginternalisasi budaya akademiknya
membangun percaya diri
memandang julangan panji-panji prestasi
merasakan interaksi
mahasiswanya
dosen-dosennya.

Thanks to Alloh!
memberi kesempatan untuk terikat dengan kampus ini.
dengan segala hiruk pikuknya
gemerlapnya.
Kampus ini telah memberiku banyak buku!
Tapi tak pernah mengajakku berpesta!
Apalagi memberiku sebuah cinta!.

Hidup Tenang

Kata Prof Quraish Shihab "Jika kau mendambakan kehidupan tenang, maka tinggalkan yang bukan urusanmu".